• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Opini

Ransom Ware, Siapa Berani Lawan?

PantauNews

Sabtu, 29 Juni 2024 23:57:50 WIB
Cetak
Laksamana Sukardi

PANTAUNEWS.CO.ID, JAKARTA - Ketergantungan kita terhadap internet dalam kehidupan sehari hari dan kegiatan penyelenggaraan negara akan semakin besar, demikian juga ancaman terhadap cyberattacks dalam bentuk apapun termasuk ransom ware (bajak internet). 

Bajak internet berbeda dengan bajak laut yang bisa dicegah dengan menempatkan pengawal bersenjata didalam kapal. Bajak internet atau ransom ware tidak nampak secara fisik dan serangan dilakukan dari segala penjuru dunia! 

Semakin canggih sistim cyber security yang diterapkan, akan semakin canggih pula ransom ware! Dan yang membuat banyak organisasi pengguna internet seperti perusahaan perusaahaan industri dan jasa bahkan organisasi nir laba yang menjadi korban, karena
mereka hanyalah sebagai user bukan developer software. Mereka tidak secanggih para hackers yang pada umumnya anak anak muda yang sangat cepat belajar dan bergerak. 

Apalagi jika dibandingkan dengan organisasi pemerintah atau birokrat yang pada umumnya lambat dan tidak memiliki motivasi tinggi. 

Pada umumnya hackers melakukan infiltrasi kedalam server dan sistim internal, melakukan incryption (acak data) terhadap informasi penting, kemudian meminta imbalan (uang tebusan) dalam bentuk mata uang crypto yang kemudian diuangkan di bursa China. 

Dalam perang cyber serangan dilakukan dengan melakukan take down (mematikan) sistim
operasi instalasi penting, seperti listrik, distribusi minyak, bahkan sistim operasi perbankan. Rusia pernah melakukannya dengan mematikan operasi Pembangkit Listrik di Ukraina. Selain itu kita sulit melacak sumber serangan karena IP (Internet Protocol) address (alamat penyerang) yang diacak secara canggih. 

Peluang bisnis ransom ware semakin mengiurkan dalam era digital. Bahkan Korea Utara, sejak mengalami sangsi pemboikotan oleh negara negara barat, mereka merespon dengan membangun pasukan yang dinamakan cyber warrior. Miri Collegge dan Kim Il Sung
Military University melatih 1000 cyber warriors setiap tahun. Pada umumnya mereka menyerang perusahaan besar dan UKM serta organisasi penting di Korea Selatan. 

Menurut Intelijen Korea Selatan, pengeluaran mereka untuk membayar ransom ware di tahun 2020 sebesar US$1,8 billion (kurang lebih Rp30 triliun), meningkat 18 kali lipat dalam 5 tahun. Menurut Komite Pemberian Sangsi terhadap Korea Utara di PBB, penghasilan Korea Utara dari ransom ware mencapai US$316 juta per tahun. Jumlah ini tidak dapat diverifikasi karena membutuhkan kerja sama dengan China (Sumber Nikei Asia research). 

Peningkatan serangan bajak internet juga terjadi di Inggris. Lebih dari 2,3 juta serangan terjadi di Inggris ditahun 2023. Perusahaan perusahaan konglomerat dunia juga pernah menjadi korban ransomware, diantaranya adalah; Pabrikan mobil Honda dari Jepang yang mengakibatkan operasi pabrik mereka di Ohio dan Brazil tutup selama 3 hari, selain itu operasi pabrik mobil Honda dibeberapa negara yaitu Jepang, Turki, Itali dan Inggris juga mengalami gangguan. 

Di tahun 2020, Picanol, perusahaan weaving machine maker dari Belgia harus menghentikan operasi nya di China dan Eropa, Di Australia, bahkan perusahaan besar
produksi baja Blue Scope juga pernah kena serangan ransomware. Fresenius perusahaan besar operator rumah sakit terkemuka di Eropa mengalami serangan bajak internet yang mengganggu pelayanan cuci darah terhadap pasien pasien di rumah sakit! 

Cyberattacks meningkat sangat drastis dari tahun ketahun. Kerugian keuangan akibat ransom ware meningkat 270% selama 3 bulan di tahun 2020 dengan jumlah sebesar US$8,4 milyar (Rp140 triliun). Jumlah tersebut sebenarnya jauh lebih besar karena banyak perusahaan perusahaan global yang kena ransomware tidak melaporkan kasusnya dan lebih cenderung membayar uang tebusan (ransom) secara diam diam. Karena hal tersebut dianggap jauh menguntungkan daripada kehilangan pasar dan penurunan harga saham serta integritas keberlangsungan usaha mereka yang jauh lebih besar ketimbang jumlah uang tebusan yang diminta. 

Kejadian akhir akhir ini di Indonesia yang mengalami serangan serangan ransom ware di Pusat Data Nasional, Imigrasi, Badan Intelijen Strategis, dan NAFIS Polri telah membuktikan bahwa Indonesia telah menjadi mangsa empuk para bajak Internet untuk mencari uang. 

Kelemahan keamanan Siber telah terdeteksi oleh para hackers, karena kita tidak memiliki Fire Wall system yang canggih dan di update terus menerus. Serangan Siber jangan dianggap enteng, karena bersifat “insidious” atau mematikan dan menyebar secara cepat dalam waktu singkat. Teknik yang digunakan dalam cyberattacks semakin canggih dengan berjalannya waktu.
‘Big data” setiap negara telah menjadi bentuk baru kekayaan penting sebuah negara yang harus dilindungi secara nasional. Big data jauh lebih berharga dari kekayaan sumber daya alam nasional! 

Respon kita terhadap serangan cyber saat ini harus dianggap serius dan membutuhkan perhatian seluruh unsur penguasa dan stake-holders yang kurang paham terhadap pentingnya perlindungan asset data nasional yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan ekonomi dan kegiatan pengelolaan pemerintah. Seharusnya kita sudah mulai sadar dan was was sejak dua puluhan tahun lalu. Memanfaatkan kejadian ini dengan meminta Menteri Kominfo turun hanyalah merupakan intrik politik yang kurang tepat dan tidak memberikan solusi jangka panjang. Semua pemangku kekuasaan yang pernah berkuasa dan mengabaikan cyber security untuk pengamanan data nasional harus turut bertanggung jawab. 

Prioritas harus diberikan dalam bentuk alokasi anggaran oleh DPRRI dan Pemerintah.Apakah kita akan menunggu sampai dana masyarakat dalam sistim perbankan hilang karena perbankan berhenti beroperasi akibat serangan ransom ware?**

Oleh: Laksamana Sukardi


Sumber : DPP PJS /  Editor : DEDI SAPUTRA

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Pendidikan Politik Anak Sekolah, Walikota Pariaman 'Stop BaPer'

Aktif Wujudkan SDG's, KPI RU Dumai dan Sungai Pakning Raih Predikat Gold di Ajang ISDA 2022

Tidak Ada Norma Hukum yang Mengatur Batasan Waktu Maksimal Pengisian Jabatan Wakil Kepala Daerah

Takabbur Littawadhdu'

HBD KARANG TARUNA

Kasus yang Menjerat Walikota Dumai, "Cukuplah Pak Zul AS Pertama dan Terakhir"

Pastikan Kita Punya Urgensi dan Alasan Kuat Mengubah Sistem Pemilu

Fenomena || Berorganisasi

Kontroversi Belanja Media di e-Katalog* Oleh: Lutfah (Pemimpin Perusahaan media siber dan media jetak Java News)

Gema

Serangan Balik Para Serdadu Amatiran Dari Basis Marginal

DUA SISI PERCAYA DAN KEPERCAYAAN

Terkini +INDEKS

Berawal dari Informasi Masyarakat, Bea Cukai Dumai Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal

25 Oktober 2025
Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai
25 Oktober 2025
Kembali, Tim GJB Pemuda Sintong Bagikan Sembako ke 15 Warga Kurang Mampu
24 Oktober 2025
Wujud Kepedulian Terhadap Pembangunan Rumah Ibadah di Wilayah Hukumnya, Kapolsek Kubu Berikan Bantuan Semen
24 Oktober 2025
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Batu Hampar Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal lll
24 Oktober 2025
Perkuat Sinergitas dan Upaya Pencegahan Berita Hoax, Diskominfotiks Rohil Pererat Hubungan Dengan Insan Pers
23 Oktober 2025
Kanwil DJBC Riau Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp12,8 Miliar
23 Oktober 2025
Tingkatkan Produktivitas Sektor Pertanian Di Rokan Hilir, PT SPRH Rohil Bersinergi dengan Kementrian Pertanian RI
23 Oktober 2025
Pastikan Pengelolaan Sampah Berjalan Optimal, Kadis LH Rohil Suwandi Tinjau Langsung Pengelolaan Sampah dari Jalur Pujud Sampai Bagan Batu
22 Oktober 2025
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
22 Oktober 2025

Terpopuler +INDEKS

Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai

Dibaca : 1024 Kali
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
Dibaca : 747 Kali
Ketua PCNU Kab. Pelalawan Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025
Dibaca : 228 Kali
Pasca Bentrokan Berdarah, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles dan Kapolres Rohil Dudukkan Dua Pihak Berseteru
Dibaca : 493 Kali
Berbuat Untuk Masyarakat, Tim GJB Pemuda Sintong Kembali Bagikan Sembako ke 22 Kepada Warga Kurang Mampu
Dibaca : 369 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved