Antara Pulang Mudik dan Pasar Tanah Abang
TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Kebahagiaan tentunya akan semakin dirasakan oleh setiap umat muslim manakala bisa merayakan idul Fitri di kampung halamannya masing-masing.
Umumnya umat islam yang sudah sekian bulan lamanya berada dirantau orang pulang mudik menjelang lebaran menjadi sebuah tradisi yang memberikan kesan dan hikmah begitu mendalam.
Lebaran bisa berkumpul bersama sanak saudara, berkunjung, bersilurahmi serta berjabat tangan saling memaafkan diselimuti suasana begitu mengharukan.
Namun, rupanya lebaran kali inipun sama halnya dengan lebaran tahun kemarin, pemerintah kembali melarang umat islam yang sudah sekian bulan lamanya berada dirantau orang tidak boleh pulang mudik, tidak bisa merasakan suasana lebaran berkumpul bersama sanak saudara di kampung halaman dengan alasan memutus mata rantai Covid-19.
Salah satu warga Kota Tangerang berinisial IS asal Kota Bandung mengatakan dirinya beserta keluarga setiap lebaran selalu pulang mudik ke kampung halamannya namun selama pandemi Covid-19, sudah dua kali lebaran tidak pulang mudik.
"Saya selaku Warga Negara Indonesia yang baik mengikuti anjuran pemerintah yang melarang pulang mudik dengan alasan memutus mata rantai penularan Covid-19, karena itulah lebaran tahun kemarin dan lebaran tahun ini saya tidak mudik Lebaran".
Namun sayapun berharap pemerintah tegas menyikapi penularan Covid-19, kami dilarang mudik karena takut penularan Covid-19 tetapi kenapa orang-orang di Pasar Tanah Abang dibiarkan berjubel berdesakan tanpa jaga jarak?
"Bukankah hal itu lebih berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19?" tutur IS, Sabtu (1/5/2021)
Begitupun juga dengan warga Kota Tangerang yang lainnya berinisial AS menyampaikan bahwa dirinya merasa aneh dengan kebijakan pemerintah, satu sisi masyarakat dilarang mudik dengan alasan Covid-19, sisi lain masyarakat dibiarkan berdesakan, bekurumun di Pasar Tanah Abang tanpa tindakan tegas.
"Saya heran dengan kebijakan pemerintah pusat, satu sisi masyarakat dilarang mudik lebaran karena alasan Covid-19 tapi sisi lain pemerintah membiarkan masyarakat berkerumun, berdesakan di tempat-tempat tertentu. Hadeuh, kok bisa begitu?" Kata As sambil menggeleng-gelengkan kepala. (*)
Penulis: Asep WW/Royani


Berita Lainnya
Pemenang Lelang Proyek Jalan Sudirman Diduga Cacat Administrasi, Ketua Pokmil PBJ Dumai Berkelit
Ketua DPK ALUN Dumai Tuding PT DRT Ikut Bertanggungjawab, Dugaan Pembiaran
Aneh !! Mobil Ada, Auzar Seakan-akan 'Lari Lari' Kejaran Awak Media Terkait Pemberhentian Tiga Siswa
Jaringan JAK ,Terduga teroris Diamankan Di SUM-SEL
Tingkatkan Sinergitas, Pangdam IV/Diponegoro Kunjungi Kodam XVII/Cenderawasih
Kondisi Radio Lokal Di Bireuen Sangat Memprihatinkan
Kapolres Dumai: Semoga Kota Dumai Tetap Aman, Damai dan Kondusif
Warga Jaya Mukti Dihebohkan Adanya Mayat Membusuk di Rumah Warga
Penanganan Darurat Terus Dilakukan untuk Daerah Palu Dan Donggala Yang di terjang Tsunami
Pinjaman PAD yang Dilakukan Kadishub Dumai, Ahli: Uang Kas Daerah Uang Rakyat
LSM Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal Kota Dumai Beri Data Keanggotaan Ke Disnakertrans
PT KPI RU Dumai Gelar Sholat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban untuk Warga