• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Kesehatan
  • Dumai

Sabu: Narkotika Berbahaya dengan Sejarah Panjang dan Dampak Menghancurkan

PantauNews

Selasa, 11 Maret 2025 15:01:00 WIB
Cetak
Ilustrasi: Pengguna Kelam narkotika jenis sabu

PANTAUNEWS, DUMAI – Sabu atau methamphetamine telah menjadi salah satu narkotika paling berbahaya di dunia. Dengan efek stimulan yang kuat, sabu dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat dan menciptakan euforia berkepanjangan bagi penggunanya. Namun, di balik daya tariknya, sabu membawa dampak kesehatan dan sosial yang menghancurkan. 

Jejak Sejarah: Dari Obat Medis ke Narkotika Ilegal 

Methamphetamine pertama kali dikembangkan dari zat amfetamin yang ditemukan pada tahun 1887 oleh ilmuwan Rumania, Laz?r Edeleanu. Kemudian, pada 1893, ahli kimia Jepang Nagayoshi Nagai berhasil mensintesis methamphetamine untuk pertama kalinya. Perkembangan lebih lanjut dilakukan oleh Akira Ogata pada tahun 1919, yang menciptakan bentuk kristal methamphetamine yang lebih stabil—cikal bakal sabu yang dikenal saat ini. 

Pada Perang Dunia II, methamphetamine digunakan secara luas oleh tentara Jerman, Jepang, dan Sekutu untuk meningkatkan stamina dan mengurangi rasa lelah. Nazi Jerman memproduksi tablet methamphetamine dengan nama dagang Pervitin, yang diberikan kepada tentaranya. Jepang juga membekali pilot kamikaze dengan zat ini sebelum misi bunuh diri. 

Setelah perang, methamphetamine mulai dipasarkan sebagai obat resep untuk menurunkan berat badan dan mengatasi depresi. Namun, pada 1970-an, banyak negara melarang penggunaannya karena efek sampingnya yang berbahaya dan potensi kecanduan yang tinggi. 

Mengapa Sabu Begitu Populer? 

Methamphetamine menjadi narkotika ilegal yang sangat diminati karena beberapa faktor utama: 

• Mudah Diproduksi – Tidak seperti kokain atau heroin yang membutuhkan tanaman tertentu, methamphetamine bisa dibuat dari bahan kimia industri dan farmasi. Pembuatan sabu bisa dilakukan di laboratorium sederhana, membuatnya mudah diproduksi secara ilegal. 

• Efek yang Lama dan Kuat – Sabu memberikan euforia yang intens dan bisa bertahan hingga 12 jam, jauh lebih lama dibandingkan kokain. Pengguna merasa penuh energi, percaya diri, dan tidak mengantuk. 

• Permintaan Tinggi di Kalangan Pekerja dan Pencandu – Banyak pekerja industri, sopir truk jarak jauh, dan pekerja malam menggunakan sabu untuk tetap terjaga. Efek adiktifnya membuat pengguna sulit berhenti, sehingga permintaannya tetap tinggi. 

• Jaringan Kartel dan Kejahatan Terorganisir – Peredaran sabu dikendalikan oleh sindikat narkotika internasional, seperti kartel Meksiko dan mafia Asia Tenggara. Di Asia, sabu banyak diproduksi di "Golden Triangle" (Segitiga Emas), yaitu perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos. 

Dampak Menghancurkan bagi Pengguna 

Penggunaan sabu tidak hanya menyebabkan euforia sesaat, tetapi juga membawa dampak buruk yang mengerikan, baik secara fisik maupun mental. 

• Efek Jangka Pendek: 

• Peningkatan detak jantung dan tekanan darah. 

• Hilangnya nafsu makan dan gangguan tidur. 

• Perubahan perilaku menjadi lebih agresif. 

• Efek Jangka Panjang: 

• Kerusakan otak yang menyebabkan gangguan memori dan kesulitan berpikir. 

• Gangguan mental, seperti paranoid, halusinasi, dan perilaku agresif. 

• Kerusakan fisik, seperti gigi rusak (meth mouth) dan luka di kulit akibat halusinasi serangga. 

• Dampak Sosial: 

• Meningkatnya angka kriminalitas akibat kecanduan sabu. 

• Hancurnya hubungan keluarga dan hilangnya pekerjaan. 

Bahan Kimia Berbahaya yang Digunakan 

Banyak bahan yang digunakan untuk membuat sabu awalnya bisa ditemukan di apotek atau toko bahan kimia. Namun, kini banyak negara telah mengawasi dan membatasi peredarannya. Beberapa di antaranya adalah: 

• Pseudoefedrin atau Efedrin – Dahulu banyak ditemukan dalam obat flu, tetapi kini penggunaannya diawasi ketat. 

• Aseton – Sering digunakan dalam pembersih kuku. 

• Hidrogen Peroksida (H?O?) – Ditemukan dalam antiseptik luka. 

• Asam Sulfat – Biasa digunakan dalam pembersih saluran air, tetapi sangat korosif. 

• Red Fosfor – Bisa ditemukan dalam kepala korek api, meski jumlahnya kecil. 

• Litium – Terdapat dalam beberapa jenis baterai. 

• Soda Api (NaOH) – Biasa digunakan untuk membersihkan saluran air. 

Upaya Pencegahan dan Hukum 

Pemerintah di berbagai negara terus memperketat pengawasan terhadap bahan-bahan kimia ini untuk mencegah produksi ilegal sabu. Di Indonesia, kepemilikan atau peredaran methamphetamine termasuk dalam kategori narkotika golongan I, dengan ancaman hukuman yang berat bagi pelaku. 

Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat penegak hukum juga terus melakukan operasi untuk membongkar jaringan narkotika, termasuk penyelundupan dari luar negeri. 

Kesimpulan 

Sabu bukan sekadar narkotika biasa. Dengan sejarah panjang dari obat medis hingga menjadi narkotika paling berbahaya, sabu telah menghancurkan banyak nyawa dan keluarga. Dampaknya yang mengerikan bagi kesehatan dan sosial menjadikannya ancaman serius yang harus diperangi bersama. 

Masyarakat diharapkan lebih waspada dan berperan aktif dalam memerangi peredaran narkoba, demi masa depan yang lebih sehat dan bebas dari jerat kecanduan.


Sumber : Pantaunews /  Editor : Redaksi

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Laksanakan PCR dan Rapid Test di Pasar Sukaramai dalam antisipasi Corona

Apical Group Gelar Penyuluhan dan Berikan PMT untuk Pencegahan Stunting di Dumai

Berbagi Berkah Ramadhan, PT KPI RU Dumai Bagikan Ratusan Takjil Untuk Masyarakat

Dalam Rangka Hut ke 44, Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Riau Gelar Webinar Kesehatan Bersama dr Boyke

Ketua TP PKK Rohil Hj Basyariah Dampingi Kunjungan TP PKK Riau ke Rohil

Rohil Masuk Zona Merah, Setelah Penambahan 18 orang Positif Covid -19

Rumah Terapi ABA Dumai: Solusi Optimal bagi Anak dengan Kebutuhan Khusus

Dalam Rangka Hut ke 44, Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Riau Gelar Webinar Kesehatan Bersama dr Boyke

PT KPI Unit Dumai Fokus Tangani Masyarakat Terdampak

Tips Menjaga Kesehatan di Musim Panas, Ini yang harus anda lakukan

Upaya Penanggulangan DBD dan Malaria, Kadis DLH Rohil Suwandi Berjibaku Bersama Tim Satgas Bersihkan Perkarangan Rumah Warga

Apical Grup Dumai Tunjukkan Kepedulian Pada Tenaga Medis

Terkini +INDEKS

Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas

07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025
Kasus Gratifikasi Pertamina Dumai Memanas: Bukti Baru Seret Nama Pimpinan
05 September 2025
PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis
04 September 2025
Mohon Dukungan Dan Kerjasama, Plt. Kepala Rutan Dumai Pimpin Apel Pagi
04 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 500 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 232 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1189 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 734 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 453 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved