• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Opini
  • Pekanbaru

The Power of "Hedonisme"

PantauNews

Ahad, 31 Maret 2024 11:58:48 WIB
Cetak
Wahyudi El Panggabean

"Jika Anda harus melanggar hukum, lakukanlah untuk merampas 'kekuasaan' yang korup..." (Julius Caesar_Pemimpin Militer dari Romawi). 

PANTAUNEWS.CO.ID, PEKANBARU - TANGGAl 29, yang hanya muncul sekali lima tahun-an di bulan Februari,  jadi catatan
manis politik Regional-Riau, tahun ini. 

Bagi SF Haryanto, selaku birokrat misalnya, Kamis nan indah itu, adalah hari keberuntungan, kala Mendagri, Tito Karnavian, melantiknya sebagai Pejabat Gubernur Riau. 

Acara pelantikan di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu, bukan saja, menyentakkan banyak pihak. Juga bukti "ketangguhan" seorang SF Haryanto. 

Setidaknya, ingatan publik Riau, masih membekas jejak-jejak digital seputar gaya hidup keluarga SF Haryanto, saat masih menjabat Sekretaris Daerah (Sekda Riau). Yang dinilai nun jauh dari  dialektika cerminan Melayu: sederhana, adem & religius. 

Sebuah ironi pun, kembali mengemuka. Klimaksnya: Persis sebelas bulan sebelum melantik SF Haryanto, Tito Karnavian sendirilah yang sesumbar kepada pers: 

"Saya telah perintahkan Inspektorat periksa Sekda Riau, SF Haryanto," katanya seraya menyinggung berita viral putri SF Haryanto, yang ber-Ultah di Hotel Berbintang-5 dengan sedotan fulus, kisaran Rp 500 juta. 

Merespon berita viral hedonisme putrinya kala itu, SF Haryanto berujar enteng: "Hanya ultah di ruko. Bukan di Hotel Mewah". 

Padahal, media-media profesional yang  menyebut acara ultah putrinya itu, diselenggarakan dengan acara "wah" di Ritz Carton Hotel, Jakarta. Heboh. Hedonisme itupun viral di berbagai media. 

Tetapi, perbincangan hedonisme itu pun, akhirnya,  bagai banjir bandang doank. Hanya sekejap. 

Lantas, pemberitaan pun langsung sepi. Menyusul,  pemeriksaan di Inspektorat Kemendagri, itu pun tiba-tiba senyap. 

Nah, serangan kembali muncul. Kali ini, tentang dugaan plesiran dan plexing istrinya, saat berlibur ke luar negeri. 

Tuduhan pihak anti-hedonis menyasar tas pribadi yang ditenteng sang-Istri, ber-merek "Hermes". Harganya, ditaksir mencapai Rp 650 juta. 

Tak hanya menuai berita viral. Malah, vulgar. Hingga institusi Anti-Rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kontan: berreaksi. 

SF Haryanto dan istri, keburu dipanggil KPK. Mereka dimintai klarifikasi, seputar gaya hidup: supermewah itu. Pers pun kembali heboh se-jagad. 

Lagi-lagi, SF Haryanto, dengan remeh menyebut, tas yang dipakai istrinya, hanya barang "KW" yang di beli di Kawasan Mangga-Dua, Jakarta. 

"Hanya barang 'kawe' harganya juga cuma dua jutaan. Tetapi, karena istri saya yang make, dikira barang mewah. Coba kalau wartawan yang make. Pastilah diyakini barang murahan," katanya menohok telinga wartawan. 

Gaya bicara SF Haryanto itu,  tidak hanya ditengarai melakukan pembohongan publik atas komentarnya itu. Malah, salah satu organisasi pers melaporkannya ke Polda Riau atas penghinaan terhadap wartawan. 

Tetapi, SF Haryanto memang piawai. Baik ihwal pemamggilan KPK, pun laporan ke Polda Riau, ujung-ujungnya, kembali sepi. 

Padahal, media berita sekelas Kompas.Com, perlu membentuk Tim Investigasi, mengungkap fakta di balik dugaaan klarifikasi hoax itu. 

Seperti diberitakan kemudian, investigasi jurnalis yang menyisir toko-toko penjualan  tas "KW" itu, mengungkap informasi bertolak belakang dengan klarifikasi SF Haryanto. 

Tak pelak. Ketua Umum, Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan, pun merespon. Ia melaporkan SF Haryanto ke Bareskrim, Mabes Polri atas dugaan melakukan pembohongan publik. 

Begitu seru. Begitu hebohnya. Dari maraknya pemberitaan Media On-Line hingga ambisi para Conten Creator di Channel-Channel You Tube. Wajah SF Haryanto beserta istri dan putrinya, ter-promosi gratisan. 

Dari dunia Medsos beranjak ke demo Komunitas Melayu Anti-Hedonis, semarak popularitas putri & istri Sekda Riau. Ramai bangeeettt. Sayang, ending-nya, juga: lenyap. 

Akumulasi masalah tuduhan hedonis dan plexing inilah kemudian yang membuat Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) menolak pengusulan SF Haryanto menjadi Pejabat Gubernur Riau. 

Malah, Pimpinan Komunitas Melayu Riau yang mengutamakan marwah itu, mengancam akan melakukan aksi demo setiap pekan andai SF Haryanto disetujui jadi Pejabat Gubernur Riau. 

Nyatanya, gema  ancaman komunitas masyarakat Riau itu tidak sampai ke istana. 

Tanggal, 29 Februari 2024, semua riak protes dan berita viral tentang tuduhan hedonisme itu mewujud jadi resistensi, saat SF Haryanto dilantik jadi Pejabat Gubernur Riau. 

Tampaknya, gaya hidu hedon, justru mewujud jadi kekuatan. "The Power of Hedonisme". 

Pelantikan itu, sekaligus mencatat sejarah baru dalam perebutan kursi Gubernur Riau sepanjang provinsi ini berdiri. 

"Tahun inilah Pejabat yang menduduki "Kursi" Gubernur muncul dari keluarga yang dituduh menganut hedonisme," ungkap seorang politisi senior. 

Lantas, bagi jurnalis, apa yang urgen dilakukan? Kesatu,  mesti dipahami, gejala awal dari dugaan korupsi mengemuka dari gaya hidup. Hedonisme adalah salah satu buah dari korupsi. 

Bagi jurnalis yang masih setia pada profesi yang kewenangannya diberi undang-undang untuk melakukan kontrol dan mendorong penegakan supremasi hukum, semoga terpanggil untuk mengawasi aktivitas pembangunan di Riau. 

Kedua, jurnalis sudah semestinya melakukan investigasi secara intensif pada rute perjalanan jabatan para eksekutif ini di masa silam, yang selalu bersentuhan dengan sumber-sumber dana publik melaui pendanaan proyek. 

Tahun ini,  APBD Riau, berada di atas angka Rp 11 Trilyunan rupiah. Angka pantastis dari keringat rakyat itu,  sangat menggiur untuk flexing rutin dan melanggengkan  hedonisme.

Catatan: Wahyudi El Panggabean

 

TERKAIT
  • PDI Perjuangan Kota Dumai melaksanakan Bakti Sosial Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila
  • DPW PKS Provinsi Riau dan Partai Demokrat Dumai Bangun Komunikasi
  • Arif Fadhilah Mundur dari ASN dan Siap Hadapi Petahana


 Editor : Dedi Saputra

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Pilkada dan Calon Tunggal, Kotak Kosong Bukan Pilihan Kosong

HUMAS || CITRA ORGANISASI

Saan Mustopa: Penetapan Jadwal Pemilu 2024 Berpotensi Molor

Kontroversi Belanja Media di e-Katalog* Oleh: Lutfah (Pemimpin Perusahaan media siber dan media jetak Java News)

KADO || HUT RI KE 77

Seberapa Besar Efek Debat Capres-cawapres Bagi Pemilih Mengambang

Pengaruh Mudik dengan Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Lintasan

Belajar mengendalikan Emosi

Memaknai Kata Janji

Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim

Kemerdekaan Hakiki Impian Insan Pers

Edukasi Hukum Equality Before The Law Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia

Terkini +INDEKS

Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas

07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025
Kasus Gratifikasi Pertamina Dumai Memanas: Bukti Baru Seret Nama Pimpinan
05 September 2025
PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis
04 September 2025
Mohon Dukungan Dan Kerjasama, Plt. Kepala Rutan Dumai Pimpin Apel Pagi
04 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 527 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 234 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1233 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 761 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 454 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved