• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Riau
  • Rohil

Ridayanti SH dan Kawan- Kawan Jangkau Daerah Bencana, Dari Brandan, Sibolga Hingga Ke Aceh Tamiang

PantauNews

Rabu, 17 Desember 2025 20:17:48 WIB
Cetak

ROHIL, PANTAUNEWS - Salah seorang warga Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Ridayanti SH merupakan salah seorang yang berani menjangkau daerah terkena bencana, dirinya melihat langsung di lapangan bagaimana kondisi  yang terjadi salah satunya di Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). 

Ridayanti menuturkan, awalnya mereka tergerak mendatangi daerah terkena bencana dan menyalurkan bantuan setelah mengetahui kejadian banjir bandang dan longsor terjadi di sejumlah daerah di Sumatera. Beberapa teman, yang merupakan alumni Fakultas Hukum, stanbuk 1984 Universitas Medan Area, Medan ada yang tinggal di daerah yang terkena bencana  yakni di Berandan dan Sibolga namun yang paling berat kerusakan bencana menurutnya ada di Aceh Tamiang.

"Yang di Aceh Tamiang ini, ada beberapa hari kami tak bisa menghubunginya, dan setelah ada sinyal mereka pakai starlink katanya, baru kami bisa menghubungi, dan video call. Alhamdulillah teman kami itu, bernama Dahman Siregar selamat," kata Ridayanti.

Namun terangnya seperti dituturkan Dahman, kondisi terkena bencana itu hanya selamat dengan pakaian yang menempel di badan. 

Dahman berhasil menyelamatkan mami-nya, dan isterinya saat banjir bercampur lumpur dan kayu menerjang. Mereka bertiga kemudian berhasil naik di atap seng sebuah rumah dan bertahan selama tiga hari tiga malam di atas sampai akhirnya datang pertolongan dari relawan.

"Dia bersama ibu dan isterinya, tiga hari tiga malam bertahan, tak makan tak minum, dan kondisinya hujan turun," ujar Ridayanti.

Informasi diperoleh terangnya, sebelum banjir bandang, longsor menerjang sudah ada banjir melanda dan masuk ke dalam rumah dengan ketinggian air hingga mata kaki. Namun masyarakat menganggap banjir itu seperti fenomena biasa saja. Tak disangka, pada dini hari sekitar pukul 15.00 WIB banjir, dan lumpur menerjang tak terbendung yang berlangsung dalam waktu yang begitu cepat. 

"Isterinya hampir tak selamat, waktu itu meskipun pandai berenang tapi karena yang datang itu lumpur, bagaimana bisa bergerak. Untunglah dia bisa menyelamatkan isterinya," kata Ridayanti.

Setelah pertolongan tiba, Dahman diungsikan ke masjid di Aceh Tamiang yang keberadaannya tak jauh dari Mapolsek Aceh Tamiang. Namun sehari di tempat pengungsian itu, ibu Darman wafat.

Selanjutnya para alumni mengumpulkan donasi, dan dibelikan pakaian, makanan. Empat orang alumnus hukum tersebut berangkat dan sampai di lokasi pada Ahad (14/12/2025) kemarin.

Bantuan makanan yang telah disediakan kemudian di bagikan di jalan-jalan yang dilintasi, meksipun terangnya hanya sedikit berupa dua butir telur, snack tango, dan minuman mineral. Ekspresi masyarakat yang menerima bantuan menurut Rida, tak dapat dilukiskan bagaimana bahagianya mereka.

Di lapangan tambah pengacara ini, ketinggian lumpur memang luar biasa. Rumah-rumah digenangi lumpur dan tertutup hingga atap, bahkan banjir menutupi hingga ketinggian pohon sawit.  

Hal menyedihkan lainnya para pengungsi tak mendapatkan tempat yang layak, mereka terpaksa di tenda, atau di rumah namun berisikan puluhan orang, atau di masjid dan di fasilitas publik yang masih bisa dipergunakan. 

"Jadi hancur, dan untuk listerik pun sempat menyala tapi  hanya satu jam. Tak ada yang dapat dilakukan, mereka sangat membutuhkan bantuan makanan, kalau pakaian menurut mereka tak butuh lagi, satu-dua pasang pakaian sudah cukup. Yang penting saat ini adalah makanan, minuman, air bersih," katanya. Saat tiba di sana tambahnya, saat itu sudah memasuki hari ke-19 bencana terjadi namun permasalahan dasar seperti air bersih pun tidak tersedia. 

Ridayanti menilai pemulihan daerah bencana itu akan  memakan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Karena kondisi lumpur yang menghantam, telah mengeras. Tanaman-tanaman yang tertimbun mengalami kerusakan, belum lagi kerusakan rumah, fasilitas umum dan lain-lain. 

"Jadi kalau tak ditetapkan sebagai bencana nasional, kami pesimis 10 tahun kedepan bisa terbangun lagi," keluhnya sedih. (HSY)


 Editor : Dedi

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

MenPAN-RB Terbitkan Surat Edaran Pembatasan Bagi ASN

Ketua DPK ALUN Tuding DLH Tak Serius Tangani Perihal Lingkungan, Sebaiknya Copot Saja Kadisnya

Elite Sumatra Jaya Grup Buka Puasa Bersama

BPC HIPMI Kota Dumai Gagas Kolaborasi Pengusaha Muda

Menyambut Hari Sumpah Pemuda PK KNPI Adakan Kegiatan Berbagi Jumat Berkah

Terhitung 1 Maret 2021, Pelayanan Berobat Gratis di RSUD Dumai

Dalam Rangka HUT Pertamina ke-65, PT KPI RU Dumai Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan

Pemuda Pancasila PAC Dumai Timur Adakan Seminar dan diskusi Dalam Rangka HUT ke 64

Dumai Funtastic Berikan Manfaat Terhadap UMKM, Hariawan: Terima Kasih Pemko Dumai

Vonis Zul AS Naik Jadi 5 Tahun, Kuasa Hukum: Kita Naik Banding

Jembatan Tak Kunjung Diperbaiki, LLMB Sungai Sembilan Lakukan Aksi Penanaman Pohon Pisang

Kapolda Riau: Tekun Berlatih Agar Menjadi Polisi yang Dicintai Masyarakat Sepenuh Hati

Terkini +INDEKS

Ridayanti SH dan Kawan- Kawan Jangkau Daerah Bencana, Dari Brandan, Sibolga Hingga Ke Aceh Tamiang

17 Desember 2025
Erwin Sitompul: Sikap Terbuka SF Hariyanto Jadi Sinyal Kuat Komitmen Antikorupsi di Riau
17 Desember 2025
Ungkapkan Kasus Narkotika Terbesar Se-Polda Riau Tahun 2025, Kapolres Rohil Berikan Penghargaan Kepada 22 Personel
17 Desember 2025
Tingkatkan Pelayanan Terbaik, Kelurahan Bagan Barat Gelar Pelatihan Tata Tertib dan Administrasi RT dan RW
17 Desember 2025
Potret Buram "Permainan" dalam Tender Raksasa di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)
17 Desember 2025
SF Hariyanto: Tak Ada yang Perlu Ditakuti, Penggeledahan KPK Bagian dari Penegakan Hukum
16 Desember 2025
Ketua IPK Dumai Patrik Tatang Serahkan SK PAC IPK Kecamatan Dumai Timur ke Arfit Gusnanda Putra
14 Desember 2025
Jaga Kebersihan dan Keindahan Kota Selama Kegiatan MTQ di Bagansiapiapi, DLH Rohil Berlakukan Aturan
13 Desember 2025
Kepemimnan Master Tony Roy Ketua PDJI Pengda Riau, Patut Di Acungi Jempol
13 Desember 2025
Berkah Jum'at 24 Warga Kurang Mampu Rutin Terima Sembako Dari GJB
12 Desember 2025

Terpopuler +INDEKS

Erwin Sitompul: Sikap Terbuka SF Hariyanto Jadi Sinyal Kuat Komitmen Antikorupsi di Riau

Dibaca : 276 Kali
Kepemimnan Master Tony Roy Ketua PDJI Pengda Riau, Patut Di Acungi Jempol
Dibaca : 253 Kali
Pelantikan Erisman Yahya Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Riau Dinilai Tidak Sesuai Prosedur, Aktivis 98 Erwin Sitompul Desak
Dibaca : 383 Kali
Babak Baru Perselisihan Hubungan Industrial, Undangan Bipartit Pertama SPN Dumai Tidak Dihadiri Perusahaan PT Semesta Raya Cemerlang
Dibaca : 223 Kali
Dugaan Penyimpangan Izin Galian C di Dumai, Publik Desak Polda Riau Turun Tangan
Dibaca : 221 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved