Dua Serikat Pekerja Buruh di Inhu Bentrok, 7 Orang Luka-luka
INDRAGIRI HULU, PANTAUNEWS.CO.ID - Bentrokan antar dua kubu serikat pekerja (buruh) terjadi disekitar lokasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kharisma Agro Sejahtera (KAS) yang berada di Desa Batu Papan, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (19/5/2021).
Sedikitnya seratusan anggota dan pengurus Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (F-SPTI) Inhu diduga telah melakukan penganiayaan terhadap tujuh anggota Federasi Niaga Bank Jasa dan Asuransi (F-NIBA) Inhu.
Informasi yang dirangk dari berbagai sumber dilapangan, bentrokan berawal dari kehadiran Pimpinan Unit Kerja (PUK) F-NIBA Inhu ke PKS PT KAS pagi tadi atau sekitar pukul 10.30 WIB.
Kedatangan itu bermaksud ingin memfasilitasi anggota F-NIBA Inhu bekerja di perusahaan tersebut.
Sebagaimana sesuai dengan Surat Kesepakatan Kerja Bersama (SKKB) antara PUK F-NIBA Inhu ke PKS PT KAS. Konon, sebelumnya, F-NIBA Inhu telah menyampaikan pemberitahuan ke Polres Inhu.
Kemudian, setibanya pengurus F-NIBA Inhu di PKS PT KAS untuk bertemu dengan managemen perusahaan, pintu gerbang masuk ke perusahaan langsung ditutup oleh massa berpakaian preman.
Massa yang berjumlah seratusan orang itu diduga suruhan dari pengurus F-SPTI Inhu setempat, yang dipimpin oleh Jefri.
Massa yang menutup akses ke perusahaan itu langsung masuk ke areal pabrik dan menyerang anggota F-NIBA Inhu secara membabi buta.
Dalam peristiwa itu, Ketua F-NIBA Desa Batu Papan, Suwardi turut menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh seratusan anggota F-SPSI Inhu.
Dengan tangan dipegang oleh massa yang emosi, Suwardi dicekik dan menjadi bulan-bulanan hingga babak belur dan nyaris pingsan.
"Wajah saya bengkak, telinga berdengung sakit dan seluruh tubuh saya sakit nyeri semua. Saya dikeroyok. Banyak pukulan dan saya hampir pingsan," kata Suwardi, sambil meringis kesakitan.
Selain dirinya, kata Suwardi, rekan-rekannya sesama anggota PUK F-NIBA Inhu yang berjumlah enam orang juga menjadi korban pemukulan. Antara lain, Abu Sanar, Supriadi, Marhalim, Marwan dan Imawan Susanto.
Abu Sanar yang menderita luka memar di wajah hingga hidung megeluarkan darah, sekujur tubuhnya juga lebam-lebam dan dada sesak, setelah dikeroyok massa.
"Saya dipisahkan oleh polisi dari rombongan pengurus F-NIBA Inhu. Pengurus F-NIBA Inhu yang terluka itu disuruh pulang dan saya tinggal sendirian dilokasi bentrok," jelas Abu Sanar.
Menurut Abu Sanar, dia bersama enam rekannya dikeroyok oleh massa dan sebagai pelaku utama pengeroyokan dan yang memulai aksi pemukulan, yakni Ebit Ashadi, Ediyus, Anto Lopes, Joni, Agus dan Jefri.
Sementara itu, Kapolsek Batang Cenaku Iptu Januar E Sitompul ketika dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya sudah memanggil kedua belah pihak untuk melakukan mediasi ke Polsek Batang Cenaku.
Namun, sampai kini dari kedua belak pihak tidak ada yang datang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Tadi sudah kami panggil ke kantor tapi sampai sekarang belum ada yang datang," kata dia. (nto)


Berita Lainnya
Dirut PT Dearo Ganda Saranatama: Antusias Masyarakat Cukup Tinggi
Rutan Dumai Peringati Maulid Nabi SAW dan Doa Bersama Korban Peristiwa Kanjuruhan Malang
Pelayanan Prima Bupati Rohil, Diapresiasi Warga
Imlek 2021, Dua Narapidana Riau Terima Remisi
Mengenang Almarhum Affan Kurniawan, Polres Dumai Sampaikan Rasa Duka Cita Mendalam
Program Bupati Rohil Penyediaan Internet Murah, 50 Rumah Warga Telah Selesai Terpasang
Peduli Masyarakat Sekitar, Apical Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Dumai
Hingar Bingar Kasus Terkait Sari Antoni, Wakil Ketua BK DPRD Riau: Dalam Waktu Dekat, Kita Gelar Rapat
Kapolsek Batang Cenaku Bantah Lakukan Pembiaran
19 Kelompok Tani Pola Kemitraan PT SAI Sebagai Syarat Pengajuan HGU 2 Diduga Sarat Pencitraan
Bupati Rohul Pimpin Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Dalam Rangka HUT Ke-77 Kemerdekaan RI
Beredar Surat Diduga Berisikan Instruksi Pengumpulan KTP dan KK Areal PT Torganda