PILIHAN
Prank Maut di Underpass Kulon Progo, Keluarga Sempat Siapkan Pesta Ultah
Kulon Progo (PantauNews.co.id) - Rian Haryanto (15) tewas tenggelam di underpass Kulur, Kulon Progo setelah mendapat prank ulang tahun dari teman-temannya sore tadi. Padahal, keluarganya telah menyiapkan pesta kecil di rumah dengan sajian nasi tumpeng.
Kerabat Rian, Riyanto, mengatakan keluarga korban sudah menyiapkan pesta kecil di rumahnya di Sogan, Wates. Yakni dengan menyiapkan nasi tumpeng dan ikan bakar. Rencananya makanan ini akan dihidangkan dalam perayaan ulang tahun Rian dengan mengundang teman-temannya.
"Itu sudah disiapkan, tetapi Rian tidak berkenan dan malah pergi dengan teman-temannya," jelas Riyanto kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).
Hingga akhirnya terjadi musibah yang mengakibatkan Rian tewas tenggelam. Tidak hanya itu, dua teman Rian juga ikut tenggelam di genangan air underpass Kulur. Mereka adalah Tegar (16) warga Menggungan, Tawangsari yang juga tewas saat hendak menolong Rian. Dan Ramli (15) warga Kulur, Temon yang selamat dan kini mendapatkan perawatan di RSUD Wates.
Saat diwawancara terpisah, Ulu-Ulu Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Sutardi mengatakan kasus tewasnya dua pelajar ini merupakan kejadian kedua di underpass Kulur. Tahun lalu, seorang warga sekitar juga ditemukan tewas mengambang.
"Jadi dua tahun ini, selalu ada korban jiwa," jelasnya.
Sutardi mengatakan, underpass Kulur setiap musim hujan selalu tergenang air. Bahkan kedalaman bisa lebih dari tiga meter.
Menurutnya, di lokasi underpass Kulur sudah disiapkan mesin pompa air pembuangan. Namun kapasitasnya tidak mencukupi. Jalan di underpass Kulur baru bisa dimanfaatkan optimal ketika musim kemarau.
"Begitu masuk musim hujan, underpass ini akan langsung tergenang," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi turun tangan menyelidiki peristiwa prank atau candaan ulang tahun yang berujung tewasnya dua remaja, Rian (15) dan Tegar (16) di underpass Kulur ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangannya.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Temon Kompol Hery Setyo Budi mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi. Di antaranya adalah rekan korban yang tidak ikut mencebur ke underpass yang tergenang air hujan, sore tadi.
"Ada dua meninggal (Rian dan tegar), dan satu selamat dan dirawat di rumah sakit. Mereka temen sepermainan, bukan dari satu sekolah. Tapi beberapa," kata Hery kepada wartawan, Sabtu (22/02/2020) malam.
Seorang saksi yang juga teman korban, berinisial F, mengatakan kejadian berawal saat dia dan enam orang temannya datang ke lokasi underpass Kulur.
Begitu sampai di lokasi, mereka awalnya hanya duduk-duduk di dinding underpass. Entah siapa yang mempunyai ide, mereka ingin bercanda dengan menceburkan Rian yang kebetulan ulang tahun ke air yang menggenangi underpass. Mereka akhirnya mendorong Rian hingga tercebur ke dalam underpass yang ternyata kedalaman genangan airnya lebih dari tiga meter.
"Sengaja diceburkan, untuk surprise, dia kan ulang tahun," jelasnya saat ditemui.
Namun ternyata Rian tidak bisa berenang, hingga akhirnya dua temannya, Tegar dan Ramli mencoba menolong korban. Namun keduanya justru ikut tenggelam.
"Awalnya ada satu yang nolong, karena tidak bisa, satu masuk lagi, dan ke tepi pingsan," ujarnya.
Dia dan temannya yang ada di atas kemudian meminta tolong warga. Hingga akhirnya dilakukan pencarian di air. Ramli (15) warga Kulur, Temon ditemukan pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan Tegar (16) warga Tawangsari, Pengasih ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Rian yang berulang tahun ke-15 ini berhasil dievakuasi tim SAR dalam kondisi meninggal. Para korban saat ini sudah dibawa ke RSUD Wates.
"Begitu ada laporan kami langsung ke sini dan melakukan pencarian. Semua korban sudah ditemukan," kata anggota Sarlinmas Kulon Progo, Samsudin.
Sumber: Detik.com



Berita Lainnya
Genangan Air Dijalan Raya Bukit Datuk mengganggu Pengguna Jalan
Bank Indonesia Mengundang Investor Jepang - Keuntungan Lebih Baik Dengan Resiko Terkendali
SB-TEKAL Laksanakan Rakernas, Ismunandar : Wadah Perjuangan Aspirasi Buruh Tetap Tajam dan Berwibawa
Keluarga Minang Bergerak Lawan Corona
Ales Saprijon: Jika ini Benar, Saya Minta APH Usut Tuntas!
Ini Penampakan Pisau Bengkok yang Ditusukkan ke Imam Masjid di Pekanbaru
Bulog Beberkan Penyebab Harga Gula Tinggi dan Langka
Proaktif Melakukan Pembenahan Di RSUD Pasir Pangaraian
Atasi Asap, Pemerintah Harus Verifikasi Perizinan Perkebunan dan Kehutanan
Sosialisasi dan Diskusi RUU Pemasyarakatan, Rindra Wardhana Harap Tidak Ada Persepsi yang Salah
Polisi Hentikan Sejenak Aktivitas Jalanan di Bireun
6 Paket Lelang DAK Lolos disaat Covid-19, Ismanora: Walikota Bisa Saja Membatalkan, Walaupun Sudah Memiliki Kontrak