SKK Migas Sampaikan Progres Alih Kelola Wilayah Kerja Blok Rokan

JAKARTA, PANTAUNEWS.CO.ID - SKK Migas menyampaikan progres alih kelola Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan hingga Juni 2021. Pengelolaan Blok Rokan akan beralih dari Chevron ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai Agustus mendatang.
"Terdapat 9 isu dalam alih kelola Blok Rokan. Pertama, migrasi data teknis dan operasional yang progresnya mencapai 94 persen itu dengan rincian penyelesaian katalog data selesai, verifikasi data selesai dan selanjutnya menunggu review dan BAP dari pusdatin," kata Ketua SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam konferensi Pers Jumat (16/7/2021) siang melalui zoom meeting secara virtual.
"Kita yakin nanti di Agustus ini kita bisa tuntaskan," ujar Dwi.
Mengenai pemboran sumur, workover dan well services progresnya mencapai 75 persen dengan rincian penyelesaian 83 sumur dari target 180, 40 workover dari target 39 dan 5.135 well services dari target 6.819.
Kemudian, chemical Enchanted Oil Recovery (EOR) progresnya 90 persen. sedangkan progres Manajemen kontrak sudah mencapai 97 persen, dengan progres 282 kontrak sudah selesai dari rencana awalnya 290 kontrak eksisting selesai mirroring. pengadaan material 192 sumur sudah selesai dan pengadaan 4 rig on progress dan 3 rig farm in.
"Progres lain seperti pasokan listrik, uap dan gas sudah mencapai 80 persen PLN sudah membuat kesepakatan dengan PHR untuk memasok listrik dan uap ke Blok Rokan," jelas Dwi.
sementara itu, jika dilihat dari sisi ketenagakerjaan, progresnya hingga 30 juni 2021 mencapai 90 persen. ada penambahan 125 posisi baru pada RPTK PHR.
Mengenai teknologi informasi sudah mencapai 83 persen dengan rincian 232 Aplikasi yang terdiri dari 31 aplikasi CPI digantikan dengan aplikasi Pertamina, 129 aplikasi CPI akan tetap digunakan artinya 88 sudah disetujui lalu 41 sedang berada pada tahap pembahasan.
sementara mengenai Perizinan dan prosedur operasional sudah mencapai 98 persen dengan rincian Amdal 2 lokasi sudah selesai dan 1 lokasi lagi sedang berproses.
"Sisi lingkungan sudah 100 persen progresnya dengan 157 rencana pemulihan fungsi lingkungan hidup telah diselesaikan. rinciannya 45 lokasi menunggu deklarasi bersih dari KLHK dan 2 proses pembersihan sedang berjalan, selanjutnya menunggu Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi (SSPLT) 33 lokasi dan hingga juni 2021 sudah mendapatkan SSPLT 77 lokasi," papar Dwi.
"Kita memastikan 9 Agustus nanti PHR beroperasi," tutupnya. (Rasid)
Berita Lainnya
Jalankan Sejumlah Strategi Efisiensi, PT KPI Unit Dumai Berhasil Menghemat Biaya Operasional Hingga Rp 176,4 Miliar
Bank Emas: Solusi Keuangan Masa Depan, Lindungi Nilai Mata Uang dan Investasi Masyarakat
Waktu Tepat Upgrade Elektronik dalam Puncak Kampanye Shopee 7.7 Mega Elektronik Sale
GovTech: Revolusi Digital Pemerintahan Prabowo untuk Indonesia yang Lebih Transparan dan Efisien
Program Pasar Murah Polres Dumai, 2 Ton Beras Terserap Warga dalam 60 Menit
Shopee Hadirkan Kolaborasi Spesial
Rohil Kaya Sawit, Migas, dan Pangan, Tapi Infrastruktur Masih Tertinggal: Ini Komitmen Pemerintah!
Dr. Yudi Krismen Resmikan Basecamp Komunitas Gojek Delima Squad
Dihadiri Camat Bangko Koperasi Merah Putih Di Kelurahan Bagan Barat Terbentuk, Rehandika Ketua Terpilih
Dalam Peran Pengembangan Ekonomi Masyarakat, LMPP Adakan Kerjasama Kemitraan
Pemko Ultimatum Agen Ikan di Kota Dumai, Ini Tanggapan Ketua P3B!
Ketua TP-PKK Rohil Hj Basyariah Bistaman Hadiri Kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Zero Dose di Kabupaten Siak