Sudah Berbulan-bulan Pihak Rekanan Tagih Pembayaran,
Ternyata Kemenkes Punya 'Utang' ke RSUD Dumai, Tak Tanggung Nilainya Hampir Rp70 Miliar

DUMAI, PANTAUNEWS.CO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai terus menjadi atensi masyarakat dengan berbagai isu ‘carut marut’ manajemen sejak dipimpin drg Ridhonaldi. Mulai adanya kejadian mogok kerja sejumlah tenaga medis dan kekosongan obat obatan di RSUD Dumai, bahkan sempat diterpa isu kolaps alias bangkrut.
RSUD Kota Dumai yang saat ini telah ber-Akreditasi Tipe A, seharusnya lebih semakin baik dalam peningkatan kualitas pelayanan. Kali ini, awak media didatangi salah satu pihak rekanan (kontraktor) terkait lambannya proses pembayaran di RSUD Dumai, padahal pekerjaan sudah selesai hampir enam bulan lalu.
“Saya binggung dengan pihak manajemen RSUD Dumai, lambannya pembayaran pekerjaan membuat kami seperti dikejar-kejar utang. Padahal, pekerjaan sudah selesai hampir enam bulan yang lalu dan tinggal menunggu pembayaran,” ungkap salah satu rekanan di RSUD Dumai, yang enggan namanya disebutkan namanya, Jumat (11/2/2022).
Disebutkannya, bukan dirinya saja yang bernasib sama dan bahkan dikabarkan banyak pihak rekanan di RSUD Dumai bolak balik, untuk memastikan kapan dilakukan pembayaran. Bahkan, dikabarkan ada rekanan yang sengaja mendatangi kediaman pribadi Direktur RSUD Dumai.
Informasi terangkum, Direktur RSUD Dumai drg Ridhonaldi diketahui jarang berada dikantor. Bahkan, dalam agenda agenda penting di RSUD Dumai, beliau (drg Ridhonaldi) mendelegasikan ke Wakil Direktur Syafriandi.
Ketika dikonfirmasi Direktur RSUD Dumai melalui Kabag Umum Zapri Zalis, menyampaikan bahwa kondisi keuangan rumah sakit ini disebabkan belumnya dibayarkan penuh dana Covid-19 dari Kementerian Kesehatan RI.
“Saat ini ada sisa pembayaran sebesar 70 Miliar yang belum diterima RSUD Dumai dari Kemenkes. Sebelumnya, ada pembayaran dari Kemenkes, namun tingkat kebutuhan RSUD Dumai juga cukup tinggi,” kata Zapri Zalis, Kabag Umum RSUD Dumai menjelaskan.
Diakuinya juga, banyak pihak rekanan datang dan bertanya kepada dirinya terkait pembayaran pekerjaan di RSUD Dumai. Namun, dikatakan Zapri Zalis dirinya hanya dapat menyampaikan keatasan terkait belum dibayarkannya pekerjaan di RSUD Dumai.
Ditambahkan Zapri, kejadian ini bukan hanya di RSUD Dumai dan bahkan hampir rumah sakit di seluruh Indonesia mengalami hal yang sama. Selanjutnya, lambannya proses pencairan dana Covid-19 dari Kemenkes RI, hal ini membuat seluruh RSUD se-Indonesia kewalahan.
“Cek saja, hal ini bukan hanya terjadi di RSUD Dumai. Hampir seluruh RSUD di Indonesia khususnya milik pemerintah mengalami kemacetan dalam keuangan,” tukas Zapri. (*)
Penulis: Edriwan
Berita Lainnya
Anggota DPRD Kabupaten Tanbu, Fawahisah: Usut Tuntas Korupsi Pengadaan Kursi
Harga Gambir Tahun 2018 Untungkan Petani
Kapolres Dumai: Semoga Polantas Semakin Maju Dan Dicintai Masyarakat
Tingginya Tingkat Pengangguran Di Kota Dumai, Forum Peduli Tenaga Kerja Adakan Aksi
Budaya Melayu
Sinergitas TNI - Polri, Turut Berpartisipasi Pada Puncak Penanaman Mangrove Nasional secara Serentak
Bakti Sosial Bantuan Covid 19 Kejari Dumai
APICAL Serahkan Bantuan Buku ke Sekolah dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Dumai
Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Banjir Bandang NTT
PAC GP Ansor Pasar Kemis Gelar Raker Anak Cabang Ke-1
Gara Gara Pihak Disnakertrans Dumai tidak Hadir, Tuntutan Aksi Damai FAP Tekal di PT IBP Bubar Tanpa Kejelasan
Ismunandar: Jangan Hanya Numpang 'Cari Makan Saja' dan Berlagak Bak 'Penjajah'