Berikan Pelatihan Jurnalistik Untuk Mahasiswa, DPC PJS Metro: Jadi Wartawan Bukan karena Pilihan Terakhir
PANTAUNEWS.CO.ID, METRO LAMPUNG - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Kota Metro Lampung menggelar pelatihan Menulis Jurnalistik dan Operator Website di Graha Pena Radar Metro, Minggu (18/12/2022).
Peserta pelatihan sengaja menyasar mahasiswa dan mahasiswi untuk menambah pengetahuan. Harapannya, para peserta mengetahui ruang lingkup menjadi wartawan dan mengoperasikan website portal berita.
Ketua DPC PJS Kota Metro Hermansyah mengatakan, selama ini profesi wartawan masih dipandang sebelah mata. Menjadi wartawan karena tidak ada pilihan atau pekerjaan lain, alias kepepet daripada tidak kerja sama sekali. Padahal, menurut wartawan pemegang kartu UKW Utama itu, menjadi wartawan adalah sebuah kebanggan.
"Menjadi wartawan itu tidak mudah. Butuh dedikasi, butuh keilmuan, butuh etika yang baik. Tidak bisa hanya karena kita mengandalkan pers adalah pilar keempat Demokrasi sehingga perilaku kita di lapangan tidak mencerminkan pers yang beretika. Oleh sebab itu, kita memilih menggandeng mahasiswa untuk mengetahui lebih jauh tentang dunia pers sehingga bisa menjadi bekal khususnya dari sisi penulisan yang sesuai EYD, bisa juga diterapkan saat menyusun skripsi dan penulisan ilmiah lainnya," ujar Hermansyah yang juga Pemimpin Redaksi radarmetro.id ini.
Ia menambahkan, untuk menjadi wartawan yang baik, salah satu yang harus dipelajari dulu adalah cara menulis. Teknik penulisan jurnalistik yang menggunakan EYD, sangat membantu mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugasnya di kampus. Setelah penulisan yang baik, baru dibekali dengan informasi yang luas. Hal ini bisa didapatkan dengan cara membaca informasi apa pun dari media baik cetak, televisi, maupun online.
"Setelah itu baru kita pelajari Kode Etik Jurnalistik khususnya berkaitan dengan kerja-kerja wartawan di lapangan. Sehingga tidak salah kaprah yang membuat seolah-olah wartawan tidak bisa salah. Meskipun kita dilindungi oleh UU Pers, namun bukan tidak mungkin kita bisa dipidana karena kaitannya kerja di lapangan tidak sesuai KEJ. Seperti berita bohong, atau pun melakukan pemerasan. Hal-hal tersebut tidak dilindungi karena memang bukan bagian kerja jurnalistik dan kita bisa dipidana karena hal itu," terangnya.
Dalam kesempatan itu, ada 20 mahasiswa lintas universitas dan prodi yang mengikuti pelatihan. Mewakili Universitas Muhammadiyah Metro dan IAIN Metro ambil bagian dalam kegiatan itu.
"Harapannya ke depan kita bisa lakukan lebih besar lagi sehingga kebermanfaatannya bisa lebih terasa lebih luas," ucapnya.**


Berita Lainnya
Cegah Konflik, Kementerian ATR/BPN Akan Inventarisasi Lebih dari 500 Perizinan Perusahaan Sawit
Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik, Pemilik Rumah Makan Gaola Laporkan Akun TikTok Milik Oknum Wartawan
Ini Sikap PJS Atas Aksi Teror ke Media Tempo JAKARTA -
Ini Yang Dilakukan Satgas Yonif MR 413 Kostrad Untuk Anak Perbatasan RI-PNG
Berkas Kasus Oknum DPRD Riau Sudah di Meja DPP Golkar, Achmad Taufan Soedirjo: Tak Ada Ampun, Kader yang Bermasalah
Haji Uma Akan Usulkan Agenda Rapat Kerja dengan Kementerian
PJS Tolak RUU Penyiaran Baru, Potensi Mengintai Kemerdekaan Pers
Lulusan SMA/SMK Merapat! Bu Susi Buka Lowongan Nih
FFWI Tolak Menilai Pelaku Kekerasan atau Perundungan Sekual
Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Pasangan Suami Istri
Polri Berpegang Teguh Menjaga HAM Dalam Menciptakan Kamtibmas
SPN Satu Hati Satu Tekad Satu Tujuan Yes We!