• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Opini

Mewabahnya Virus Covid-19 Diseluruh Negara, Dampaknya Pada Sektor Perekonomian

PantauNews

Jumat, 22 April 2022 21:50:56 WIB
Cetak

Oleh: Yasyifa Salsabila Mahasiswi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

BANDA ACEH, PANTAUNEWS.CO.ID - Peristiwa yang bisa dikatakan cukup rumit, saat mewabahnya virus covid-19 sepertinya menyeluruh hingga ke pelosok negara. Dari sudut pandang ekonomi, virus covid-19 gencar menyerang negara berkembang maupun yang telah maju.

Pada fase awal mewabahnya virus covid-19, banyak negara berorientasi pada kepentingan ekonomi domestik (inward looking). Namun, permasalahan ekonomi yang merupakan dampak dari pandemi tidak dapat diselesaikan sendiri.

Lanju perkembangan ekonomi domestik suatu negara tidak akan stabil jika banyak negara belum mampu pulih. Pandemi mendesak seluruh negara untuk memulihkan ekonomi secara bersama-sama. Kebutuhan saling dukung antarnegara lantas mendudukkan diplomasi sebagai instrumen kebijakan dalam pemulihan ekonomi.

Sistem ekologi dunia yang tertib adalah syarat sah atas kemajuan ekonomi bangsa. Prioritas skala nasional memang menjadi syarat utama, tetapi permasalahan ekonomi skala harus tetap diberi perhatian khusus. Upaya diplomasi yang tertata tidak cukup dimainkan hanya untuk menggarap pertumbuhan domestik tetapi juga demi memastikan terwujudnya tatanan global yang mendukung ekonomi berkelanjutan.

Bagi Indonesia, diplomasi ekonomi merupakan amanat pembukaan UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang dalam aspek kehidupan sosial mencakup pula pilar perekonomian. Diplomasi ekonomi harus diwujudkan secara terstuktur dan sistematis. Tantangan bukan halangan bagi inovasi demi kemajuan.

Jika dicermati, Indonesia terus menginisiasi penguatan diplomasi ekonomi meskipun pandemi belum berhenti. Bank Indonesia semakin aktif mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral (local currency settlement) bersama negara mitra yaitu Jepang, Thailand, Malaysia, dan China.

Selain itu, kerangka kerja sama keuangan internasional melalui penyediaan fasilitas darurat (backstop) terbukti semakin kokoh selama masa penanganan dampak pandemi.
Indonesia memperoleh kehormatan untuk mengemban presidensi Group of 20 (G20), forum kerja sama multilateral 19 negara dan Uni Eropa.

Penyerahan presidensi G20 kepada Indonesia secara resmi diselenggarakan dalam KTT di Roma, Italia pada akhir Oktober lalu. Kesempatan ini patut dipandang sebagai prestasi bangsa dalam keanggotaan G20 yang sangat eksklusif, sekaligus menjadi panggung strategis dalam pentas konstelasi ekonomi dunia.

Presiden Joko Widodo mengusung presidensi G20 Indonesia dengan tema recover together, recover stronger. Tema ini mengandung dimensi gotong royong sebagai nilai fundamental bangsa yang diusung ke skala internasional.

Dimensi lainnya adalah optimisme membangun basis ekonomi dan keuangan pascapandemi yang semakin kuat. Keduanya relevan dalam membakar semangat solidaritas global guna menghadapi tantangan dan berbenah menuju kemajuan bersama.

Berkaca dari pengalaman, kesulitan bersama memicu negara-negara berpadu dalam mencari solusi. Sebut saja, krisis finansial global 2008 yang lantas melahirkan urgensi tinjauan sistemik keuangan melalui pendekatan makroprudensial.

Sejak itu, pasar keuangan global menjadi semakin kuat menghadapi dinamika makro. Kepemimpinan internasional tidaklah mudah. Pasalnya, rasionalitas individu negara secara alamiah mendorong konflik kepentingan dalam taraf global.

Menelisik sejarah, dunia pernah menyaksikan upaya bersama membangun kembali setelah Perang Dunia II melalui perjanjian Bretton Woods pada 1944. Sayangnya, kerangka tersebut gagal dan terhenti pada 1971 karena peran dominan AS dalam suplai emas sebagai tautan moneter global (gold standard).

Kegagalan Bretton Woods membawa pelajaran pentingnya semangat kolektif melalui pengelolaan rasionalitas masing-masing individu negara. Kolektivitas global seharusnya dipandang sebagai nilai hakiki kepemimpinan internasional. John Maynard Keynes, ekonom Inggris kala itu sesungguhnya mengusulkan arsitektur keuangan global yang dapat meminimalkan dominasi negara tertentu.

Sayangnya, gagasan Keynes yang mengandung semangat kolektif ditolak dan dunia justru harus menelan kegagalan Bretton Woods.

Pandemi saat ini adalah momentum tepat untuk berbenah, sekaligus mengingatkan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam konstelasi ekonomi global. Agenda strategis seperti respons perubahan iklim, kesinambungan utang negara, dan penguatan arsitektur finansial berkelanjutan patut digarap bersama.

Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 tahun 2022 harus mampu menggagas dobrakan dan meyakinkan para negara anggota untuk bergerak secara komunal. Tak hanya terbatas bagi negara anggota, inisiatif kebijakan G20 harus semakin berdampak luas bagi seluruh negara.

Indonesia harus proaktif membangun persepsi positif internasional atas kekuatan dan potensi ekonomi negara, serta kesadaran bersama demi menciptakan kekebalan komunal ekonomi global.

"Saatnya Indonesia fokus tidak hanya pada apa yang dapat diberikan dunia kepada negara tetapi bagaimana Indonesia bisa mewujudkan kontribusi nyata terhadap perekonomian global," tegas Yasyifa Salsabila, Jumat, (22/04/22). (Juliadi)


[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

PESIAR || PANTAI SELAT BARU

Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia

Pemimpin dan Harapan Masyarakat: Menyongsong Pemimpin Masa Depan

Setelah Diperiksa KPK, Jonli: Saya Tau Persis, Pak Suparman Niatnya Baik

Gerakan Literasi Sekolah

Ada Grand Design Asing Untuk Adu Domba, Dibalik Pelarangan Ibadah Natal Oleh Kelompok Intoleran

Nikel Sultra: Potensi Terpendam di Antara Kemiskinan dan Bencana

Kenapa Publisher Right Platform Digital Sepatutnya Ditolak Masyarakat Pers?

Kekuatan Anggota DPRD Dalam Mendorong Kualitas Pendidikan

HBD KARANG TARUNA

Soroti Dunia Pendidikan, Jurnalis Kritisi Wakil Rakyat Tangerang Minin Respon

Hari Buruh, Ancaman Pengangguran, dan Masa Depan Buruh Indonesia

Terkini +INDEKS

Bea Cukai Dumai Gagalkan Penyelundupan 2.500 Karung Bawang Ilegal dari Malaysia

08 September 2025
Kapolsek AKP Buyung Kardinal Sosialisasi Tertib UU Lalulintas di SMA Negeri 1 Bangko: Jangan Judol, Narkoba dan Tawuran
08 September 2025
Dihari Ke- 2 Suwandi Bersama Petugas Bersihkan Bundaran Ikan Sampai Ke Bagansiapiapi
08 September 2025
Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas
07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 544 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 236 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1286 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 778 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 457 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved