• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Nasional

Anita Cecar Nadiem, 400 Tim Bayangan dan Kebohongannya Jadi Sorotan

PantauNews

Kamis, 29 September 2022 01:46:53 WIB
Cetak
Foto: Anita Jacoba Gah, anggota DPR RI Komisi X.

PANTAUNEWS.CO.ID, JAKARTA – Apa yang membuat Anita Jacoba Gah, anggota Komisi X Fraksi Demokrat marah dan mencak-mencak Menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat digelar Rapat Kerja DPR RI Komisi X bersama Kemendikbudristek pada Senin, 26 September 2022 lalu? Apakah terkait dengan pengelolaan dunia pendidikan Indonesia? Atau soal pidatonya di markas PBB?

Ya, ternyata Anita dari penyataannya awal menyinggung soal pidato Nadiem pada rangkaian agenda United Nations Transforming Education Summit di markas PBB beberapa waktu lalu. Dirinya menyinggung soal tepuk tangan yang diberikan orang luar negeri kepada dirinya saat mendengar pidatonya yang berapi-api itu.

Sayangnya, Anita menegaskan jika tepuk tangan itu tidak bisa diberikan untuk saat ini, karena menurutnya, pada kenyataannya fakta di Indonesia sangat berbeda dengan apa yang dipaparkan Nadiem di PBB.

"Orang luar negeri mungkin tepuk tangan karena merasa hebat, tapi tidak bagi kami, khususnya anggota DPR RI, apalagi kami yang turun ke bawah. Kami lihat air mata rakyat masih ada. Anda boleh bangga ditepuk tangani di PBB tetapi bagi kami tidak karena masih banyak persoalan di dunia pendidikan," kata Anita dalam rapat bersama DPR Komisi X, Jakarta, Senin, 26 September 2022 yang disiarkan melalui kanal YouTube Komisi X DPR RI Channel.

“Contohnya pada hari ini, kita dipaparkan lagi dengan laporan penyesuaian program, penyesuaian anggaran. Seakan-akan kementerian ini tidak mempunyai prinsip. Pada saat kami melakukan rapat, semua program sudah Anda paparkan dengan data, dana, dan biaya, tetapi kenapa sekarang berubah lagi,” tambahnya.

Terkait dengan inkonsistensi program dan anggaran. Anita menyebut ada selisih yang jauh anggaran yang dilaporkan sebelumnya dengan yang terbaru.

"Pak menteri itu di Ditjen Pendidikan Tinggi itu ada selisih lagi. Ada selisih sekitar 7 miliar apa 7 triliun ini. Saya bingung jadinya," ucapnya.

Dia mengakui, Nadiem memang sosok yang pintar. Namun, menurut Anita, anggota DPR dan rakyat Indonesia tidak bisa dibodoh-bodohi dalam menjalankan sebuah program.

"Karena kalau kami bodoh, tidak mungkin kami dipilih rakyat. Itu sudah pasti. Karena kami bicara dengan data yang ada. Program ada, anggaran ada, dirasakan oleh rakyat atau tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami anda tidak berhasil," tuturnya.

400 Anggota Tim Bayangan

Anita juga menyinggung soal tim bayangan yang dibuat Nadiem. Menurutnya, hal itu bukan sesuatu yang membanggakan.

"Saya dengar di PBB anda bilang dengan bangganya ada 400 anggota tim bayangan. Pertanyaan saya, apa dampak positifnya? Apa dampak positifnya buat Indonesia?  Kenapa masih banyak persoalan di daerah 3T?" tanya dia kepada Nadiem.

"Terus 400 anggota tim bayangan itu apa kebanggaannya, apa yang mereka lakukan sehingga kita harus bangga dengan anda?" imbuh anggota dewan dari Dapil NTT II tersebut.

Sebelumnya, Anita membeberkan satu persatu permasalahan pendidikan di Indonesia dalam rapat Komisi X dengan Mendikbud Nadiem dan jajarannya itu.

Lalu dia mulai menyinggung soal nasib guru. Menurut dia, banyak guru honorer yang lolos PPPK, tetapi belum mendapat gaji.

"Sampai saat ini pak masih banyak guru-guru yang menangis, Kami menerima gaji, makan apa kami, kami sudah lulus passing grade tapi mana gaji kami. Kami sudah tidak bekerja lagi, anak kami mau makan apa?," ucap dia menyampaikan suara guru- guru yang diterimanya.

"Dengar itu dong pak menteri, itu yang harus anda pikirkan kalau harus ditepuk tangan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Vendor dan Kebohongan Nadiem

Sementara itu, adanya 400 anggota tim bayangan yang Nadiem sebutkan pada forum PBB bertajuk 'Transforming Education Summit' PBB menjadi sorotan Wakil Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia Indra Charismiadji.

Dilansir dari Kompas.com, ia mengungkapkan bahwa keberadaan tim bayangan ini merupakan sebuah tanda bahwa Nadiem tidak bisa bekerja sama timnya yang berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kementeriannya.

“Kalau Mendikbudristek tidak mampu bekerja sama dan membangun ASN di kementeriannya, bisa dipastikan dia juga tidak mampu membangun SDM Indonesia di masa depan,” tandasnya.

"Makanya, beliau harus ambil dari luar 400 tim bayangan itu," tambahnya.

Hal ini, kata dia, menunjukkan inkompetensi dari Nadiem dalam membangun manusia. Padahal, tugas utama Nadiem adalah menjadi panglima dalam program pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul yang digadang-gadang oleh Presiden Jokowi.

Mengenai pernyataan Nadiem yang menyebutkan bahwa 400 tim bayangan bukanlah vendor di forum PBB tersebut tetapi ketika rapat dengan Komisi X DPR RI, Nadiem menyebut bahwa tim ini adalah vendor, Indra Charismiadji sangat menyayangkan kebohongan yang dilakukan Mendikbudristek ini.

"Dia bilang di sana 400 tim bayangan itu bukan vendor, tapi saat rapat di DPR justru dia mengatakan kalau organisasi bayangan ini vendor. Jadi, bagaimana mungkin bangsa ini mempercayakan pendidikan kepada pejabat yang mempermalukan bangsa dengan berbohong di forum internasional?," tukas Indra.

Organisasi Bayangan Setara Dirjen?

Sebelumnya Mendikbudristek Nadiem Makarim di forum internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutkan memiliki team bayangan yang terdiri dari 400 orang. 

"Kami sekarang memiliki 400 orang product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai shadow organization (organisasi bayangan) yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian. Tim yang beranggotakan 400 orang bukanlah vendor untuk Kementerian. Setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan Direktur Jenderal yang beberapa di antaranya hadir di sini,” kata Nadiem saat di forum PBB bertajuk 'Transforming Education Summit', New York, Sabtu, 17 September 2022.*[]


 Editor : Dedi Saputra

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Peringati 1 Muharam 1445 H, PJS Banten Sedekah Pohon di Cikuasa

Panglima TNI Tinjau Fasilitas Isoter Pasien OTG Covid-19 di Medan

Sinergi PJS dan Polri: Bersama-sama Bersihkan Limboto dari Dampak Banjir

Viral Suami di Tulungagung Ceraikan Istri yang Minta Bercinta 9 Kali Sehari

Terbaru! Ini Bocoran Lembaga Pemerintah yang Mau Dibubarkan

100 Hari Kapolri, Peluncuran Berbagai Aplikasi Wujud Keseriusan Perbaikan Korps Bhayangkara

Program Drive-thru Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Lansia dan Pekerja Wisata

Siap Backup Kegiatan Rakernas PJS di Bumi Sriwijaya, Polda Sumsel Apresiasi

Pasrah dan Herannya FPI Kasus Chat Mesum HRS Dibuka Lagi

Perusahaan Pelat Merah yang Masuk Dalam Program Restrukturisasi.

Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Dilantik Besok, Ini Sosoknya!

Dihadapan Pimpinan Media, Polri Tegaskan Netralitas Pemilu 2024 Harga Mati

Terkini +INDEKS

Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas

07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025
Kasus Gratifikasi Pertamina Dumai Memanas: Bukti Baru Seret Nama Pimpinan
05 September 2025
PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis
04 September 2025
Mohon Dukungan Dan Kerjasama, Plt. Kepala Rutan Dumai Pimpin Apel Pagi
04 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 526 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 234 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1229 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 761 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 454 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved