• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Nasional

Kedeputian V KSP Desak Pemerintah Data Ulang Kelompok Rentan Penyandang Disabilitas

PantauNews

Jumat, 19 Juni 2020 11:35:58 WIB
Cetak

Jakarta, PantauNews.co.id - Kedeputian V bidang Hukum dan HAM Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mendesak agar Kementrian Sosial dan Bappenas untuk turun langsung melakukan pendataan bagi penyandang disabilitas yang berada di daerah baik ditingkat provinsi maupun ditingkat kabupaten/kota.

Pasalnya akibat dampak dari pandemi Covid-19, banyak dari kelompok serta keluarga penyandang disabilitas yang kehidupan ekonominya justru semakin terpuruk.

Padahal, penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan terhadap dampak dari Covid-19 baik itu dampak sosial, kesehatan maupun ekonomi.

Menyikapi persoalan tersebut, Tenaga Ahli Madya Kedeputian V bidang Hukum dan HAM Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Sunarman Sukamto mengatakan pihaknya terus mendorong dan mendesak kepada pemerintah agar penyandang disabilitas merupakan kelompok yang menjadi prioritas mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah akibat dampak Covid-19 untuk turun langsung melakukan pendataan.

"Ya mas, sekarang kami tangah mengawal data penyandang disabilitas yang masuk ke dalam sistem dan format DTKS. Saya terus  mendesak Bappenas dan Kemensos untuk turun langsung mendata penyandang disabilitas baik yang disabilitas berat maupun yang tidak. Tidak hanya itu kami juga mendesak agar pemerintah mendata penyandang disabilitas yang terdampak akibat pandemi Covid-19," ungkap Sunarman Sukamto, Jumat (19/6/2020).

Dikatakan Sunarman, masih banyaknya penyandang disabilitas yang belum tersentuh bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat disebabkan salah satunya yakni persoalan data penyandang disabilitas yang belum masuk dan terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Saya mendapat laporan bahwa pendataan yang dilakukan di tingkat kabupaten/kota dalam hal ini Dinas Sosial tidak maksimal dan serius mendata langsung penyandang disabilitas. Contoh saja laporan dari teman kita desa di Bantul, Provinsi Yogyakarta. Mereka ada sekitar 140 penyandang disabilitas, banyak yang hidup sendiri atau sebatangkara, ada yang difabel berat, ada yang SCI (Spinal Cord Injury) korban gempa. Mereka mengajukan bantuan ke kelurahan cuma di ACC 12 orang,  padahal mereka sudah sampai pada situasi darurat yaitu menjual aset seperti TV, bahkan menjual alat produksi seperti mesin jahit untuk sekedar menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan khusus seperti pampers dewasa." 

"Pada awalnya kawan-kawan difabel sudah melaporkan bahkan memberikan data mereka ke petugas TKSK Dinsos setempat, namun respon belum sesuai harapan. Data mereka belum masuk DTKS, ada juga data Difabel yang belum mereka ambil," cetusnya. 

Setelah ada koordinasi dengan Bappenas dan Kemensos, lanjut Sunarman kemudian Kemensos meminta nomor HP koordinator difabel dan dihubungkan dengan pendamping penyandang disabilitas setempat, barulah pendamping tersebut mendatangi koordinator difabel tersebut untuk dibantu input data sesuai format DTKS dan melihat dari dekat kondisi difabel tersebut sehingga paham benar.

"Salah satu dari sekian hambatan adalah kawan-kawan difabel di desa-desa tidak punya laptop untuk membuat data based dan belum tahu format data DTKS. Kemudian juga kesulitan mobilitas dan transportasi untuk datang ke Balai Desa dan Kantor Dinas Sosial setempat. Jadi memang perlu pendampingan teknis jemput bola agar kawan-kawan difabel masuk ke dalam DTKS. Jika hal ini bisa dilakukan oleh semua pendamping penyandang disabilitas, akan sangat membantu memecahkan kebuntuan selama ini ". bebernya.

Dari itu, pihaknya meminta agar Dinas Sosial di kabupaten/kota untuk proaktif jemput bola melakukan pendataan. Saat ini sesuai instruksi dari Kemensos pemerintah daerah agar melakukan pendataan dimasyarakat khususnya melakukan pendataan terhadap kelompok rentan penyandang disabilitas yang tidak masuk dalam bantuan PKH dan BPNT.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Bappenas dan kementerian sosial, meminta agar pendataan penyandang disabilitas agar menjadi prioritas. Memang ada sebagian penyandang disabilitas yang menerima langsung bantun pusat baik dari mekanisme bantuan PKH maupun BPNT," tukasnya (*)

Penulis: Hafiz Alfangky


 Editor : Pepen Prengky

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Dituding Miliki Pola yang Sama dengan Orde Baru, "Tolaklah Tambang, Kau Kutangkap"

Plt Bupati Suharsi Igirisa Dukung PJS Penuhi Syarat Jadi Konstituen Dewan Pers

Gubernur Kalbar Sambut Enam Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air

Anies Baswedan dan Rizal Ramli Tak Dapat Tanda Jasa dan Kehormatan dari Jokowi, Kenapa?

Ketum PJS Kutuk Aksi Penganiayaan Jurnalis di Kawarang

Hut Bhayangkara Ke 77, 34 Polda Gelar Baksos

Panglima TNI Terima Kejutan dari Kapolri di HUT Ke-76 TNI

Pernyataan Dirjen Kominfo Terkait Dugaan Kebocoran Data Pribadi DJP

Panglima TNI Apresiasi Serbuan Vaksinasi UIN Lampung

Jelang Kongres PWRI, Ketum Ingatkan Pengurus DPD-DPC PWRI Selindo Berbenah

Shopee Ajak Pengguna Berdonasi untuk Bencana Nasional

Kebakaran Di Lapas Kelas 1 Tangerang, Tewaskan 41 Warga Binaan

Terkini +INDEKS

Bea Cukai Dumai Gagalkan Penyelundupan 2.500 Karung Bawang Ilegal dari Malaysia

08 September 2025
Kapolsek AKP Buyung Kardinal Sosialisasi Tertib UU Lalulintas di SMA Negeri 1 Bangko: Jangan Judol, Narkoba dan Tawuran
08 September 2025
Dihari Ke- 2 Suwandi Bersama Petugas Bersihkan Bundaran Ikan Sampai Ke Bagansiapiapi
08 September 2025
Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas
07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 556 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 237 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1318 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 782 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 457 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved