• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • News

Menumpuknya Guru PNS di Kota, Pengamat Pendidikan: Didesa Tak Ada Mall

Redaksi

Ahad, 02 Februari 2020 20:00:00 WIB
Cetak

Potret Sekolah terpencil didaerah pendalaman (Net)
Pekanbaru (PantauNews.co.id) - Keberadaan tenaga pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Riau belum tersebar merata hingga pelosok desa. Guru PNS lebih memilih bertugas di kota-kota. Akibatnya banyak guru PNS yang menumpuk di kota.Sementara sekolah yang berada di pelosok desa masih kekurangan guru.

Khususnya guru yang telah berstatus PNS.Fenomena ini diungkapkan langsung Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Yan Prana Jaya, Minggu (02/02/2020). Ia mengatakan bahwa potret pendidikan di Riau masih banyak yang perlu diperbaiki.Terutama terkait pemerataan guru, banyak daerah di Riau yang masih kekurangan guru PNS.

Padahal dari sisi jumlah guru PNS di Riau sudah memadai, namun keberadaan mereka belum merata tersebar ke semua daerah. Kondisi ini terjadi karena banyak guru PNS yang tidak mau pindah ke daerah dan hanya menetap pada satu sekolah atau lokasi yang sama seperti di pusat kota.

"Ini salah satu masalah di Riau, mau tidak mau akan kita lakukan pemetaan secepatnya," katanya.

Ia menambahkan, kasus tersebut juga berdampak pada penambahan guru honorer.Akibatnya, banyak guru honorer yang digaji tidak sesuai dengan kinerja dan kemampuannya.

"Kita sudah berusaha untuk tidak menerima honorer apalagi di Pemda. Tapi kondisi di lapangan seperti itu. Anggaran yang dihabiskan besar," ucapnya.

Pihaknya berharap agar tenaga honorer yang sudah lama mengabdi segera diangkat jadi PNS.Meskipun faktanya untuk mengangkat guru honorer menjadi PNS tidak mudah.

Namun dirinya berharap kepada seluruh tenaga pendidik yang ada di Provinsi Riau supaya menjadi guru inspiratif yang kehadirannya dirindukan banyak orang.

Sehingga memotivasi dan menginspirasi para siswa untuk lebih giat belajar dan berprestasi supaya melahirkan generasi yang cerdas dan unggul.

"Sosok guru adalah orang luar biasa. Teruslah memberikan pelayan yang terbaik kepada siswa sebagai generasi penerus bangsa," ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Pendidikan Riau, Soemardi Taher menilai, menumpuknya guru di daerah kota merupakan persoalan lama yang terus berlanjut tanpa ada ketegasan dari pengambil kebijakan. Padahal jumlah guru yang ada di Indonesia termasuk di Riau sudah memadai dengan jumlah sekolah dan siswa yang ada.Hanya saja para guru ini tidak merata sebarannya hingga ke pelosok desa.

Banyak guru apalagi yang PNS itu lebih memilih bertugas di kota. Alasanya bermacam-macam,ada yang alasan karena ingin dekat dengan keluarga, karena sudah punya rumah di kota. Atau alasan lain, misalnya soal fasilitas yang jauh lebih lengkap di kota.

"Sementara di desa, tidak ada tempat hiburan, tidak ada mal," katanya.

Akibat tidak meratanya sebaran guru, tentu berdampak terhadap efektivitas belajar mengajar di sekolah yang ujung-ujungnya berdampak terhadap kualitas pendidikan. Agar persoalan ini bisa diatasi, harus ada ketegasan dari pengambil kebijakan.Harus ada kesempatan antara pemerintah dengan guru khususnya yang PNS agar mau bertugas di desa-desa.

"Kalau ada penerimaan guru PNS yang baru, jangan lagi mereka ditempatkan di kota. Tempatkan mereka di desa-desa yang sekolahnya masih kekurangan guru. Jadi tidak menumpuk semua di kota," katanya.

Menjadi seorang guru adalah panggilan hari dan panggilan tugas untuk mencerdaskan anak bangsa.Sehingga tidak ada alasan bagi guru untuk tidak mau mengajar di desa dan pelosok terpencil.Sebab disanalah sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru.

"Kalau di kota ini sudah banyak guru, tidak perlu ditambah lagi," katanya.

Sumber: Tribun Pekanbaru


[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Gubernur Jateng Kirim 18 Relawan dan Bantuan Untuk Korban Bencana NTT

Langgar Netralitas, Oknum Kepsek Diganjar 4 Bulan Penjara

Ketua ALUN Dumai: Gas Buang Cukup Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia

Lebih Sehat Tidur Telentang, Miring, atau Tengkurap? Begini Urutannya

Ratusan Dosen Ikuti Konferensi Nasional Hukum Perdata VII di UNTAG Semarang

Syahrul Ramadan Nahkodai DPP RITA, Resmi dikukuhkan Gubernur Riau

Tahun 2019, 95 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas

Kodam XVII/Cenderawasih Siap Dukung dan Amankan PON XX Tahun 2021 di Papua

Warga Jaya Mukti Dihebohkan Adanya Mayat Membusuk di Rumah Warga

Pemerintah Payakumbuh Berikan Bonus Ratusan Juta Atliet Berprestasi

Beri Pengamanan Maksimal, Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas Laksanakan Sweeping di Perbatasan

Inilah Kejadian Mengharukan Yang Terjadi di RSU Sari Asih Karawaci

Terkini +INDEKS

Berawal dari Informasi Masyarakat, Bea Cukai Dumai Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal

25 Oktober 2025
Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai
25 Oktober 2025
Kembali, Tim GJB Pemuda Sintong Bagikan Sembako ke 15 Warga Kurang Mampu
24 Oktober 2025
Wujud Kepedulian Terhadap Pembangunan Rumah Ibadah di Wilayah Hukumnya, Kapolsek Kubu Berikan Bantuan Semen
24 Oktober 2025
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Batu Hampar Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal lll
24 Oktober 2025
Perkuat Sinergitas dan Upaya Pencegahan Berita Hoax, Diskominfotiks Rohil Pererat Hubungan Dengan Insan Pers
23 Oktober 2025
Kanwil DJBC Riau Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp12,8 Miliar
23 Oktober 2025
Tingkatkan Produktivitas Sektor Pertanian Di Rokan Hilir, PT SPRH Rohil Bersinergi dengan Kementrian Pertanian RI
23 Oktober 2025
Pastikan Pengelolaan Sampah Berjalan Optimal, Kadis LH Rohil Suwandi Tinjau Langsung Pengelolaan Sampah dari Jalur Pujud Sampai Bagan Batu
22 Oktober 2025
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
22 Oktober 2025

Terpopuler +INDEKS

Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai

Dibaca : 1024 Kali
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
Dibaca : 747 Kali
Ketua PCNU Kab. Pelalawan Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025
Dibaca : 228 Kali
Pasca Bentrokan Berdarah, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles dan Kapolres Rohil Dudukkan Dua Pihak Berseteru
Dibaca : 493 Kali
Berbuat Untuk Masyarakat, Tim GJB Pemuda Sintong Kembali Bagikan Sembako ke 22 Kepada Warga Kurang Mampu
Dibaca : 369 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved