Pentingnya Ketahanan Pangan, Wamenhan: Kita Harus Punya Cadangan Pangan
Jakarta, PantauNews.co.id - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kekuatan ketahanan pangan tidak kalah pentingnya dengan kekuatan senjata saat menghadapi situasi pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkap Wamenhan saat menghadiri rapat tentang pembahasan dan pengelolaan kawasan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
"Belajar dari sejarah perang, kalau kita miliki senjata tanpa kekuatan cadangan pangan akan kocar-kacir juga," ujar Wamenhan dalam keterangan tertulis, Selasa.
Wamenhan mengatakan, Kementerian Pertahanan ( Kemenhan) menginginkan adanya peningkatan ketahanan pangan untuk mengantisipasi dampak wabah penyakit.
Misalnya, Covid-19 yang bisa saja terjadi kembali di masa depan. Belajar dari situasi yang saat ini sedang terjadi, Covid-19 telah berdampak tidak hanya pada kesehatan tetapi juga berdampak terhadap ketahanan ekonomi nasional. Untuk itu, kata Sakti, Indonesia harus memiliki cadangan pangan yang memadai. Demi mewujudkan ketahanan pangan nasional, maka Kemenhan bersinergi bersama dengan instansi terkait.
Antara lain Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta Kementerian BUMN yang berencana mengembangkan kawasan food estate di Kalimantan Tengah.
"Kita harus punya cadangan pangan dan punya lahan tetap untuk tanaman pangan yang akan dikembangkan. Jadi lahan tersebut tidak boleh berubah fungsi," kata Wamenhan.
Ada tiga tanaman pangan utama yang perlu dikembangkan untuk ketahanan pangan nasional, yakni tanaman padi, jagung dan singkong.
Sakti mengatakan, jika bisa, ketiga tanaman itu dijalankan dengan lahan yang memadai dan sangat berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sakti memandang bahwa bicara pengembangan ketahanan pangan tidak selalu terkait soal beras. Melainkan juga bisa komoditas yang lain.
Jagung dan singkong misalnya. "Bayangkan, turunannya itu luar biasa untuk industri pangan kalau kita jalankan. Misalnya untuk jagung dan singkong, di sampingnya bisa dilanjutkan dengan ternak sapi," terang Wamenhan. (*)
Sumber: Kompas.com


Berita Lainnya
Harga Motor Ini Paling Jatuh di Pasar Motor Bekas
Cegah Trauma, Kodam Pattimura dan PMI Maluku Beri Trauma Healing di Aboru
Terima Audiensi DPP SKPPHI, KPK Bangun Kolaborasi Dalam Berantas Korupsi
Tingkatkan Sinergitas, Pangdam IV/Diponegoro Kunjungi Kodam XVII/Cenderawasih
PPDI Gelar Berbagi Takjil Dan Buka Bersama, Iwan Ziro: Organisasi Pers Harus Saling Menjaga Silaturahmi
Efektifkah Rapid Test untuk Warga yang Bandel Nongkrong?
Ponpes Nurul Ibtida Didukung FBB Gelar Zikir Akbar
DPD MCI Akan Mengadakan Diskusi Publik Bersama Institusi Pendidikan di Kota Tangerang
Usai Bertugas Layani Masyarakat, Ditlantas Polda Banten Gelar Apel Sore
Edhy Prabowo Angkat Pejabat Baru KKP, Rokhmin Dahuri hingga Ali Ngabalin
128 Dosen UIR Ikuti Pelatihan AA Mandiri untuk Peningkatan kualitas
Sudah Pesiapakan Pengganti Dirinya, Iskandar Pesan "Jaga Marwah Partai dan Jangan Jadi Mafia Politik"