Usai Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air dan Garuda Gagal Landing, DPR Akan Panggil Kemenhub
JAKARTA, PANTAUNEWS.CO.ID - Anggota Komisi V DPR R I Muhammad Aras mengatakan akan memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait banyaknya kejadian buruk dalam dunia penerbangan yang terjadi di awal tahun. Menurutnya, hampir setiap awal tahun terjadi kecelakaan dan ini dialami hampir seluruh maskapai.
"Kami khawatir setiap awal tahun banyak kecelakaan pesawat di berbagai maskapai. Tentu ini harus jadi perhatian, khususnya Kemenhub agar tidak meloloskan sedikit pun pesawat yang ada potensi membahayakan penerbangan," ujar Aras hari ini (14/1/2021) di Jakarta.
Dia juga meminta ada evaluasi penyebab kecelakaan di awal tahun, terutama kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Menurut dia, saat ini semua pihak memang sedang menantikan hasil investigasi dari KNKT mengenai penyebab utama kecelakaan pesawat tersebut. Namun dia juga menangkap keresahan masyarakat soal usia pesawat dan kelayakannya.
"Karena ini jadi perhatian masyarakat. Semakin tua usia, di atas 20 tahun, tentu perawatan pesawat semakin rumit," ujar Aras.
Dia menjelaskan anggota DPR akan melakukan kajian mendalam untuk membahas soal usia pesawat, apakah nantinya usia ini harus dibatasi 20 tahun atau tidak. Kajiannya nanti juga akan memasukkan hasil penemuan kotak hitam dan hasil evaluasi KNKT.
Berikutnya dia juga ingin kasus Sriwijaya Air ini jadi pelajaran maskapai penerbangan. Namun dalam waktu dekat dirinya masih akan memberikan waktu kepada Kemenhub agar bisa fokus menyelesaikan proses pencarian dan investigasi. Setelah itu baru DPR akan dilakukan pertemuan dengan Kemenhub.
"Kami memberikan ruang dulu menyelesaikan proses pencarian investigasi lalu baru diskusi untuk mencari solusi demi antisipasi kedepannya," jelasnya.
Pasca-kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, isu soal penerbangan kian menghangat selah Hari ini juga manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) membenarkan informasi pesawat dengan nomor penerbangan GA504 gagal mendarat di Bandar Udara (bandara) Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (13/1/2021).
Maskapai penerbangan pelat merah tujuan Jakarta-Pontianak itu seharusnya mendarat di Supadio, namun karena cuaca memburuk, maka pesawat diarahkan melakukan landing di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan. ***


Berita Lainnya
Ramai Ditelegram Korban Binary Option, Dikabarkan akan Ancam Bunuh Afiliator
HUT 2 PJS , Stafsus Menkominfo: Momentum Penting Bagi PJS Ciptakan Wartawan Profesional
Polemik Revisi Qanun LKS Aceh, Haji Uma: Marwah dan Martabat Aceh Jadi Taruhan
Pimpinan KPK: Jika Mertua Anda Menteri, Pemberian Bisa Dianggap Suap
KPK Singgung Insentif Nakes Dipotong RS hingga 70 Persen, Ini Kata Kemenkes
Wakil Bupati Parigi Moutong Gagas Jumat Bersih, Antisipasi Penyebaran Wabah Malaria
UKW Gratis di Lima Provinsi, Bukti Tanggung Jawab Pemerintah Meningkatkan Kompetensi Wartawan
Pembangunan Energi Terbarukan, Pertamina Siap Digandeng Pemerintah
Kajari Batu Bara Nyatakan Siap Bersinergi Dengan PJS
Dapatkan Bantuan 3,5 juta Dari Kemensos, Begini Cara Mendapatkannya
Ini Penegasan Ketua Dewan Pembina PJS Sumut Saat Terima Pengurus DPD
Jaksa Agung Dilaporkan ke Komisi ASN Terkait Dugaan Poligami