• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Opini

Gerakan Literasi Sekolah

PantauNews

Kamis, 09 Juni 2022 15:24:57 WIB
Cetak

Oleh: Wira Silvianti, S.Pd.I
Guru Matematika SMPN 31 Solok Selatan

Untuk meningkatkan minat dan baca warga Indonesia, pemerintah melalui Kementrian  Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sesuai dengan permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.

GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi. Pelaksanaan GLS masih memiliki berbagai hambatan. Pertama, jumlah buku yang tersesia masih sangat terbatas dan tidak variatif. Keterbatasan ini bisa menjadi faktor penghambat siswa untuk mau membaca buku karena buku yang tersesia tidak sesuai dengan minatnya.  Kedua, kurangnya minat siswa untuk membaca karena kegiatan membaca tidak menjadi kebiasaan sejak kecil yang ditumbuhkan oleh orang tua di rumah.

Secara umum istilah literasi berarti kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) lebih dari sekedar membaca dan menulis namun mencakup keterampilan berfikir sesuai dengan tahapan dan komponen literasi. Dalam buku panduan GLS di sekolah Dasar (Kemendikbud, 2016) disebutkan bahwa GLS mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum GLS adalah menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam GLS agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selanjutnya, secara khusus, tujuan GLS adalah (1) Menumbuhkembangkan budaya literasi sekolah, (2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, (3)Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan, dan (4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca. 

Pelaksanaan GLS memiliki tiga tahapan yaitu, tahapan pembiasaan, tahapan pengembangan, dan tahap pembelajaran. Tahap pembiasaan bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca. Selanjutnya, tahap pengembangan, kegiatan literasi pada tahap pengembangan ini bertujuan untuk mempertahankan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan kegiatan membaca, serta meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca peserta didik. Pada tahap ketiga, yaitu tahap pembelajaran, tujuan tahap ini adalah untukmempertahankan minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kecakapan literasi siswa melalui buku-buku pengayaan dan buku teks pelajaran. 

Kegiatan GLS ini dilakukan selam 15 menit pertama sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan ini diisi dengan kegiatan membaca. Pada buku panduan GLS di SD disarankan agar guru menerapkan berbagai jenis kegiatan membaca diantara lain membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca terpandu, membaca bersama, dan membaca mandiri.

Kegiatan Literasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dalam tulisan ini literasi dasar yang diacu adalah konsep literasi dasar yang digunakan oleh Kemdikbud dalam gerakan literasi nasional (gln.kemdikbud.go.id). Ada enam jenis literasi yaitu; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan.

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari; (b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan (a) pemahaman tentang konsep dan risiko, (b) keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat. (SF)


[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Pengamat Sebut UU Cipta Kerja Jamin Kepastian Hukum Bagi Tenaga Kerja

Tidak Ada Norma Hukum yang Mengatur Batasan Waktu Maksimal Pengisian Jabatan Wakil Kepala Daerah

IKLIM ORGANISASI || KINERJA

Soroti Dunia Pendidikan, Jurnalis Kritisi Wakil Rakyat Tangerang Minin Respon

Pileg 2024 Mendatang, Ajang Kontestasi Politik Paling Berat Rebut Hati Rakyat

Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim

Waspada Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Syamsuar Selamatkan 'Nyawa Nelayan' Kecil

HARI PERHUBUNGAN NASIONAL

Rumor Pencabutan Kartu Liputan CNN Indonesia dan Ujian Kebebasan Pers

SEMANGAT || TETAP OPTIMIS

Eksekutif dan Legislatif Cenderung Masih Pandang Sebelah Mata Terhadap Media Online

Terkini +INDEKS

Berawal dari Informasi Masyarakat, Bea Cukai Dumai Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal

25 Oktober 2025
Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai
25 Oktober 2025
Kembali, Tim GJB Pemuda Sintong Bagikan Sembako ke 15 Warga Kurang Mampu
24 Oktober 2025
Wujud Kepedulian Terhadap Pembangunan Rumah Ibadah di Wilayah Hukumnya, Kapolsek Kubu Berikan Bantuan Semen
24 Oktober 2025
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Batu Hampar Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal lll
24 Oktober 2025
Perkuat Sinergitas dan Upaya Pencegahan Berita Hoax, Diskominfotiks Rohil Pererat Hubungan Dengan Insan Pers
23 Oktober 2025
Kanwil DJBC Riau Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp12,8 Miliar
23 Oktober 2025
Tingkatkan Produktivitas Sektor Pertanian Di Rokan Hilir, PT SPRH Rohil Bersinergi dengan Kementrian Pertanian RI
23 Oktober 2025
Pastikan Pengelolaan Sampah Berjalan Optimal, Kadis LH Rohil Suwandi Tinjau Langsung Pengelolaan Sampah dari Jalur Pujud Sampai Bagan Batu
22 Oktober 2025
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
22 Oktober 2025

Terpopuler +INDEKS

Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai

Dibaca : 1029 Kali
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
Dibaca : 754 Kali
Ketua PCNU Kab. Pelalawan Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025
Dibaca : 232 Kali
Pasca Bentrokan Berdarah, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles dan Kapolres Rohil Dudukkan Dua Pihak Berseteru
Dibaca : 495 Kali
Berbuat Untuk Masyarakat, Tim GJB Pemuda Sintong Kembali Bagikan Sembako ke 22 Kepada Warga Kurang Mampu
Dibaca : 369 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved