Diduga Mafia Tanah Marak Di Inhu

INHU PANTAUNEWS CO ID - Menyingkapi banyaknya keluhan masyarakat di Kabupaten Indragiri hulu tentang kasus mafia tanah, aktivis hukum Sujarwo SH sangat prihatin, sementara tindakan hukum atas kasus-kasus seperti ini di Kabupaten Inhu belum nampak tindakan hukumnya.
Sehingga mafia-mafia tanah berkeliaran dengan leluasa, seolah olah mereka kebal akan hukum yang berlaku.
Mereka mafia-mafia tanah ini seperti punya jaringan tersendiri yang susah untuk disentuh hukum karena melibatkan pihak-pihak tertentu, mulai dari oknum pejabat desa sampai ketingkat atasnya," kata Sujarwo kepada wartawan, Kamis (16/3).
Menurut Sujarwo, kalau ini terus dibiarkan oleh mereka yang punya kekuasan pemegang hukum maka lihat saja nanti di Kabupaten Inhu negeri yang sama dicintai ini bisa-bisa mereka mengklaim tanah siapa pun yang mereka mau karena hukum seolah tidak bisa menyentuh mereka.
Lebih lanjut Sujarwo mengatakan, mencontohkan kasus penerbitan Sporadik atas tanah jalan akses keluar masuk PT NH dan penerbitan Sporadik atas tanah yang jelas jelas punya SHM tahun 1992.
Sekarang sudah dilaporkan ke Polres Inhu dan dua kasus ini terjadi di Desa Seberida Kecamatan Batang Gansal dan belum lagi kasus mafia tanah di kecamatan lain.
Kejadian yang marak di Inhu yang sempat viral beberapa bulan lalu, kasus penutupan jalan akses keluar masuk PT NHR yang penerbitan Sporadik dilakukan oleh oknum Kades Seberida belum juga terungkap jaringan mafianya, padahal jelas kronologinya.
Dan gara-gara permasalahan tanah itu menyeret direktur PT NHR menjadi tersangka oleh penyidik sipil Disnaker Prov Riau. Walau akhirnya dimenangkan oleh direktur PT NHR di Pengadilan Negeri Pekanbaru.
Ditambahkan lagi oleh masyarakat Desa Seberida, berinisial St, dia sangat heran kok ibu kades mereka jelas-jelas biang kerok atas dua kasus besar penerbitan sporadik atas tanah orang yang sudah punya surat belum tersentuh oleh hukum.
"Jadi saya bertanya kemana perginya hukum di negeri ini. Sementara Presiden Jokowi dan Kapolri jelas membentuk team pemberantasan mafia tanah. Tapi di Inhu tidak ada tindakan hukum atas mafia tanah. Kalau ini terus dibiarkan, saya yakin nanti akan terjadi gesekan di tengah masyarakat yang akhirnya akan berdarah-darah dilapangan," kata St. (stone)
Berita Lainnya
Pria Mengaku Imam Mahdi Diamankan Polda Riau
Pasien Positif Covid-19 di Pekanbaru Bertambah 4 Orang
Polsek dan Camat Bangko Gelar Lomba Lari Jalanan Tanpa Alas Kaki dalam Rangka HUT Bhayangkara ke 79
Bentrokan Antar Atlit di Festival Pacu Sampan Tradisional, Kapolres Inhu Angkat Bicara
Warga Kelurahan Kampung Baru Sambut Hangat Reses Yanti Komala
Ratusan Warga Inhu Terjaring Ops Yustisi
Kapolda M Iqbal: Kejaksaan Adalah Mitra Strategis Dalam Penegakan Hukum
Gelar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, KKP Imbau Tenaga Bongkar Muat, Kru Kapal dan Agen Pelayaran
Ketum DPP APPI Berbagi Berkah untuk Anak Yatim di Pekanbaru
1.517 PDP di Riau Telah Dipulangkan
Lagi-lagi, Kecelakaan Akibat Pohon Tumbang Tepi Jalan Raya, Pemko Dumai Kurang Tanggap
Berbagi Keberkahan ke Anak Yatim Piatu, PT KPI RU Dumai dan Sungai Pakning Berikan Santunan Serentak ke 6 Panti Asuhan