Di Kota Tangerang, TPQ dan TKQ Seakan Luput dari Perhatian Legislatif dan Eksekutif
TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Taman Pendidikan Al- Quran dan Taman Kanak - Kanak Al - Quran adalah satu lembaga pendidikan Islam yang menerapkan Sistem dan metode belajar - mengajar cukup menarik, sehingga memacu semangat belajar para santri yang ada dalamnya
Begitupun juga dengan materi pelajaran, para santri tidak hanya diajarkan baca tulis Al-Qur'an, tetapi diajarkan materi - materi lainnya , bahkan ada muatan lokal dan kegiatan - Kegiatan yang bisa mendorong terbentuknya karakter atau mental anak terbentuk kearah yang jauh lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Asep mantan sekretaris umum Ikatan Guru Taman Pendidikan Al- Quran ( IGTA ) Kota Tangerang
" TKQ/TPQ adalah lembaga pendidikan Islam bersifat informal berfungsi mendampingi lembaga pendidikan formal TK,SD dan SMP
Sistem , metode serta pelajaran yang ada didalamnya sangat terarah, bahkan dulu sering diadakan penatara Guru - guru TKQ/TPQ, tidak ak hanya sampai disitu setiap setahun sekali suka diadakan festival anak Sholeh juga wisuda santriwan - santriwati TKQ/ TPQ
Hal itu dilakukan demi untuk menumbuhkan kembangkan generasi - generasi Qurani, yaitu generasi yang Berakhlakul Karimah , Cerdas , aktif, kreatif dan produktif
Sayangnya di Kota Tangerang yang terkenal dengan julukan Kota Berakhlakul Karimah , Hal itu sepertinya kurang diperhatikan , pemerintah daerah seakan memandang dengan sebelah mata terhadap keberadaan TKQ/ TPQ
Sesungguhnya bila diperhatikan , Keberadaan TKQ/ TPQ akan mampu memberikan kontribusi dalam menumbuh kembangkan generasi - generasi Qurani, generasi yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat yang ada disekitarnya
Bila dicermati , di era digitalisasi Anak - anak sudah banyak terpengaruh dengan HP, mereka asik bermain Game, Tik - Tok . dampaknya mentalitas anak terbentuk kearah yang kurang baik
Karena itulah keberadaan TKQ/ TPQ dipandang sangat penting untuk diperhatikan , dengan harapan akan bisa membantu agar anak - anak tidak merasa terpaksa atau tertekan belajar mengaji , mereka suka, senang dan gembira menimba ilmu agama, sehingga mereka terhindar dari pengaruh era digitalisasi" Tutup Asep , saat dihubungi melalui WhatsApp.Jumat ( 19/8/2022 ). (Asep WW)


Berita Lainnya
Ketua KNPI Riau Minta Aparat Kepolisian Usut Tuntas dan Segera Tangkap Pelaku
Pekan Depan, Dua Cawagub Mulai Sowan ke Anggota DPRD DKI
Ruas Jalan Watu Cie-Deno Sangat Strategis Bagi Peningkatan Ekonomi Warga
Ketua DPK ALUN Dumai Tuding PT DRT Ikut Bertanggungjawab, Dugaan Pembiaran
Nahar Effendi 'Dipanggil Sang Khalik', Dumai Kehilangan Tokoh Pendidikan
Merasa Banyak Dosa atau Banyak Amal?
Defia Rosmaniar Sumbang Emas Pertama Untuk Indonesia
Anggota Komisi XI DPR RI Minta Jangan Hanya Dana Desa Saja yang Dianggarkan dalam RAPBN 2020
Soliditas dan Ukhuwah Suku Minang Dumai: Silaturahmi dalam Halal bi Halal IFAPSI
Gempa bumi di situbondo tidak ada dampak yang serius
Pengamat: Banjir ini Bukan Sekedar Fenomena Alam, Apa Kami Harus Turun Tangan Pak Wali?
Razia Yustisi :warga dikenai denda Lima puluh Ribu