• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Opini
  • Pelalawan

Takabbur Littawadhdu'

PantauNews

Ahad, 28 Februari 2021 13:34:58 WIB
Cetak

PELALAWAN, PANTAUNEWS.CO.OD - Takabbur berarti membesarkan/meninggikan, sombong. Lawan dari takabbur adalah Tawadhdhu’ artinya merendah, bukan merendah dalam konteks imferior (rendah diri) atau pesimis (tidak yakin), tapi merendahkan hati sebagai bagian dari penerapan etika/akhlaq. Takabbur masuk di dalam kategori sifat al madzmumah (tercela), sedangkan tawaddhu’ termasuk sifat al mahmudah (terpuji). Begitulah konsep dasar Takabbur dan Tawaddhu’, yaitu barang siapa tidak mau hidup tercela/dicela, maka tidak boleh takabbur, dan sebaliknya barang siapa ingin hidup terpuji/dipuji, maka harus tawaddu’.

Sebuah konsep dasar tentu memiliki konsep-konsep turunan yang kadang bahkan sering berbentuk sesuatu yang berlawanan dengan konsep dasarnya. Untuk bisa memahami konsep-konsep turunan dari sebuah konsep dasar, maka kita diwajibkan untuk tidak pernah berhenti dan terus belajar/ta’allum, atau kaum Santri biasa menyebutnya Ngaji. Ngaji bertujuan memahami konsep-konsep yang jika kita tidak memahaminya secara matang, maka dipastikan kita akan terjebak pada kesalahan dalam mengaktualisasikannya.

Saya punya seorang sahabat, namanya Jamil Shoim, umurnya masih cukup muda, 40 tahun. Beliau seorang Kyai Kampung dari desa Meranti kecamatan Pangkalan Kuras kabupaten Pelalawan yang darinya saya belajar secara Haliyah (sikap dan perilaku) mengenai pentingnya memahami segala sesuatu secara holistik dan komprehensif, di mana pemahaman akan sebuah konsep dasar harus terus ditingkatkan dengan berusaha memahami konsep-konsep turunannya. Misalnya konsep ajaran moral/etika mengenai Takabbur yang harus kita hindari dan Tawadhdhu' yang harus kita laksanakan, justru kang Shoim (panggilan akrabnya) beberapa kali menunjukkan kepada saya sikapnya yang cenderung Takabbur (harusnya dihindari).

TERKAIT
  • Peluncuran Program Guru Penggerak Jadi Fasilitator dan Pendamping dalam Dunia Pendidikan
  • DPR Temukan Anggaran Diklat Rp33 M buat 4 Orang di Kemenag
  • IQRA'

Suatu ketika ada seorang sesepuh/orang tua kampung yang menyuruh seorang anak muda untuk mencarikan pinjaman sebuah kitab Jurumiyah (ilmu Nahwu) untuk satu keperluan dan sesepuh tersebut mengarahkan anak muda untuk meminjamnya kepada kang Shoim. Si anak muda kemudian mendatangi rumah kang Shoim, sesampainya di sana dan berjumpa dengan kang Shoim, anak muda kemudian menyampaikan maksud kedatangannya untuk meminjam kitab Jurumiyah. Kang Shoim menjawabnya dengan ketus bahwa dia tidak menyimpan kitab Jurumiyah di rumahnya, karena semua isinya ada di sini (isyarah menunjuk ke kepalanya, maksudnya otak). Jawaban seperti ini menjadikan anak muda membatin betapa sengak/takabburnya kang Shoim.

Di lain kesempatan, saya pernah membersamai kang Shoim dalam kegiatan santunan korban kebakaran di suatu kampung. Selesai kegiatan, kami singgah di rumah salah satu sesepuh di kampung tersebut yang kami kenal. Kami kemudian ngobrol banyak hal bersama tuan rumah. Tak ketinggalan kopi dan beberapa makanan kecil disuguhkan untuk menemani kami ngobrol. Seperti biasa kang Shoim sangat menikmati obrolan bersama kopinya sambil menghisap rokoknya secara istiqomah (tak pernah berhenti merokok ????). Saat kami mengobrol tiba-tiba kang Shoim melihat sesuatu di luar rumah yang menarik perhatiannya, dan rupanya itu adalah tanaman milik tuan rumah. Kang Shoim mengambil makanan, bangkit dari duduknya, kemudian berjalan menghampiri objek perhatiannya sambil memakan kue yg diambilnya sebelum bangkit. Di sini saya menyaksikan hal yg tidak lazim, di mana seorang Kyai makan sambil berjalan, hal ini secara etika tentu tidak patut.

Protes akan hal ganjil yang saya saksikan dan mendapatkan kesempatan untuk membully (yg ini adalah hobi saya ????), saya pun nyeletuk, " masa kyai kok mangan karo mlaku (makan sambil berjalan)". Mendengar celetukan saya, kang Shoim menimpali dengan santai, " Lha mangan karo mlaku we diceluk Kyai, lha nek aku mangan karo njagong, mengko aku dianggep wali lak gawat, wong2 iso keblinger (makan sambil jalan saja dipanggil Kyai, jika saya makan sambil duduk, nanti saya dianggap wali, gawat, orang2 bisa tersesat)". Makjleb.

Haliyah kang Shoim yang kadang takabbur, sengak, dan tak patut seketika menjadi jelas bagi saya bahwa maksud beliau menzhahirkan sifat-sifat madzmumah tersebut sebenarnya adalah sebaliknya, yaitu beliau ingin tercela di hadapan manusia, supaya bisa terpuji di hadapan yg Kuasa. Dalam konteks ini, yang dilakukan kang Shoim adalah Takabbur Littawadhdhu', sombong dengan tujuan merendah. Begitulah sikap orang yg Alim, beliau tidak terjebak pada pemahaman konsep dasar, tp juga jeli dengan konsep-konsep turunannya secara matang, sehingga syetan penggoda kesulitan untuk menjebak orang-orang seperti ini. Pantaslah para Kyai sering mengatakan bahwa tidurnya orang Alim lebih banyak pahalanya dari pada sholatnya orang bodoh.

Di sinilah saya sering membantah orang-orang yg mengatakan bahwa lebih baik bodoh tapi berakhlaq dari pada 'alim tapi tidak berakhlaq. Coba pikirkan sahabat-sahabatku, bagaimana kita mau berakhlaq sementara kita bodoh dan tidak paham ilmunya?. Dari mana jalannya kita menjustifikasi kebodohan sementara kebodohan itu sendiri adalah sebuah kesalahan?. Terimkasih buat kang Shoim yang telah memudahkan saya memahami hal-hal sulit seperti ini sehingga saya bisa lebih kritis dan bisa terus memperbaiki setiap motif yang mendorong saya untuk berbuat. Panjenengan adalah Guruku, Kyaiku. 

Dan tepat seminggu yang lalu, ketika saya berada di Bandung bersama sahabat-sahabat Ansor dan Banser kota Bandung, saya mendapatkan kabar bahwa kang Shoim resmi ditunjuk sebagai Komandan Satkorcab Banser Kabupaten Pelalawan. Saat ini kang Shoim adalah pilihan terbaik untuk memegang tongkat komando Banser Pelalawan, dan pilihan atas beliau merupakan hasil ijtihad para punggawa PC Ansor Pelalawan bersama PW Ansor dan Satkorwil Banser Riau. Saya yakin ijtihad mereka dibimbing oleh para Ulama Mu'assis Jam'iyah Nahdlatul Ulama. Kita sam'an wa tho'atan saja dan haqqul yakin beliau akan bisa memimpin Banser Pelalawan lebih baik lagi. 

Sahabat-sahabatku, kita juga  patut bangga, Komandan kita seorang Kyai, the real Kyai, not so called Kyai. Kebanggaan ini tentu hrs kita nyatakan secara positif degan menjadikan militansi dan kualifikasi sebagai sebuah paket karakter yg melekat pada kita semua.


AHMAD JAZULI, ST.
Wakil Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pelalawan


 Editor : Dedi saputra

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Pemimpin Inspiratif: Calon Wali Kota Dumai Nomor Urut 3

Kenapa Publisher Right Platform Digital Sepatutnya Ditolak Masyarakat Pers?

Banteng Patah Tanduk, Amin Tutup Mata

REKRUTMEN || KOMUNIKASI POLITIK

Peran Manajemen Pemasaran dalam Perspektif Teamwork

Pancasila dan Pembumian Sikap Toleransi Beragama

Buang Badan

SEMANGAT KEBERSAMAAN

Anggi Sukma Buana: Insya Allah Awal Bulan Desember

PENGELOLAAN ANGGARAN

Muara Polemik PPDB Online Dikembalikan Kepada Pihak Sekolah

Isu Korupsi dan Dampaknya pada Industri Pertambangan Timah di Bangka Belitung

Terkini +INDEKS

Berawal dari Informasi Masyarakat, Bea Cukai Dumai Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal

25 Oktober 2025
Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai
25 Oktober 2025
Kembali, Tim GJB Pemuda Sintong Bagikan Sembako ke 15 Warga Kurang Mampu
24 Oktober 2025
Wujud Kepedulian Terhadap Pembangunan Rumah Ibadah di Wilayah Hukumnya, Kapolsek Kubu Berikan Bantuan Semen
24 Oktober 2025
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Batu Hampar Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal lll
24 Oktober 2025
Perkuat Sinergitas dan Upaya Pencegahan Berita Hoax, Diskominfotiks Rohil Pererat Hubungan Dengan Insan Pers
23 Oktober 2025
Kanwil DJBC Riau Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp12,8 Miliar
23 Oktober 2025
Tingkatkan Produktivitas Sektor Pertanian Di Rokan Hilir, PT SPRH Rohil Bersinergi dengan Kementrian Pertanian RI
23 Oktober 2025
Pastikan Pengelolaan Sampah Berjalan Optimal, Kadis LH Rohil Suwandi Tinjau Langsung Pengelolaan Sampah dari Jalur Pujud Sampai Bagan Batu
22 Oktober 2025
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
22 Oktober 2025

Terpopuler +INDEKS

Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai

Dibaca : 1024 Kali
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
Dibaca : 747 Kali
Ketua PCNU Kab. Pelalawan Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025
Dibaca : 228 Kali
Pasca Bentrokan Berdarah, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles dan Kapolres Rohil Dudukkan Dua Pihak Berseteru
Dibaca : 493 Kali
Berbuat Untuk Masyarakat, Tim GJB Pemuda Sintong Kembali Bagikan Sembako ke 22 Kepada Warga Kurang Mampu
Dibaca : 369 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved