SK Pemecatan Sekretaris DPC Demokrat Inhu dari DPP Sudah Diterima DPD Riau
INDRAGIRI HULU, PANTAUNEWS.CO.ID - Terkait pemecatan Supri Handayani dari jabatan Sekretaris DPC Demokrat Inhu di benarkan oleh Sekretaris DPD Demokrat Riau, Eddy Muhammad Yatim.
Kepada media ini di ujung teleponnya, Jumat (19/3/2021), Eddy menegaskan, bahwa pemecatan terhadap Supri Handayani sudah di lakukan.
Pemecatan itu juga di tujukan terhadap orang-orang yang hadir di KLB Demokrat di Hotel Hills Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumut lalu.
"Yang hadir itu mengatasnamakan utusan dari Riau. Atau dari 14 kabupaten/kota se-Riau sebanyak 30 orang. Namun, hanya 2 orang yang bisa memberikan hak suaranya, yakni Ketua DPC Demokrat Kuansing dan DPC Rokan Hilir," kata dia.
Eddy menyatakan, selain Supri Handayani yang turut di pecat Sekretaris DPC Pelalawan. Pemecatan itu di ketahui setelah DPP Demokrat ada mengirim sejumlah foto siapa-siapa saja yang hadir mereka di KLB.
"DPP mengirm foto ke kami di DPD, tentang siapa-siapa saja nama-nama orang (kader) dari Riau. Kami tidak tahu sebelum foto itu di kirim dari DPP. Ya mungkin saja ada pengintai di KLB tersebut. Sehingga keberadaan sejumlah kader dan para penggembira di KLB Sibolangit, yang berjumlah 30 orang itu di ketahui," terangnya.
Keseluruhan yang hadir itu, lanjut Eddy, hanya datang begitu saja bukan melalui undangan resmi dan atau melalui dari mulut ke mulut (lisan-red) atau lewat telepon.
Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Inhu, Arwan Citra Jaya menegaskan, bahwa Surat Keputusan (SK) pemecatan Supri Handayani di keluarkan oleh DPP pada Kamis 4 Maret 2021, sehari sebelum KLB Sibolangit di gelar.
"SK pemecatan Supri Handayani dari DPP di keluarkan tanggal 4 Maret 2021. Jadi yang memecat Supri Handayani itu DPP Partai Demokrat. Lebih kurang yang hadir di KLB 30 orang tapi yang punya suara hanya dua orang, dari Rokan Hilir dan Kuansing," jelasnya.
Sebelumnya, Supri Handayani ketika di konfirmasi mengatakan, bahwa sampai detik ini dia belum menerima petikan salinan SK pemecatannya.
"Sampai saat ini saya belum menerima surat pemecatan tersebut. Terkait kehadiran saya di KLB Sibolangit itu merupakan pilihan politik. Politik itu kan dinamis," ujar Ando, sapaan nama kecilnya.
Ando menegaskan, kehadiran di KLB Sibolangit itu merupakan panggilan nurani untuk melawan tirani dan sekaligus untuk meluruskan arah Partai Demokrat.
Menurutnya lagi, banyak yang harus di benahi, baik itu tingkat pusat, provinsi maupun di tingkat Kabupaten Inhu. Salah satunya yang menyangkut pengelolaan dana pembinaan partai.
"Insha Allah, ini semua akan kami ungkap ke publik. Bila perlu sampai ke ranah hukum," tegasnya. (nto)


Berita Lainnya
Lahir dan Besar di Dumai, Eko-Syarifah Berjanji Tak Khianati Masyarakat
Ketua Dewan Pakar DPP PJS Apresiasi Langkah Kejagung Atas Penetapan Tersangka dan Penahanan Menkominfo
Santuni Anak Yatim dan Potong Tumpeng, Peresmian Sekretariat PAC PDI Perjuangan Kecamatan Neglasari
Bulan Depan, DPRD Riau Gelar Pergantian AKD, Siapa Saja yang akan Dirotasi?
Sesudah 5 SK DPP Dikeluarkan, NasDem Riau Kembali Serahkan 4 Daerah
Demokrat dan Nasdem di DPRD Bengkalis Pecah Kongsi Gara-gara Klaim Pokir, Emi Sebut Lumrah Terjadi
Golkar Resmi Dukung Said Arif Fadilah dan Sujarwo Untuk Maju Di Pilkada Siak 2020
Antusias Warga Dumai Hadiri Kampanye H. Paisal Sugiyarto di Gedung IKTD
Rencana Besar RPJMD Rokan Hilir 2025 sampai 2029, Infrastruktur, Wisata, hingga BLK
Optimis Maju Bersama dengan Eko Suharjo di Pilkada Dumai, Syarifah 'Incar' Parpol Lain
Bulan Depan, DPRD Riau Gelar Pergantian AKD, Siapa Saja yang akan Dirotasi?
Kosgoro 1957 Siap Menangkan SF Hariyanto Jadi Ketua Golkar Riau