LBH PMBI Siap Dampingi Masyarakat Menengah Ke Bawah Terkait Persoalan Hukum
TANGERANG, PANTAUNEWS.CO.ID - Sengketa tanah di Desa Tapos, Kabupaten Tangerang, Banten nyaris tidak dilanjutkan melalui jalur hukum dengan alasan ketidakpahaman serta kurangnya financial yang dimiliki oleh pihak penggugat padahal jauh hari sebelumnya sekretaris Desa Tapos sudah menyarankan agar sengketa tanah tersebut di selesaikan sesuai jalur hukum yang berlaku sehingga terungkap kebenarannya.
Pihak penggugat yaitu keluarga Almarhum H. Abdul Mutolib menyampaikan kepada awak media pantaunews bahwa untuk saat ini pihaknya belum siap melanjutkan ke jalur hukum karena keterbatasan waktu dan anggaran dana yang dimilikinya.
"Kami sebenarnya ingin melanjutkan ke jalur hukum karena kami yakin bahwa kami yang lebih berhak memiliki atas tanah tersebut, terlebih kami memiliki alat bukti Akte Jual Beli (AJB), sementara mereka sampai sejauh ini tidak mau memperlihatkan alat bukti tersebut. Kami saat ini belum siap menindak lanjuti secara hukum karena keterbatasan waktu, anggaran dana dan juga kurang paham bagaimana caranya bila kasus tersebut diselesaikan secara hukum, kami sangat berharap ada pihak-pihak yang mau membantu kami" tutur salah satu ahli waris almarhum H.Abdul Mutolib.
Mengetahui adanya keluhan masyarakat yang terkendala seperti dimaksud di atas Lembaga Bantuan Hukum Pengawal Masyarakat Banten Indonesia (LBH PMBI) terpanggil untuk mencoba membantu menyelesaikan secara hukum yang berkeadilan.
Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah yang memerlukan pendampingan hukum, kami dari LBH PMBI akan mencoba membantu mendampingi karena bagaimanapun mereka adalah warga negara Indonesia punya hak untuk mendapatkan pendampingan hukum yang berkeadilan" ujar Rd. Roro Lita, selaku pengurus LBH PMBI.
Begitupun dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LBH PMBI Provinsi Banten Agus Sunarya menyampaikan Kepada awak media pantaunews, Kamis (4/3/2021) terkait maksud dan tujuan dibentuknya Lembaga Bantuan Hukum (LBH), salah satu di antaranya adalah untuk membantu masyarakat yang memerlukankan bantuan hukum.
"Masyarakat harus diberikan pemahaman terkait masalah hukum sehingga masyarakat mengerti dan berani mengungkap kebenaran melalui jalur hukum yang perlu juga disampaikan bahwa gerakan kami selalu bersinergi dengan unsur-unsur terkait," tutup Agus Sunarya. (*)
Penulis: Asep WW/Royani


Berita Lainnya
Manfaat Jahe Merah Bantu Hadapi Virus Corona
Berfoto dan Menggerakkan Tanda Keberpihakan dengan Salah Satu Calon Walikota Dumai
Gerakan Menanam 500 Bibit Mangrove di Wilayah Pesisir Tangerang
Memanas !! Kabar Faldo Maldini Pindah Partai, Begini Kata Sekjen PAN dan PSI
Chat 'Tembak Mati' Istri Gubernur Sumbar, DPP Gerindra: Andre itu Urat Takutnya Sudah Putus
Komitmen Zero Halinar, Rutan Dumai Geledah Kamar Warga Binaan Bersama TNI, Polri dan BNN.
Cara Mengajukan 'Libur' Cicilan Kredit Kendaraan
Menkumham Bantah Ringankan Hukuman Koruptor di RKUHP
Siapakah yang Layak Menjadi Calon Wakil Walikota Dumai yang akan mendampingi H Paisal
Ditutup Kain Merah, Gelper Golden Game Zone Seketika Berubah Nama
Tabrak Pesepeda Hingga Tewas, Polisi Buru Pemilik Mobil Terakhir Pajero Sport BM 1233 RQ
Kodim Puncak Jaya Gelar Operasi Yustisi Penegakkan Disiplin Protokol Kesehatan