3 Fakta Pemerintah Akui RI Resesi

Jakarta, PantauNews.co.id - Akhirnya pemerintah mengakui juga bahwa ekonomi Indonesia resesi di kuartal III-2020. Meskipun pengumuman resminya baru dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tangga 5 November.
Ekonomi Indonesia resmi resesi dikarenakan mengalami penurunan yang telah terjadi pada kuartal I-2020. Namun, resesi itu biasanya dilihat dari pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 sebesar 2,97%, pada kuartal II minus 5,32%. Penentuannya berada di kuartal III, namun Kementerian Keuangan memproyeksikan angkanya berada di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%.
Dengan begitu, Indonesia sudah masuk ke jurang resesi. Berikut fakta-faktanya:
1. Resmi resesi
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan Indonesia sudah resesi. Bahkan dirinya menyebut resesi sudah terjadi sejak awal kuartal I-2020. Pasalnya, ekonomi dalam negeri sudah mengalami penurunan.
Dia menyebut, ekonomi Indonesia biasanya berada di kisaran 5%. Sementara realisasi di kuartal I tahun ini hanya 2,97%. Penurunan terus berlanjut ke kuartal II yang realisasinya minus 5,32%. Dengan begitu dirinya menyebut Indonesia sudah resesi.
"Kalau resesi, ya tahun ini sudah," kata Febrio dalam video conference, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
2. Tanda-tanda resesi
Dia menyebut resesi menandakan perlambatan aktivitas ekonomi secara berkepanjangan. Febrio menyebut, Kementerian Keuangan juga sudah mengeluarkan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III yaitu di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%.
Lebih lanjut Febrio mengatakan, sepanjang tahun 2020 pun ekonomi Indonesia berada di zona negatif. Pihaknya memproyeksikan ekonomi Tanah Air di kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6% di sepanjang tahun 2020.
"Kalau tadinya kita lihat di kuartal I sudah turun, kita belum bisa katakan resesi karena belum tahu berapa lama. Sekarang kita lihat kuartal II melemah, kuartal III melemah. Ternyata kuartal I sudah terjadi perlambatan dan berkelanjutan. Tahun ini sudah jelas resesi," jelasnya.
3. 92% negara di dunia juga resesi
Meski demikian, Febrio menegaskan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional tidak sedalam negara-negara lain yang terdampak pandemi Corona. Dia bilang sekitar 92% negara di dunia ini mengalami resesi. Resesi di negara lain terjadi karena penurunan ekonominya hingga double digit.
"Lihat seluruh dunia, 92% resesi dan bahkan mayoritas dari dunia resesinya 10%, 15%. India malah minus 24%. Kita harus lihat perspektif juga," ungkapnya.
Perlu diketahui, pengumuman realisasi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) kuartal III Indonesia secara resmi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Otoritas statistik nasional baru mengumumkan pada 5 November 2020. ***
Sumber: Detik.com
Berita Lainnya
DPC Srikandi Pemuda Pancasila Kepulauan Seribu Gelar Muscab I
6 Kali Raih WTP Serta DID, Pemkab Bireuen Kaji Ulang Kembali Kinerja SKPK
Peduli Dampak Banjir di Bumi Ayu, GP NasDem Dumai Sambangi Warga
Eko Maryadi :Keselamatan Wartawan dalam Menjalankan Tugas Liputan Merupakan Aspek Terpenting
Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto Beserta Jajaran Cek Pos Pengamanan Arus Mudik Lebaran
Amris Menghimbau, Jangan Mau Terpedaya dengan Akun Facebook yang Mengatasnamakannya Meminta-minta
Banjir Kota Serang, Dua Warga Meninggal Dunia dan Dua Lainnya Hilang
Jaksa Bengkalis Lidik Dugaan Korupsi DD Rp300 Juta di Desa Senderak
Ketua Fraksi PKB Kota Tangerang Sidak SDN 04,07 dan 08 Kecamatan Larangan
KIRIMAN VIDEO PRABOWO DI PAGI SUBUH
Ketua PJPT: Pernyataan Kades Wanakerta Diduga Mengarah Kepada Ujaran Kebencian
LAMR Dumai Melakukan pemotongan 2 ekor Sapi Qurban.