Berkas Kasus Oknum DPRD Riau Sudah di Meja DPP Golkar, Achmad Taufan Soedirjo: Tak Ada Ampun, Kader yang Bermasalah
JAKARTA, PANTAUNEWS.CO.ID - Rombongan masyarakat Riau dan Kabupaten Rokan Hulu mendatangi Kantor ATS Law Firm, Advocates, Legal Consultants, Curators & Administrators di Jalan Permata Hijau, Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, persisnya di Belleza Office Tower Lantai 17 Unit 2 & 3.
Kedatangan mereka tentunya dengan membawa harapan agar Panitera Utama Mahkamah Partai Golkar itu berkenan mendengarkan pengaduan yang terkait masalah salah satu kadernya di Provinsi Riau.
Ia adalah H Sari Antoni SH, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), selaku Teradu dan atau Terlapor atas kasus yakni diantaranya dugaan perbuatan asusila, penipuan dan atau penggelapan uang milik pengurus Koperasi Kebun Kelapa Sawit. Dikatahui, ini terkait dengan kerjasama pola KKPA di Kabupaten Rohul, Rohil dan Kampar.
Kasus berikutnya adalah dugaan penggunaan ijazah palsu sewaktu SMA/K, kasus pelanggaran lode etik, seperti jarang masuk kantor.
Berbagai kasus tersebut dipaparkan langsung dihadapan pengurus DPP Golkar Achmad Taufan Soedirjo SH MH, dengan harapan yang bersangkutan mampu menghadirkan keadilan atas kasus tersebut. Terutama terkait pelanggaran berat Sari Antoni tentang Peraturan Anggota DPRD Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2020, yakni pasal 155 Tata Tertib (Tatib), yang sangat jelas mengatakan bahwa selama 6 kali secara berturut-turut tidak ikut rapat paripurna, sanksi terberat adalah pemecatan.
Ketika selesai mendengarkan secara lisan maupun disertai dengan bukti tertulis, Achmad Taufan yang juga Panitera Mahkamah Partai hanya mengatakan sangat prihatin dan akan segera menyampaikan hal tersebut ke hadapan Ketua Bidang Hukum DPP Golkar.
"Saran saya, sebaiknya orang abang bawa Kader Partai Golkar Riau ke DPP. Masukkan gugatan secara resmi, kalau kasusnya benar seperti ini, tak ada ampun bagi kader yang bermasalah, Partai Golkar akan objektif dalam memutuskan segala sesuatunya," ungkap Achmad Taufan Soedirjo SH MH.
Ditempat yang sama, masyarakat ingin memastikan bahwa upaya yang mereka lakukan benar-benar murni untuk memperjuangkan kebenaran, sesuai dengan data dan bukti-bukti permulaan.
"Kalau masih ada keraguan atas laporan tersebut, kami siap dipanggil. Hadapkan dengan yang bersangkutan. Konfrontir kami, agar segala prasangka negatif terjawab atas bukti-bukti ini," ungkap Larshen Yunus, Peneliti Senior Formappi Riau, Senin (29/11/21).
Sampai berita ini dimuat, lagi-lagi pihak DPP sulit menghubungi Sari Antoni, sesuai dengan gejolak publik yang mengatakan bahwa dari ratusan nomor handphone, tak ada satupun yang aktif. (*)


Berita Lainnya
Bupati Musi Rawas Terima Silaturahim Pengurus DPC PJS, Ini Isi Pesannya
PT KPI RU II Dumai Berhasil Raih Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian ESDM RI
Dugaan Dicekal Diacara TV Swasta, Berikut Keterangan Kamaruddin Simanjuntak dan Susno Duadji
Kedeputian V KSP Desak Pemerintah Data Ulang Kelompok Rentan Penyandang Disabilitas
Terbaru! Ini Bocoran Lembaga Pemerintah yang Mau Dibubarkan
Bakamla RI PROAKSI Menggaung Hingga ke Zona Maritim Barat
Sekretaris DPC Waykanan Jadi Pembicara Bahaya Hoax, Pada Kegiatan FPM
Jam Komandan, Sestama Bakamla RI Tekankan Personel Berikan Pengabdian Terbaik
Effendi Sianipar Desak Pemerintah untuk Pelesaikan Konflik Lahan antara Kelompok Tani Manunggal dan PT MSSP
Bangkit Sanjaya: Musisi Rock Keturunan Keraton yang Hidupkan Tradisi dan Pemberdayaan Masyarakat
Ada Keberpihakan dalam Penanganan Kasus Hasto Kristiyanto?
Polri Harus Tetap Independen, Wacana Pengalihan ke Kemendagri atau TNI Dinilai Ahistoris