• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • News

Kurang Mendapat Perhatikan, Limbah Industri Pangan di Bukit Batrem Masih Menimbulkan Aroma yang Menyengat

Redaksi

Jumat, 30 Agustus 2019 14:40:00 WIB
Cetak

  • Salah satu Lokasi Industri Pangan yang berada di Jalan Parit Kesit, RT 07 Kelurahan Bukit Batrem. Foto : Djasdi Amier

Dumai, (PantauNews.co.id) - Industri tahu dan tempe merupakan industri kecil yang banyak tersebar di kota-kota besar dan kecil. Tempe dan tahu merupakan makanan yang digemari oleh banyak orang. Seperti pemberitaan sebelumnya, lokasi industri tempe dan tahu yang berada di Kelurahan Bukit Batrem yang meresahkan masyarakat ini, terkesan kurang mendapat perhatian pemerintah Kota Dumai.

Pantauan awak media pada Jumat (30/08), ada 38  industri  besar yang tersebar di Kelurahan Bukit Batrem, dan juga ada beberapa puluhan industri kecil (home industri) yang belum diketahui berapa total jumlah industri tersebut.

Saat dikonfirmasi Kamis (22/08) lalu, Lurah Bukit Batrem, Syafruddin menyampaikan bahwa telah mencoba koordinasi kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai terkait keluhan masyarakat.

"DLH sudah menyarankan untuk dibuatkan penambungan limbah (septi tank) masing masing pengusaha tempe dan tahu, kami juga minta kerjasamanya agar dapat duduk bersama untuk mencari solusi," kata Safrudin.

Akibat dari limbah industri tahu dan tempe, hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan. Limbah dari pengolahan tahu dan tempe mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 – 10.000 mg/l, COD 7.000 – 12.000 mg/l.

Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Besarnya beban pencemaran yang ditimbulkan menyebabkan gangguan yang cukup serius terutama untuk perairan disekitar industri tahu dan tempe.

Gejala umum pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik industri pangan (jangka pendek) sebagai berikut :

1. Air sungai  atau air sumur sekitar lokasi industri  pencemar, yang semula berwarna jernih, berubah menjadi keruh dan berbau busuk, sehingga tidak layak dipergunakan lagi oleh warga masyarakat sekitar untuk mandi, mencuci, apalagi untuk bahan baku air minum.

2. Ditinjau dari segi kesehatan, kesehatan warga masyarakat sekitar dapat timbul penyakit dari yang ringan seperti gatal-gatal pada kulit sampai yang berat berupa cacat genetic pada anak cucu dan generasi berikut.

3. Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri.

4. Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak.

5. Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah .

6. Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu.

Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida.

Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

Pantauan disalah satu lokasi drainase yang tercemar akibat limbah yang dihasilkan dari industri pangan, berada di Jalan Parit Kesit RT 05 yang bersebelahan dengan RT 07 menimbulkan aroma tidak sedap. Bau yang menyengat yang sudah dirasakan oleh masyarakat sekian lama ini, seakan akan sudah malas untuk menanggapinya.

Ketua RT 07 Kelurahan Bukit Batrem, Heri Prayitno saat dikonfirmasi mengatakan, pengusaha industri pangan yang terdiri dari usaha tempe, tahu dan toge yang berada diwilayah RT 07 yang bertotal sekitar 20an industri ini sudah dipanggil untuk duduk bersama mencarikan solusi.

"Kami sudah sepakat antara masyarakat dan seluruh pengusaha, agar dibuatkan saluran air dari pipa berbahan paralon agar dapat dialirkan kesatu titik nantinya (Septi Tank),"ujar Ketua RT 07.

Heri Prayitno juga menambahkan, saat ini dalam masa pengerjaan. Pipa paralon yang dibutuhkan sebanyak sekitar 80 pipa ini sedang dibincangkan kepada pengusaha industri pangan tersebut terkait pembiayaan.

Kondisi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sektor industri berpengaruh besar terhadap kondisi pencemaran di Indonesia. Saya sangat berharap agar para pelaku industri mulai melakukan perbaikan dan pembenahan dalam hal pembuangan limbah sehingga kegiatan industri dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

Penulis : Tim Redaksi
Editor   : Redaksi


[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Viral Kitab Habib Rizieq Dipaket Kardus 'Wong Solo', Ini Kata FPI Solo

Hiii...! Ular Sanca 6 Meter Muncul di Tengah Genangan Air di Sudirman

Diduga Dibuang, Bayi Perempuan Mungil Ditemukan Warga Siak di Kebun Sawit

Bupati: Mari Bangun Budaya Literasi untuk Generasi Manggarai Timur

PAC PP Periuk Salurkan Donasi Untuk Korban Banjir

Menumpuknya Guru PNS di Kota, Pengamat Pendidikan: Didesa Tak Ada Mall

FBB Kota Tangerang: Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1443 H

DPC MCI Kota Tangerang Sambut Ramadhan dengan Diskusi Publik

Dahulu Rusak, Kini Bawah Laut Calabai di NTB Memesona

Ditusuk Orang Tak Dikenal, Syekh Ali Jaber: Allah Selamatkan dari Pembunuhan

Diduga Lompat ke Bengawan Solo, Kakek di Sragen Belum Ditemukan

Terlalu Lama Ditetapkan Sebagai Tersangka, Formasi Desak KPK Tahan Bupati Bengkalis dan Wako Dumai

Terkini +INDEKS

Kepemimnan Master Tony Roy Ketua PDJI Pengda Riau, Patut Di Acungi Jempol

13 Desember 2025
Berkah Jum'at 24 Warga Kurang Mampu Rutin Terima Sembako Dari GJB
12 Desember 2025
Wakil Bupati Rohil Jhoni Charles Tinjau Persiapan MTQ ke-XX Tahun 2025
12 Desember 2025
PAC Pemuda Pancasila Dumai Barat Akan Melaksanakan RPP Ke-IX
12 Desember 2025
Pekerjaan JIAT tahap II di Rangsang Barat kontraktor dari PT. Trisakti manunggal perkasa international engan membayar hak Subkon.
12 Desember 2025
Kabar Gembira, Atas Perhatian Bupati, Wabup dan Sekda, Besok Petugas Kebersihan DLH Rohil Gajian 3 Bulan
11 Desember 2025
Polres Rohil Gelar Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolsek
11 Desember 2025
PWMOI Riau Periode 2025 Sampai 2028 Resmi Dilantik: Teguhkan Slogan Pers Profesional untuk Riau Bermartabat
11 Desember 2025
Meriahkan MTQ Ke 20 Tahun 2025, DLH Rohil Lakukan Berbagai Kegiatan, Mulai Pembersihan, Pengecatan Kanstin Hingga Lampu Hias
10 Desember 2025
Persatuan DJ Indonesia Dumai Serahkan Bantuan Bencana Banjir Melalui KNPI Dumai
09 Desember 2025

Terpopuler +INDEKS

Pelantikan Erisman Yahya Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Riau Dinilai Tidak Sesuai Prosedur, Aktivis 98 Erwin Sitompul Desak

Dibaca : 329 Kali
Dugaan Penyimpangan Izin Galian C di Dumai, Publik Desak Polda Riau Turun Tangan
Dibaca : 202 Kali
Fap Tekal Desak Kejari Dumai Tetapkan Tersangka Pejabat PT KPI RU II
Dibaca : 344 Kali
Aktivis 98 Erwin Sitompul Desak Plt Gubernur Riau Copot Kadisdik dan Sekretaris Dinas Pendidikan Riau
Dibaca : 1294 Kali
Rute Roro Dumai Melaka Diakselerasi Jadi Koridor Ekonomi Baru Sumatera,Gubernur Riau SF Hariyanto: Pastikan Dukungan Penuh
Dibaca : 553 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved