SK DPP Golkar Jatuh ke Pasangan PAS
Optimis Maju Bersama dengan Eko Suharjo di Pilkada Dumai, Syarifah 'Incar' Parpol Lain
Dumai, PantauNews.co.id – Tersingkirnya Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Dumai, Syarifah, dalam kancah politik Pilkada Serentak 2020, nampaknya atur strategi baru. Pasca dikeluarkannya SK DPP Golkar kepada pasangan Paisal – Amris, Syarifah mengaku kecewa karena tak diusung partainya untuk maju di Pilkada Dumai 2020.
Sebagai kader murni yang dibesarkan dan membesarkan Partai Golkar, Syarifah sangat kecewa dengan keputusan Golkar. Syarifah yang berjuang dari bawah, sehingga menghantarkan dirinya sebagai Anggota DPRD Dumai dua kali berturut-turut.
Salah satu sumber internal mengakui, Rabu (26/8/2020) kepada awak redaksi, sejak lepasnya SK dukungan Golkar kepada Syarifah, merupakan pukulan yang cukup berat bagi Top Score Peserta Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 silam.
Walaupun ada resiko yang harus diambil, nampaknya Srikandi Golkar Dumai ini masih ‘kekeh’ untuk tetap maju dalam pencalonan di Pilkada Dumai 2020. Belum diketahui, alasan kenapa Syarifah tersingkir yang notabene kader murni Golkar Dumai yang tidak diragukan loyalitasnya.
Sempat mencuat surat rekomendasi nama-nama Bakal Calon Kepala Daerah yang ditandatangai Ketua DPD Golkar Riau Syamsuar bersama Sekretarisnya Indra Gunawan Eet. Syarifah merupakan kandidat yang direkomendasikan serta diusulkan oleh DPD Golkar Riau ke DPP.
Surat dengan Nomor: 23/DPD/GOLKAR-R/VIII/2020 tertanggal 30 Juli 2020, ada 4 pasang bakal calon yang sudah ditetapkan DPP Golkar di Pilkada Serentak 2020 di Riau yakni Kuansing (Andi Putra – Suhardiman Amby), Pelalawan (Ade Sukemi – M Rais), Inhu (Rezita Meylani – Junaidi Rachmat) dan Siak (Said Arif Fadilah – Sujarwo).
Seperti dilansir Detik.com, Syarifah mengaku telah mengikuti proses penjaringan yang digelar Golkar sebagai calon wakil wali kota untuk bisa berpasangan dengan, Eko Suharjo, yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Dumai. Menurutnya, DPD Golkar Riau telah mengusulkan Eko-Syarifah ke DPP.
"Saya menyayangkan, DPP tidak menghargai pengkaderan dari bawah," ucap Syarifah.
Syarifah pun mengaku tetap berusaha maju di Pilkada Dumai. Salah satu modalnya, kata Syarifah, adalah komunikasi intens dan baik dengan Eko serta Partai Demokrat. Butuh satu kursi lagi jika bakal paslon ini ingin maju ke Pilkada Dumai.
"Ini yang sedang saya usahakan. Semoga dimudahkan Allah SWT," jelasnya.
Dia mengatakan telah menyiapkan perangkat untuk pemenangannya jauh-jauh hari. Syarifah mengaku enggan menggerakkan tim yang dibentuknya untuk memenangkan orang lain.
"Perangkat dan mesin perang saya sudah siap. Masa, saya kasih ke orang lain. Mending saya pakai sendiri," ujarnya.
"Saya kecewa. Tapi ini yang membuat saya bertambah semangat maju pilkada," pungkasnya.
Penulis: Edriwan


Berita Lainnya
Jumlah Kursi DPRD Bekasi, Naik Jadi 55 pada Pileg 2024 Mendatang
Anggota DPRD Bukittinggi Merasa Tersinggung Sikap Wali Kota Erman Safar
KPK Tangkap Pj Wali Kota Pekanbaru, Desakan Pemilu Ulang Mencuat
Benny Akbar dan H. Paisal SKM MARS: Mewujudkan Visi Bersama untuk Kota Dumai yang Lebih Maju
Ternyata Ini Alasan Pelengseran Hamdani, Mertua Wali Kota dan Menantu Plt Ketua DPRD
Selama 3,5 tahun kepemimpinan H. Paisal telah berhasil meraih berbagai penghargaan prestisius
Ummi Nazlah Nyatakan Siap Bertarung di Pilkada 2020 Meranti
Tanpa Lawan, Repol Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua Golkar Kampar
Agus Harimurti Yudhoyono Sebut Sumbar Merupakan Barometer Politik Nasional
DPRD Rohul Gelar Sidang Paripurna Bupati Serahkan Laporan LKPJ TA 2021
Kampanye Abdul Wahid dan S.F.Hariyanto Disambut Antusias di Dumai, Ustadz Abdul Somad Serukan Kemenangan
Wacana Koalisi NasDem - Gerindra, Siapkah Paisal Tinggalkan Amris?