PILIHAN
Kejati Riau Hentikan Penyelidikan Pembelian Sapi di Disnak Keswan, Ini Alasannya
![]() |
| Foto : Ilustrasi |
Dugaan proyek pengadaan sapi dan kambing ini sudah diselidiki oleh Pidsus Kejati Riau sejak Juli 2019 lalu. Belasan orang yang berhubungan dengan proyek itu sudah dipanggil dan diklarifikasi.
Setelah lebih dari tiga bulan, penyelidikan dihentikan dengan alasan tidak ada mark up (menaikkan) harga pembelian ternak. "Kami hentikan karena tidak ditemukan dugaan mark up," ujar Asisten Pidsus Kejati Riau, Hilman Azizi, di Pekanbaru, Selasa (05/11/2019).
Hilman mengatakan, dari hasil gelar perkara yang dilakukan jaksa penyidik, harga pembelian hewan ternak sudah sesuai dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). "Sudah berdasarkan hasil survei, sudah selesai (hentikan penyelidikan)," kata Hilman.
Dari hasil investigasi LIPPSI, pengadaan hewan ternak tersebut tidak terlaksana pada tahun 2017. Hal itu berdasarkan pengakuan beberapa kelompok tani ternak yang terdaftar dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang tidak menerima hewan ternak itu.
Kegiatan tersebut sudah dianggarkan oleh Disnak Keswan Riau tahun 2017. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah melakukan lelang pengadaan sapi Bali untuk 12 kabupaten/kota pada Agustus 2017.
Rencananya sapi akan dibagikan kepada 41 kelompok tani ternak yang ada di Bumi Lancang Kuning. Anggaran pengadaan sapi Bali ini mencapai Rp7.355.400.000 dan dimenangkan oleh CV Ismaya Buana Sejahtera.
Pada 2018, kegiatan pengadaan hewan ternak itu juga dilakukan ebanyak 2.400 ekor sapi dan 1.170 ekor kambing untuk disalurkan ke kelompok tani di seluruh kabupaten/kota se-Riau. Tidak diketahui, apakah kegiatan itu terlaksana atau tidak.
Dalam proses penyelidikan, jaksa penyelidik Pidsus Kejati Riau sudah memanggil Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Riau, Elly Sumarni. Dia sudah empat kali dipanggil ke Kantor Kejati Riau.
Klarifikasi juga dilakukan kepada Yuhendra selaku Direktur PT Melayu Muda Kontruksi, rekanan pengadaan sapi dan kambing di tahun anggaran 2018 mantan Kepala Kepala Dinas PKH Riau, Askyardiah Patrianov selaku Pengguna Anggaran (PA), dan Kabid Agrobisnis pada Dinas PKH Riau, Nafilson.
Lalu, Gatot Irianto selaku Kasi Pengembangan Kawasan Peternakan Bidang Agribisnis, Yulius selaku Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP), Kepala Bidang (Kabid) Agrobisnis, Nafilson dan Direktur CV Ismaya Buana Sejahtera, Des Imran Fernando selaku rekanan tahun 2017.
Sumber: Cakaplah.com



Berita Lainnya
Data BPS, Nilai Tukar Petani Riau Turun 3,38 Persen
Ketua YBN Indra Ramos SHI: Kasus yang Menjerat Kades Teluk Aur Harus Dijadikan Pelajaran
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Ramaikan Rakernas KNPI di Bandung, Ketua Larshen Yunus: Rombongan DPD Siak Juga Kami Bawa
Kapolda Riau: InsyaAllah Akan Saya Jaga Amanah Dengan Baik
Pengurus DPC PWRI Dumai Audiensi Bersama GM PT Wilmar Group
PT SSR Turunkan Tim Padamkan Karhutla di Desa Rawa Bangun Inhu
Ibu Hamil Korban Banjir Yang Dievakuasi Kapolres Rohul, Kini Bayinya Sudah Lahir dengan Sehat
Bertindak Sebagai Irup HUT RI Ke 78, Bupati Sukiman Himbau Generasi Muda Tanamkan Jiwa Wawasan Kebangsaan
Gubri Syamsuar: Warga Riau Boleh Mudik Dalam Provinsi
Nakes di Inhu Memilih Resignt Usai Diperiksa Jaksa
Bentrokan Antar Atlit di Festival Pacu Sampan Tradisional, Kapolres Inhu Angkat Bicara
Covid-19 Melonjak, kitabisa.com Salurkan Bantuan Alkes