Mantan Pesepakbola Jual Medali Juara, Uangnya buat Beli Narkoba

Jakarta (PantauNews.co.id) - Tak semua pesepakbola bisa dapat medali juara Piala Dunia Antarklub. Tapi seorang mantan pemain yang meraihnya malah menjual medali itu demi narkoba jenis kokain.
Menilik dari sejarahnya, Piala Dunia Antarklub baru digelar sejak tahun 2000. Yang tampil adalah enam klub jawara konfederasi, plus satu tim tuan rumah. Sejauh ini ada 10 klub yang berhasil menjuarainya.
Flavio Donizete adalah salah satu pesepakbola yang pernah menggondol medali juara Piala Dunia Antarklub. Ia merupakan mantan pemain Sao Paulo yang menang 1-0 atas Liverpool dalam partai final di Jepang tahun 2005.
Dikisahkan Sport Bible, saat itu Donizete cuma masuk skuad akibat cederanya Leandro Bonfim. Pria Brasil yang kini berusia 36 tahun itu pun tidak bermain dalam partai final di Yokohama, walaupun tetap berhak dapat medali juara.
Namun, dua tahun setelah itu Flavio Donizete terjebak narkoba. Akibat narkoba, ia sampai menjual medali juara Piala Dunia Antarklub demi bisa menikmati barang haram tersebut selama dua hari tanpa keluar rumah.
"Aku menjualnya untuk beli narkoba. Aku menjualnya seharga 7.000 reais (sekitar Rp 19,6 juta)," katanya kepada Globoesporte.
"Aku menghabiskan seluruh uang penjualan untuk kokain. Pengiriman pertama adalah kokain senilai 1.000 reais. Aku terus memakainya selama dua tahun. Semakin banyak uang yang aku dapat, kian banyak narkoba yang aku inginkan."
Selama lebih dari satu dekade, tepatnya 13 tahun, Flavio Donizete berkutat dengan masalah narkoba. Barang dan uang tabungan pun perlahan habis terkuras.
"Aku kehilangan segalanya usai mengenal kokain karena awalnya aku adalah pengguna biasa. Saat kokain menjadi bagian penting dalam hidup, aku mulai kehilangan segalanya," ucapnya.
"Aku menghabiskan uang simpananku, aku tidak bisa hidup tanpa narkoba. Pagi, siang, malam, aku harus pakai kokain. Uang di rekening, barang-barang milikku, semua mulai habis," tutur Flavio Donizete.
Saat ini Flavio Donizete berprofesi selama tukang kebun, setelah sempat mencoba peruntungan di sejumlah klub. Ia sudah bersih sama sekali paling tidak selama 18 bulan terakhir.
"Aku kehilangan segalanya, terkecuali istri, putri, dan keluarga, yang sampai hari ini masih bersamaku. Penyesalan terbesarku adalah mencoba kokain. Itu menghancurkan diriku."
Sumber: Detik.com
Berita Lainnya
Saat Asnawi Dimarahi Ayahnya, Gegara Penalti Singapura yang Gagal
Atlet Taekwondo Dumai Toreh Sejarah Di Open Tournament Bareh Solok Taekwondo Championship 2023
Semarak Open Turnamen Karate Dumai, Shokaido Dumai Raih Juara Umum Pertama
INKAI Dumai Bangkit dengan Semangat Baru, Gelar Latihan Gabungan Perdana
Joe Hart Resmi Berlabuh Ke Tottenham Hotspur
Final M6 MLBB: Indonesia vs Filipina, Misi Membawa Pulang Trofi ke Tanah Air
Semarak Open Turnamen Karate Dumai, Shokaido Dumai Raih Juara Umum Pertama
IPSI Subulussalam Raih Juara Umum
Taekwondo Dumai Berangkatkan 83 Atlet Ikuti Riau National Taekwondo Championship
Final Tournamen volley ball tingkat SLTA HIPAKAD Cup 2023
INKAI Kota Dumai Ucapkan Selamat Kepada H. Paisal Sugiyarto Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih 2025-2030
Atlet Sambo Riau Tinjau Arena Pertandingan Jelang PON XXI