Terkait Pengganti Wakil Walikota Dumai, Yulia Putra Dinilai Layak

DUMAI, PANTAUNEWS.CO.ID - Isu penggantian Wakil Walikota Dumai sudah gencar dibicarakan, beberapa nama tokoh mencuat dan diberitakan media masuk dalam daftar calon pengganti Wakil Walikota Dumai Amris, S.Sy yang wafat beberapa waktu yang lalu.
Kendati belum ada jalur resmi yang mengumumkan, sejumlah nama-nama menjadi sorotan. Salah satu yang paling gencar dibicarakan publik saat ini adalah tokoh muda berdarah minang, Yulia Putra, SE.
Yulia Putra, yang saat ini memegang tampuk Ketua Umum Laskar Merah Putih Perjuangan Provinsi Riau mencuat seiring isu penggantian wakil Walikota Dumai ini.
Pria Kelahiran Bukittinggi, 10 Juli 1978 ini dinilai publik mempunyai rekam jejak politik yang jelas dari partai pengusung Nasdem sebagai pemenang dalam pemilihan kepala daerah kemarin. Jika dilakukan uji kelayakan, masyarakat menilai Yulia Putra sudah sangat layak diperhitungkan.
Jabatan Ketua OKK Partai Nasdem Kota Dumai yang diembannya saat ini mengerucutkan pandangan publik terhadap sosok pemimpin yang memiliki lisensi secara politis memegang amanah berat ini. (*)
Penulis: Pepen Prengky
Berita Lainnya
Ternyata Ini Alasan Pelengseran Hamdani, Mertua Wali Kota dan Menantu Plt Ketua DPRD
Dalam Kondisi Sedang Berpuasa, H Paisal Sampaikan Komitmen Untuk Dumai Lebih Baik
Survei Pilkada 2020, PDIP Riau Gandeng Lembaga Indo Barometer
Demokrat: Pengadilan Jangan Dipakai untuk Akal-akalan
Politik Uang atau Bantuan Sosial? , Bazar Pasar Murah di Kampanye Paslon Walikota Dumai Menuai Kritik
H Suherman TRD Siap Maju DPR RI Dapil Sumbar 1
Antusias Warga Mengiringi Kampanye H Paisal, Aksi Senam Pagi Hingga Dialog Aspiratif di Purnama
Maju di Pilgubri 2024 Mendatang, Syamsurizal Dikabarkan 'Putar Kemudi' Terkait Kekosongan Wawako Dumai
Semakin Diserang Gibran Semakin Populer
Hengkang dari Gerindra, Said Hasrian Resmi 'Berlayar' Bersama Partai Perindo Dumai
Antusiasme Warga Dumai Sambut Senam Sehat dan Kampanye H. Paisal di BTN Panorama
Resmi Pimpin Partai NasDem Dumai, Dugaan Kabinet Paisal di Kelilingi Para 'Penjilat dan Pengkhianat'