PILIHAN
Pertemuan prabowo dan SBY :Dilakukan 24 jam Sebelum Jokowi Dan Kualisi Bertemu.
PantauNews - Pertemuan Prabowo dan SBY mengisyaratkan pemufakatan koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Meskipun dari pertemuan tersebut belum membicarakan siapa kelak yang Akan menjadi Presiden dan Wakil Presidennya.
terlebih lagi menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres sudah mulai jelas arah koalisinya, baik di kubu Jokowi maupun kubu koalisi Prabowo.
Prabowo sebagai Capres adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar yang merupakan syarat mutlak bagi partai gerindra. Apakah Partai Demokrat masih memberikan syarat Koalisi seperti sebelumnya, di mana Demokrat memberikan syarat mau berkoalisi dengan Gerindra, asal bukan Prabowo yang menjadi Capres.
Prabowo sebagai Capres adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar yang merupakan syarat mutlak bagi partai gerindra. Apakah Partai Demokrat masih memberikan syarat Koalisi seperti sebelumnya, di mana Demokrat memberikan syarat mau berkoalisi dengan Gerindra, asal bukan Prabowo yang menjadi Capres.
Pada pertemuan kemarin itu Demokrat tidak lagi mengajukan syarat tersebut, dan SBY sendiri juga tidak mengharuskan AHY sebagai Cawapres.
Saat Prabowo dan SBY melakukan pertemuan, 24 jam sebelumnya Jokowi dan Koalisinya Juga mengadakan pertemuan di Istana Bogor. Pertemuan yang dihadiri oleh 6 Ketua umum Parpol, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy, dan Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang.
Sambil menyantap masakan padang, pertemuan ini pun terbilang santai, sehingga memunculkan istilah “Rendang Koalisi.†Seperti yang dikatakan Romy ketum PPP.
“Yang pasti, malam ini acaranya adalah makan malam dengan menu rendang koalisi,†ujar Romy sapaan akrab Romahurmuziy sebelum pertemuan.
“Mestinya ini dilakukan sebelum 15 Juli, namun karena mencari waktu yang cocok untuk semua, maka baru hari ini, 23 Juli mulai jam 19.00 dapat dilaksanakan,†imbuhnya.
Saat Prabowo dan SBY melakukan pertemuan, 24 jam sebelumnya Jokowi dan Koalisinya Juga mengadakan pertemuan di Istana Bogor. Pertemuan yang dihadiri oleh 6 Ketua umum Parpol, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy, dan Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang.
Sambil menyantap masakan padang, pertemuan ini pun terbilang santai, sehingga memunculkan istilah “Rendang Koalisi.†Seperti yang dikatakan Romy ketum PPP.
“Yang pasti, malam ini acaranya adalah makan malam dengan menu rendang koalisi,†ujar Romy sapaan akrab Romahurmuziy sebelum pertemuan.
“Mestinya ini dilakukan sebelum 15 Juli, namun karena mencari waktu yang cocok untuk semua, maka baru hari ini, 23 Juli mulai jam 19.00 dapat dilaksanakan,†imbuhnya.
jika kinerja pemerintah menurun dan persepsi masyarakat semakin negatif Bisa menambah peluang Koalisi Prabowo untuk menang dalam pemilu akan datang . Situasi ini mungkin saja terjadi karena salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi evaluasi masyarakat terhadap pemerintah adalah situasi ekonomi.



Berita Lainnya
Drainase Di Jalan Hos Tjokroaminoto Kota Tangerang Mampet
Salurkan Program Bakti Sosial, Humas PT SDS: Ternak Kambing Paling Berhasil
Bagi-bagi Masker dan Hand Sanitizer Saat Layat Rumah Duka, Marihot Sitorus Pesan Agar Tetap Jaga Jarak
Penganut Aliran Hakekok Balakasuta Pandeglang Diserahkan ke Ponpes Cidahu
Pengobatan Kanker Hati Bakal Ditemukan
Ubah Halaman Polsek Dumai Kota Jadi Ruang Belajar Daring, Kapolres: Inovasi Pendidikan di Masa Pandemi
Kapolsek Sepatan Giat Sholat Jumat Bersama Sekaligus Berikan Himbauan Kamtibmas
Didampingi Emak-Emak Militan Dumai, Nita Ariani Daftar ke Demokrat
Hiburan Malam Di Dumai Harus Di Tertibkan
Gelar Customer Gathering HUT PT Pelindo ke-28, Jonedi Ramli: Dapat Tingkatkan Sinergi dengan Pengguna Jasa
Tinjau Aspek Safety dan Kesiapan Sarfas Jelang Pergantian Tahun, Direktur SDM & PB PT KPI Sambangi Kilang Dumai
Diduga Mengganjal Rekomendasi Ketua DPRD dari DPP Demokrat, Roni Ganda Bakara : "Justru Saya yang Malah Berbesar Hati dan Ikhlas"