Berorganisasi: Antara Harapan dan Kenyataan

Oleh: Sofyan
Dosen Tetap STIE Mahaputra / Penasehat IKA FIA Unilak / Penasehat PWI Bengkalis
PANTAUNEWS, BENGKALIS — Berorganisasi pada hakikatnya adalah wadah untuk mewujudkan tujuan bersama melalui kerjasama antaranggota. Namun dalam praktiknya, tidak sedikit organisasi yang justru tersendat akibat persoalan internal yang tak kunjung terselesaikan. Antara harapan dan kenyataan, berorganisasi menyimpan dinamika yang tidak selalu mudah.
Setiap organisasi memiliki tujuan yang hanya bisa dicapai jika semua anggota menjunjung tinggi komunikasi, kolaborasi, dan kepatuhan terhadap aturan bersama. Untuk itu, dibutuhkan pengurus yang dipilih secara sah berdasarkan aturan organisasi guna mengelola jalannya roda organisasi.
“Tujuan organisasi adalah mencapai tujuan bersama melalui kerja sama antara dua orang atau lebih yang terikat secara formal,” ujar Sondang P. Siagian, pakar administrasi publik, yang menekankan pentingnya pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara jelas dalam tubuh organisasi.
Kesuksesan organisasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan pengurusnya, tetapi juga oleh kesadaran seluruh anggota akan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Kerja sama adalah kunci utama. Ketika semua pihak bergerak dengan semangat kolektif dan tujuan yang sama, organisasi akan berkembang secara sehat.
Namun kenyataannya, tak semua anggota memahami peraturan organisasi yang telah disepakati. Ketidaktahuan ini kerap menjadi awal munculnya pelanggaran, bahkan konflik. Padahal, setiap organisasi umumnya telah memiliki mekanisme penyelesaian konflik yang dapat digunakan saat perbedaan pendapat terjadi.
Konflik dan kesalahpahaman memang bagian dari dinamika organisasi. Tetapi bila tidak diselesaikan secara baik, maka dampaknya bisa menghambat aktivitas bahkan mengancam eksistensi organisasi itu sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen organisasi untuk memiliki persepsi yang sama mengenai tujuan bersama, serta menjadikan aturan organisasi sebagai pedoman bersama. Hanya dengan cara itu, cita-cita organisasi yang mulia dapat terwujud.
Semoga semangat kebersamaan, keterbukaan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai organisasi terus menjadi fondasi dalam setiap aktivitas berorganisasi.
Berita Lainnya
G20: Mau Dibawa Kemana Perekonomian Dunia?
Reza Fahlepi Lagi Sedang Membangun Framing dan Takkan Mungkin Melawan 'Sang Matahari'
PARADIGMA || PERUBAHAN ORGANISASI
Pengamat Sebut UU Cipta Kerja Jamin Kepastian Hukum Bagi Tenaga Kerja
"Pasar dalam Kehidupan Masyarakat"
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar, Mimpi Sang Visioner Nan Agamis
Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang
Saan Mustopa: Penetapan Jadwal Pemilu 2024 Berpotensi Molor
Jangan Rubuhkan Surau Kami
Takabbur Littawadhdu'
Minyak Menjerit Di Lumbung Sawit, Perlukah Teliti dan Revisi?
Mengapa PJS Melarang Wartawan Rangkap LSM?