Demokrat dan Nasdem di DPRD Bengkalis Pecah Kongsi Gara-gara Klaim Pokir, Emi Sebut Lumrah Terjadi
BENGKALIS, PANTAUNWES.CO.ID - Polemik saling klaim Pokok Pikiran anggota dewan Nasdem dan Demokrat hingga pecah fraksi membuat Ketua Demokrat Bengkalis angkat bicara. Ditemui di kantor Demokrat Bengkalis, Nur Azmi Hasyim menjelaskan bahwa 'perceraian' politik lumrah terjadi.
"Menanggapi kekisruhan tersebut saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, mengenai saling klaim pokok pikiran, perlu saya tegaskan bahwa saya tidak ingin masuk ke ranah tersebut, karena itu merupakan hak masing-masing dari anggota dan biarlah mereka yang menyelesaikannya," ungkap Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bengkalis Nur Azmi, Senin (1/11/21).
Pria akrab disapa Emi ini menjelaskan soal pemisahan fraksi. Menurutnya hal tersebut lumrah dan biasa terjadi dalam politik, apalagi gabungan fraksi tersebut tidak berasal dari satu partai dan tidak adanya lagi kenyamanan dan kecocokan antar sesama anggota.
"Nah, saya lebih cenderung mengedepankan masalah waktu pemisahan. Saya mengharapkan hal tersebut dapat dilakukan setelah pembahasan dan pengesahan APBD tahun 2022. Karena, jika dilakukan sekarang, akan mengganggu proses pembahasan dan berdampak terhadap kepentingan masyarakat luas," imbuh Emi.
Hal tersebut diakui Emi juga sudah didiskusikan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Bengkalis mengingat pemisahan tersebut idealnya melalui harus beberapa tahapan dan harus diparipurnakan, tidak bisa ujug-ujug berpisah begitu saja.
"Menanggapi pernyataan ketua Nasdem Bengkalis yang menyampaikan pernah menghubungi saya. Perlu saya tegaskan, hal tersebut benar. Namun, itu terjadi setelah viralnya video dan pernyataan pemisahan fraksi di media online dan media sosial. Tentu saya kaget, kenapa pemisahan tersebut lebih dulu diungkapkan di media tanpa melakukan pembicaraan kepada saya. Padahal sebelumnya saya sudah menginstruksikan kepada anggota dewan saya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik", tegas Emi.
Berikutnya, Emi menegaskan terkait pemecatan Tenaga Ahli Fraksi. "Saya perlu meluruskan bahwa tidak ada pecat memecat. Yang ada adalah Tenaga Ahli tersebut diinstruksikan untuk menarik diri mengingat kapasitas beliau sebagai fungsionaris Partai Demokrat," tambah Emi.
Terakhir, Ketua Demokrat mengharapkan permasalahan ini tidak berlarut karena masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang harus mendapat perhatian bersama.
"Masih banyak permasalahan yang harus menjadi perhatian dan diselesaikan anggota dewan dan kami berkomitmen untuk itu sesuai dengan tagline partai yakni Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat,"tutup Emi. (*)


Berita Lainnya
Pasangan Edi Sepen - Zainal Abidin, Resmi Berlayar
Antusiasme Warga Dumai Sambut Senam Sehat dan Kampanye H. Paisal di BTN Panorama
Kampanye Pasangan Paisal - Sugiyarto di Bumi Ayu Membludak, 2000 Undangan Hadir!
Pencopotan 2 Pimpinan PPP Dumai, Jabarullah: Semua Ini Keputusan DPW Riau dan Sudah Ditembuskan ke DPP
Gemuruh Sorakan Kemenangan Paisal Sugiyarto Membuat Kaki Wak Daun Menggigil
Tiga Pasangan Calon Ikuti Pengundian Nomor Urut Pilkada Dumai 2024: Paisal-Sugiyarto Raih Nomor 3
Resmi Diusung Hanura Bersama Eko Suharjo di Pilkada Dumai 2020, Agus Widayat: Syarifah Siap Kita Jadikan Kader
Tak Sejalan dengan Rekan Koleganya di DPRD Dumai terkait Surati Walikota, Legislator: Kenapa Kita Harus Menyuratinya?
Prabowo Subianto Resmi Dikukuhkan Lagi Jadi Ketum Gerindra
Akhirnya DPD PKS Pekanbaru Tunjuk Muhammad Sabarudi untuk Gantikan Hamdani dari Jabatan Ketua DPRD
PKB Riau Berpotensi Alihkan Dukungan ke Kaderismanto-Iyeth Bustami
Kualifikasi dan Elektabilitas Jefrizar dalam Pencalonan Pilkada Dumai 2024