• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • Sumatera

Apresiasi Teruntuk Panitia Pilkampong Subulussalam Selatan Untuk Cegah Money Politics

PantauNews

Ahad, 18 September 2022 14:07:37 WIB
Cetak

SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Ali Akbar, Seketaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kota Subulussalam, menyikapi sekaligus mengapresiasi Panitia Pemilihan Kepala Kampong (Pilkampong), Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri, dalam upaya pencegahan Money Politics, Minggu, (18/09/22).

Resiko dan tantangan yang timbul dalam pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia yang hingga saat ini kerab terjadi pada pelaksanaan pemilu maupun pilkada diselenggarakan selalu muncul isu tentang lemahnya penegakan hukum  Pemilu maupun Pilkada serta Pilkampong (Pilkades). 

Hal tersebut bermula dari faktor banyaknya pelanggaran administrasi dan tindak pidana Pemilu yang terjadi pada setiap tahapan pelaksanaannya, terutama salah satunya pelanggaran politik uang dikarenakan mengedepankan ambisius sikandidat tertentu.

Dalam hal transaksi  politik uang  (Money Politics)  tersebut tidak serta merta terjadi karena satu sisi  dari peserta namun sebagian besar masyarakat sendiripun menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang dinanti-nantikan pada setiap kontestasi pemilihan.

"Tidak ada uang maka tidak dipilih, inilah fakta paradigma masyarakat, bahwa siapa yang memberikan uang maka itulah yang nanti akan dipilih." 

Transaksi  politik uang  (Money Politics) ini biasanya terjadi pada masa kampanye yang dilakukan oleh calon peserta pemilu atau pilkada  ketika menyampaikan visi, misi dan kepada masyarakat  yang diikuti dengan iming-iming atau janji agar dipilih dan pada tahap masa tenang dimana pada masa ini merupakan saat-saat yang krusial karena mendekati hari H pencoblosan/pemungutan suara.

Tahapan masa tenang ini politik uang biasa lebih dikenal dikalangan masyarakat sebagai serangan fajar karena biasa dilakukan pada dini hari menjelang fajar pada hari pemilihan dan intensitas Transaksi  politik uang dapat meningkat karena para calon peserta saling berlomba-lomba bagaimana caranya agar memperoleh suara sebanyak-banyaknya.

Hal ini sudah sering terjadi pada setiap pemilihan sehingga sebagian besar masyarakat merasa hal tersebut menjadi hal yang biasa terjadi.  Prilaku tersebut menjadi seperti budaya yang telah mengakar karena telah terjadi dari generasi terdahulu sampai ke generasi saat ini. Terlepas dari hal tersebut juga karena rendahnya kesadaran masyarakat terhadap akibat yang timbul dari politik uang (Money Politics) bagi sistem demokrasi di Indonesia.

Di zaman era moderen saat ini modus praktik politik uang (Money Politics) semakin berkembang dan beragam bentuk tidak melulunya hanya dalam bentuk uang akan tetapi para pelaku praktik ini membalutnya agar tidak telalu nampak dengan berupa pemberian bantuan, pemberian imbalan dan pemberian materi atau sesuatu yang berhaga lainnya  serta dengan menjanjikan sesuatu dikemudian hari yang diselipkan ketika melakukan kampanye oleh calon, pasangan calon dan tim kampanye.

Dampak negatif dari politik uang (Money Politics) sangat berpengaruh pada jalannya roda pemerintahan sebab pemimpin yang terpilih yang menggunakan politik uang biasanya dalam menjalankan pemerintahannya berusaha bagaimana caranya agar bisa mengembalikan modal yang telah dikeluarkan sebagai biaya politik untuk membeli suara rakyat pada saat kontestasi pemilihan. 

Hal ini menyebabkan banyak kebijakan yang dijalankan bukan berdasarkan kepentingan umum (kepentingan rakyat) namun lebih kepada tujuan kepentingan pribadi atau golongan. Semakin besar dana yang dikucurkan pada saat pemilihan maka semakin lebih besar pula dana yang akan di kembalikan agar tidak merugi. 

Pembangunan yang tidak tepat guna yang dapat menghambat perkembangan suatu daerah. Salah satu cara yang diguanakan untuk mengembalikan modal akibat politik uang karena jumlahnya sangat besar maka sebagian besar mereka memilih jalan pintas dengan melakukan korupsi.

Coba kita perhatikan hingga saat ini pelaku korupsi di Indonesia sebagian besar berasal dari Pejabat Negara yang dipilih oleh rakyat melalui sistem demokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa efek domino yang timbul dari akibat praktik politik uang (Money Politics) sangat berbahaya dan sangat merugikan bagi negara dan masyarakat di Indonesia.

Praktik politik uang (Money Politics) hingga saat ini menjadi momok pada setiap pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada terkhusus juga pada pilkampung yang harus dicegah. Mencegah terjadinya politik uang (Money Politics) merupakan sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh panitia dan jajarannya sebagai pelaksana setiap tahapan Pemilihan agar dapat meminimalisir terjadinya praktik politik uang (Money Politics).

Oleh karena itu kita patut beri apresiasi kepada panitia pelaksana pemilihan kepala kampong subulussalam selatan yang telah membuat kebijakan awal dengan cara setiap calon kepala kampung itu, memperkenalkan diri.

"Mereka akan sungguh-sungguh tidak akan melakukan atau memberiuang atau benda lainnya, kepada masyarakat kampung Subulussalam Selatan untuk memilih mereka sebagai calon kepala kampung Subulussalam Selatan, baik itu melalui keluarga, anak - anak, famili mereka,  dan juga saudara - saudara mereka serta melalui tim sukses" Bersumpah dengan dijunjungnya Kita suci Al Quran di atas kepala. 

Sungguh ini adalah hal yang sangat luar biasa apa yang telah dilakukan oleh panitia pelaksa pilkampung di Subulussalam Selatan, sejatinya ini musti diikuti oleh seluruh panitia pilkampung di kota subulussalam yang akan digelar secara serentak pada tanggal 02 Oktober 2022 mendatang.

Harapannya ialah siapapun yang terpilih nanti itu memang benar benar murni dipilih oleh rakyat tanpa ada embel embel dipilih karena money politics dll. 

Sehingga kebijakan kebijkan yang dilahirkan nantinya pun barang tentu itu adalah kebijakan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyatnya. (Juliadi)


 Editor : Pepen Prengky

[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Jajaran Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Ditresnarkoba Polda Sumbar Gelar Vaksinasi

YARA Minta Walikota Evaluasi Kinerja Damkar Serta Ganti Kepala BPBD Kota Subulussalam

Senator DPD RI Asal Aceh Ingatkan Pemerintah Indonesia Tolak Isu LGBT

Presiden Jokowi Kunker Di Jambi

Ningsih Dewi Marini: Akan Jalankan Amanah Dengan Baik

Personil Pra TMMD ke 112 Capai Target, Kini Lanjut ke Pembangunan Jembatan Kedua

Haji Uma Bawa Nenek Tua dan Cucunya Belanja Baju Lebaran di Subulussalam

Ayah Bejat Cabuli Anak Tirinya Diciduk Sat Reskrim Polres Lampung Utara

Tim SUBA Pusat Kuala Lumpur Perkuat Silahturahmi Bersama Tim SUBA Pulau Pineng Malaysia

Walikota Subulussalam Putuskan Pilkampong Makmur Jaya Diulang, YARA Menduga Karena Adiknya Kalah

Personel Kompi 2 Batalyon C Pelopor Ikuti Donor Darah di Kodim 0118/Subulussalam

Peringati Hari Guru, ACT Cabang Subulussalam dan MRI Salurkan Paket Pangan

Terkini +INDEKS

Bea Cukai Dumai Gagalkan Penyelundupan 2.500 Karung Bawang Ilegal dari Malaysia

08 September 2025
Kapolsek AKP Buyung Kardinal Sosialisasi Tertib UU Lalulintas di SMA Negeri 1 Bangko: Jangan Judol, Narkoba dan Tawuran
08 September 2025
Dihari Ke- 2 Suwandi Bersama Petugas Bersihkan Bundaran Ikan Sampai Ke Bagansiapiapi
08 September 2025
Polsek Bagan Sinembah Gelar Giat Cipta Kondisi (KRYD) Cegah Gangguan Kamtibmas
07 September 2025
INKAI Dumai Matangkan Persiapan Pelantikan Pengurus Baru, Hamzah Ajak Seluruh Anggota Sukseskan Agenda Besar
07 September 2025
Dumai Kian Modern, Pembangunan dan Kebersihan Jadi Fokus Utama di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Paisal
06 September 2025
Pemerintah Rohil Tegaskan Dialog Jadi Kunci Penyelesaian Konflik Lahan
06 September 2025
Bupati Rohil H Bistamam dan Kadis LH Rohil Suwandi Bersama Petugas Lakukan Goro dan Penanaman Pohon
06 September 2025
Dukung Akses Pendidikan, Rokan Hilir Bangun Dua SMU Baru
06 September 2025
Ketika Sebagian Masyarakat Sibuk Demo, Masyarakat Harapan Jaya Sibuk Maulid Keliling Kampung
05 September 2025

Terpopuler +INDEKS

KPK Diminta Periksa Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Dugaan Korupsi CSR BI-OJK

Dibaca : 555 Kali
Pimpin Apel Kesiapsiagaan, Kapolres Rohil Minta Tingkatkan Kekompakan dan Pelayanan Kepada Masyarakat
Dibaca : 237 Kali
Pemuda Pancasila Dumai Timur Jalin Silaturahmi dan Sinergi dengan Bea Cukai Dumai
Dibaca : 1310 Kali
Tim Pemenangan Calon Ketua DKD Rohil Minta Panpel Netral dan tidak Menunda Musenda DKD Rohil
Dibaca : 782 Kali
Dugaan Korupsi di Tubuh Pertamina dan KPI RU II Dumai: Laporan ke KPK Berbuah Respon Resmi
Dibaca : 457 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved