• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Opini

Bisnis Penguasa dan Pengusaha Dalam Demokrasi

PantauNews

Senin, 16 Mei 2022 10:19:05 WIB
Cetak

Oleh: Arisfa Mirna, Mahasiswi Ilmu Politik FISIP USK

BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Hubungan penguasa dan pengusaha sebenarnya sudah diawali sejak Era Orde Baru. Penguasa sedemikian rupa mengondisikan jejaring kekuasaan menjadi tempat bergantung kalangan pengusaha . 

Demokrasi memberikan ruang yang luas bagi penguasa untuk berbisnis dalam kekuasaa. Mereka kaum Pengusaha dan penguasa yang menjadikan demokrasi sebagi kedok untuk kepentingan individu. 

Bisnis penguasa dan pengusaha dalam demokrasi tak luput telah melahirkan Kebijakan-kebijakan ekonomi yang hanya menguntungkan kepentingan individu dan kelompok tertentu, tanpa memperdulikan kepentingan rakyat. 

Pengusaha akan mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah. Bahkan, mereka rela mengeluarkan dana besar untuk mempengaruhi penyusunan kebijakan agar kepentingan mereka terakomodasi dengan modus-modus yang canggih, bahkan bisa menjurus manipulatif.

Dalam demokrasi persoalan mengenai kepentingan penguasa yang sejak awal memang telah di ragukan dan di khawatirkan, menjadi masalah utama dalam demokrasi. 

Kumpulan pembisnis demokrasi itu berkuasa disegala bidang dan akan selalu merugikan negara dan rakyat banyak. 

Beragam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebagai wakil negara hingga kini masih menunjukkan ketidak berpihakan kepada rakyat. 

Tindakan, strategi, pilihan atau keputusan terkait ekonomi yang seharusnya untuk kebaikan bersama, kini telah disalahgunakan untuk kesejahteraan segelintir orang. 

Sehingga, kebijakan tersebut menjadi remeh-temeh, yang tidak memprioritaskan kepentingan rakyat. Inilah banalitas kebijakan ekonomi yang masih mengganggu kemajuan bangsa serta  membuat ekonomi Indonesia semakin terpuruk.

Oleh karena itu, rakyat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi di negeri ini harus selalu bersikap kritis terhadap segala bentuk kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. 

Masyarakat perlu ikut mengkaji, menelaah, dan mengawasi secara menyeluruh dampak dari kebijakan tersebut. 
Kita harus berfikir secara cerdas, sepak terjang dan wacana yang digulirkan penguasa dan pengusaha berkenaan dengan sumber-sumber ekonomi Indonesia. 

Kita semua harus ingat bahwa semua kekayaan yang ada di bumi Indonesia, termasuk kekayaan ekonomi, adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan milik penguasa atau elit ekonomi tertentu. 

Meski ada banyaknya  pemerintahan mengalami penyelewengan terhadap demokrasi pancasila, namun melakukan perlawanan terhadap hal-hal itu diperlukan suatu usaha yang lebih keras lagi untuk mengembalikan demokrasi yang mementingkan kepentingan rakyat. 

Sebuah kenyataan bagi kita betapa tidak mudahnya untuk mengembalikan demokrasi ketangan rakyat. 

 Kekuasaan penjabat dalam demokrasi yang menindas kedaulatan rakyat semakin merajarela ketika wilayah kekuasaan menyebar dan sistem demokrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. 
Karna Aturan hukum yang dikuasai oleh penguasa, dan pengusaha mengendalikan hukum dengan uang.
Bangsa kita telah mengalami yang namanya politik hukum tidak sehat, saya katakan tidak sehat sebab kepentingan individu atau kelompok lebih diprioritaskan dan dikedepankan dibandingkan kepentingan rakyat, amanahkan konstitusi tak dihiraukan dengan cermat dan sehat?,
bahkan tak sedikit yang melanggar atau mengelabui hukum agar kekuasaan dan kepentingannya selamat. 

Dan tak sedikit juga hukum yang dibuat sangat lemah akan kepentingan (politik) sehingga merugikan rakyat. Ini mendakan bahwa politik memang superpower dibandingkan hukum, sehingga produk hukumpun tak pro rakyat.

Ketika kekuasaan tidak lagi dipergunakan untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk individu dan sekelompok pengusaha, maka tidak akan ada lagi peluang untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  

Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin melarat.  Jalinan Kemesraan antara pengusaha dan penguasa juga melahirkan  praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dinegeri tercinta ini. 

Adanya akibat buruk dari hubungan antara penguasa dan pengusaha ini, apakah sudah direnungkan baik-baik oleh orang nomor satu di negeri ini. (Juliadi)


[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Pastikan Kita Punya Urgensi dan Alasan Kuat Mengubah Sistem Pemilu

REKRUTMEN || KOMUNIKASI POLITIK

Waspada Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Hajatan Rakernas I PJS di Kota Sriwijaya Palembang

The Power of "Hedonisme"

NIKMATNYA || SECANGKIR KOPI

EVALUASI ORGANISASI

RSUD Dumai Akan Lakukan Pembenahan Pelayanan RSUD Yang Lebih Baik

PESIAR || PANTAI SELAT BARU

Akankah SDM Menjadi Salah Satu Elemen Kemajuan Ekonomi Suatu Negara?

Bupati Rohil Audiensi dengan Rektor Universitas Riau Bahas Kerjasama Program Beasiswa

Eksekutif dan Legislatif Cenderung Masih Pandang Sebelah Mata Terhadap Media Online

Terkini +INDEKS

Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas

07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025
Kasus Gratifikasi Pertamina Dumai Memanas: Bukti Baru Seret Nama Pimpinan
05 September 2025
PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis
04 September 2025
Mohon Dukungan Dan Kerjasama, Plt. Kepala Rutan Dumai Pimpin Apel Pagi
04 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 535 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 234 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1246 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 770 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 455 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved