Penggerebekan Menargetkan Geng Narkoba, Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang
PANTAUNEWS, RIO DE JANEIRO — Operasi polisi paling mematikan dalam sejarah Brasil menewaskan sedikitnya 121 orang, kata pihak berwenang pada Rabu (30/10), sementara warga Rio de Janeiro berbaris di jalan dengan puluhan jenazah yang ditemukan semalaman.
Polisi negara bagian Rio de Janeiro mengatakan penggerebekan yang menargetkan geng narkoba besar tersebut telah direncanakan secara matang selama lebih dari dua bulan. Operasi itu dirancang untuk memaksa para tersangka melarikan diri ke kawasan perbukitan berhutan, di mana satuan operasi khusus telah menunggu dalam posisi penyergapan.
“Kami sudah memperkirakan tingkat mematikan operasi ini akan tinggi, meskipun tentu saja bukan itu yang kami inginkan,” ujar Victor Santos, kepala keamanan negara bagian Rio, dalam konferensi pers. Ia juga berjanji akan melakukan penyelidikan atas dugaan “pelanggaran” oleh aparat kepolisian.
Hingga saat ini, polisi Rio mengonfirmasi 121 korban tewas, termasuk empat petugas. Namun, lembaga pembela publik memperkirakan jumlah korban sebenarnya bisa mencapai setidaknya 132 orang.
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan kekerasan akibat perdagangan narkoba harus dihadapi secara tegas, namun dengan koordinasi yang memastikan keselamatan aparat dan warga sipil.
Ou
“Kita tidak boleh membiarkan kejahatan terorganisir terus menghancurkan keluarga, menindas warga, serta menyebarkan narkoba dan kekerasan di kota-kota kita,” tulis Lula dalam unggahan di platform X.
Warga di distrik Penha, Rio de Janeiro, pada malam hari mengumpulkan puluhan jenazah dari area hutan di sekitar permukiman mereka, kemudian menata lebih dari 70 mayat di tengah jalan utama.
“Saya hanya ingin membawa pulang anak saya dan menguburkannya,” kata Taua Brito, seorang ibu dari salah satu korban, di tengah kerumunan pelayat yang menangis. Beberapa jenazah ditutupi dengan kain dan kantong plastik.
Sore harinya, konvoi sepeda motor berangkat dari kawasan tersebut menuju istana gubernur untuk memprotes kekerasan polisi. Para demonstran membawa bendera Brasil yang diwarnai dengan cap tangan merah, melambangkan darah para korban.
Sebelum insiden ini, operasi polisi paling mematikan di Rio terjadi pada tahun 2021, ketika 28 orang tewas dalam penggerebekan di wilayah Jacarezinho. Namun, operasi terbaru ini kini tercatat sebagai yang paling mematikan dalam sejarah Brasil, bahkan melampaui tragedi tahun 1992 di Penjara Carandiru, São Paulo, ketika 111 narapidana tewas saat polisi menumpas kerusuhan di dalam penjara.
(Sumber: Reuters.com)


Berita Lainnya
PAC Pemuda Pancasila Tambun Selatan Gelar Bhakti Sosial
Dugaan Sentimen Pribadi, Ketua DPK SBKD Kecam Penyataan DPRD Dumai Iwan Jambul
Pemko Tangerang Siapkan Aturan Pelaksanaan Sholat Tarawih
Masker Mendadak Langka, Begini Cara Bikin Masker Sendiri
NX Max Adventure Dumai Adakan Kegiatan Cinta Lingkungan
Polres Dumai Laksanakan Program Ketahanan Pangan
China Menembakkan Senjata Laser ke Pesawat Pengintai Amerika
HIPAKAD Peringati HUT ke 4, DPD dan DPC se-Indonesia Ikut Hadir Melalui Zoom
Batalyon Infanteri 642/Kapuas Bagikan Sembako Kepada Warga Kurang Mampu
Tabrakan Maut di Kuansing, 2 Unit Mobil Bertubrukan dan Terpental hingga Rusak Parah
Amien Rais Tak Masuk Kepengurusan, Masa Depan PAN Diprediksi Suram
Diduga Kena Serangan Jantung, Seorang Pria Paruh Baya Meninggal di Depan Hotel Lido