Sisi Lain Bansos, Timbulkan Kecemburuan Sosial

TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Beberapa hari yang lalu bantuan sosial (Bansos) Covid-19 kembali turun, tentunya hal tersebut disambut gembira oleh ribuan masyarakat Kota Tangerang yang merasa menerimanya.
Nazar, warga Kota Tangerang penerima bansos merasa bersyukur karena dirinya tercatat sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
"Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah sebesar enam ratus ribu rupiah, uang itu bisa dimanfaatkan untuk tambahan membeli kebutuhan sehari-hari," ujar Nazar penuh rasa gembira, Sabtu (17/4/2021)
Namun rupanya dibalik kegembiraan ribuan masyarakat yang merasa menerima bantuan sosial dari pemerintah masih cukup banyak masyarakat yang kecewa bahkan merasakan kecemburuan sosial karena tidak tercatat sebagai bagian dari masyarakat yang layak mendapatkan perhatian pemerintah berupa bantuan sosial.
Seperti yang terjadi dengan salah seorang ibu rumah tangga berinisial FJ, dirinya sangat merasakan kesedihan karena tidak mendapatkan bantuan sosial (Bansos) Covid-19 dari pemerintah padahal FJ sehari-harinya hanya sebagai pedagang kue keliling, sementara suaminya cukup lama menganggur karena terkena PHK.
Ironisnya tetangganya sendiri yang suaminya sebagai pekerja dan memiliki rumah bagus justru malah mendapatkan bantuan sosial (Bansos) Covid-19 dari pemerintah.
Terkait dengan apa yang dirasakan oleh FJ, mungkin itu hanya bagian kecil yang terjadi di Kota Tangerang, diduga cukup banyak masyarakat yang mengalami hal serupa dengan FJ. Tidak tercatat sebagai bagian masyarakat yang layak mendapatkan bantuan walaupun kondisinya cukup memprihatinkan.
Menyikapi kondisi tersebut, ketua salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) menyampaikan bahwa pemberian bantuan dari pemerintah apapun bentuknya harus benar-benar dikawal atau diawasi dengan sangat Objektif karena tidak menutup kemungkinan di lapangan terjadi hal-hal yang kurang diharapkan.
Jangan sampai niat baik pemerintah memberikan bantuan sosial (Bansos) justru berdampak terhadap meningkatkan kecemburuan sosial di tengah-tengah lingkaran bermasyarakat.
Karena itulah sekecil dan sebesar apapun bantuan pemerintah harus benar-benar dikawal, didampingi atau diawasi secara objektif.
"Untuk itu media massa dan organisasi kemasyarakatan yang bersifat independen harus berani tampil didepan menyikapi hal tersebut sesuai dengan amanah Undang-undang Dasar 45," tegas salah satu ketua Ormas Provinsi Banten yang tidak mau disebutkan namanya.
Salah satu staf kelurahan di Kota Tangerang menyampaikan bahwa apa direalisasikan sesuai data dari Kementrian Sosial (Kemensos)
"Data yang kami terima adalah data dari pusat yaitu data dari Kemensos, kami sebagai aparatur hanya menjalankan tugas seusai dengan data yang kami terima dari Kemensos, jadi tidak ada oknum," jelas salah satu staf kelurahan di Kota Tangerang menyampaikan via WhatsApp. (*)
Penulis: Asep WW/Royani
Berita Lainnya
Gonjong Limo Dumai Berbagi Berkah Takjil Ramadhan
Sering Abaikan Komplin Pelanggan, Mayatama Dumai Rugikan Nasabah
Didampingi Emak-Emak Militan Dumai, Nita Ariani Daftar ke Demokrat
Dugaan Sejumlah Oknum Pangkalan LPG 3 Kg Menjual 'Sesuka Hati'
Mencuatnya Namanya Didetik-detik Terakhir, Hendri Sandra Sebut "Pertengahan Bulan"
Diskirminasi Pemerintah terhadap Pedagang Kecil
Pandemi Belum Berakhir, 5 Personil Babinsa Koramil 02/BK Terus Terapkan Prokes kepada Masyarakat
Cabuli Jemaatnya 17 Tahun, Pendeta Gandeng 4 Kuasa Hukum Hadapi Kasusnya
Khofifah Sebutkan Masalah Papua Merupakan Laboratorium Kebhinekaan.
Bank Indonesia Mengundang Investor Jepang - Keuntungan Lebih Baik Dengan Resiko Terkendali
Pembentukan Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal(forum TEKAL)
FMPH-R Sesalkan Pernyataan Kejari Pekanbaru, Angki: Statementnya 'Ngawur'