Kriminalisasi Pers Toro VS Amril Mukminin
Wahyudi El Panggabean Dorong Usut Tuntas Mega Korupsi di Bengkalis
PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID - Direktur Eksekutif Lembaga Pengawas Media, Riau Media Watch, Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., meminta pers untuk lebih serius mendorong penuntasan kasus mega korupsi di Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kendati proses penegakan hukum, kata Wahyudi telah sampai di meja Pengadilan serta menetapkan Amril Mukminin sebagai terpidana, segelintir oknum yang diduga menikmati aliran dana korupsi itu, belum tersentuh.
"Untuk itu, Pers yang mengemban fungsi memperjuangkan keadilan dan kebenaran mestinya berperan untuk mendorong penegakan supremasi hukum dalam kasus ini. Tentunya, lewat pemberitaan," kata Wahyudi kepada Pers di Pekanbaru (2/2/2021).
Menurut Tokoh Pers Riau itu, Pers Riau sudah terlanjur membayar mahal pengusutan kasus ini, dengan menjadikan Toroziduhu Laia sebagai martir, karena bersedia menjadi korban kriminalisasi Pers yang didalangi Amril Mukminin saat berkuasa sebagai Bupati di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis.
Dengan divonnisnya, Amril Mukminin sebagai pelaku korupsi, sejatinya pemberitaan media pers Harian Berantas yang atas dugaan korupsi Amril otomatis beroleh legitimasi.
Sebab, demikian Wahyudi atas dasar pemberitaan itulah, dulunya Amril Mikminin mengkriminalisasi Toro selaku Pemimpin Redaksi media itu.
"Toro kemudian dihukum bersalah oleh pengadilan. Dan telah pula menjalani hukumannya. Padahal apa yang dia beritakan terbukti pula kebenarannya di pengadilan," tegas Wahyudi.
Untuk itu, Wahyudi menilai persoalan megakorupsi di Kabupaten Bengkalis menjadi tidak sederhana karena pengusutannya telah diawali tindakan kriminalisasi terhadap Wartawan.
"Saya kira Toro harus terus berjuang menjalankan misinya. Sebab, jika langkahnya terhenti, masalah ini akan terbiarkan. Publik juga akan tertunggu-tunggu," kata Wahyudi yang juga Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC) itu.
Hanya saja Wahyudi yakin dengan langkah-langkah lanjutan yang kini diterapkan Toro selaku Aktivis Anti Korupsi khususnya di Bengkalis dan umumnya di Provinsi Riau ini.
Wahyudi mengatakan sangat mengenali Toro. Dengan aktivitasnya melanjutkan misi untuk terus aktif mengusut kasus ini, langkah Toro katanya pantas diapresiasi kalangan Pers.
"The Game is Not Over. Permainan Belum Selesai," tegasnya. (tim*)


Berita Lainnya
Kasus Teror Pemuda Perbaiki Jalan Di Pekanbaru Riau, Ketua KNPI Riau Buka Sayembara Berhadiah Umrah Gratis
Aparat Polsek Medang Kampai Kembali Ringkus Tersangka Pelaku Curat
Dua Provokator Penyerangan Polisi di Pangeran Hidayat Pekanbaru Ditangkap, Keduanya Terancam 7 Tahun Penjara
Perempuan Muda Ditemukan Gantung Diri di Dumai
Pencurian Kabel Di RSUD Dumai Diamankan Pihak Berwajib
Kapolres Pekanbaru Merasa Malu Kaburnya Tahanan, Kombes Pria Budi: Nama Baik Saya Dipertaruhkan
Istri Caleg Di Lingga Tersandung Kasus Penipuan, Modusnya Investasi
Polda Riau Diminta Segera Tuntaskan Penyelidikan Kasus Perampasan Dump Truck Milik Ernawati
Perseteruan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Walikota Pekanbaru Mencuat, KNPI Riau Desak Akhiri Ketidakharmonisan
Tim Gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Riau Bekuk Kawanan Curas
Kritik Pedas Aktivis 98: Defisit Triliunan, Tapi Kasur Mewah Rp149 Juta Tetap Kebeli
Terkait Bisnis Sabu di Airmolek, Berikut Penuturan Hatta Munir