PILIHAN
Ketum Almaun : Terkait Padamnya Listrik Jawa dan Bali, Menteri ESDM dan BUMN Layak Dicopot
Jakarta, (PantauNews.co.id) - Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Al Maun) meminta Presiden H.Joko Widodo untuk mencopot Ignatius Jonan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dicopot dari jabatannya. Desakan ini dilontarkan organisasi Relawan Jokowi Amin bentukan Partai Golkar ini terkait pemadaman PLN secara serentak Jawa dan Bali.
Hal ini disampaikan M. Rafik Perkasa Alamsyah Ketua Umum Al Maun saat dijumpai di Kantor Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN-RMI) Jl. Slamet Riyadi Matraman, Jakarta Timur pada Rabu Siang (07/08).
"Kedua Menteri ini layak dicopot dan diganti kepada Menteri yang lebih profesional, kapabel dan bertanggung jawab. Bagaimana mungkin bisa menyelesaikan banyak persoalan, menangani PLN saja tidak mampu, apalagi di daerah-daerah yang vital seperti Jakarta dan sekitarnya," tegas Rafik sapaan akrabnya.
Katanya masyarakat banyak mengalami kerugian dari sisi pelayanan, bisnis terganggu dan banyaknya kejadian-kejadian yang diluar dugaan. Menurut Rafik, ada yang meninggal di Bali karena rambu lalu lintas tidak berfungsi, ada kereta listrik yang mati ditengah jalan, bandara terganggu, banyak orang terjebak lift dan lain sebagainya.
"Kejadian ini sangat mencoreng nama baik Jokowi, bahkan pemadaman mendadak ini diberitakan dibanyak negara. Padahal alasannya tidak jelas dan tanpa pemberitahuan satu hari sebelumnya," jelas Rafik yang juga Wakil Ketua DPP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ini.
Menurut Rafik sang pengagas komunitas Golkar Muda Bangkit ini, para menteri di ESDM dan BUMN bertanggung jawab, oleh karena itu sudah selayaknya mereka mundur atau Presiden Jokowi segera mengganti yang lebih baik. Katanya, saat ini Indonesia banyak stok orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapablitas dan bertanggung jawab serta lebih baik dari Menteri ESDM dan Menteri BUMN saat ini.
"Bicara energi, merupakan hal vital dalam negara. Apabila terjadi apa-apa dengan PLN, negara bisa dalam bahaya. Kalau sebatas satu atau dua area Gardu PLN yang mati tidak masalah, namun kali ini sangat bahaya, se Jawa-Bali," terang Rafik mengakhiri.
Penulis : Megy Adillova



Berita Lainnya
Juventus Perpanjang Kontrak Szczesny sampai 2024
RSUD Borong Matim Bangun Kerjasama dengan BPJS Kesehatan
Ahmad Dahlan Salah Satu Donatur di Karuci Volley Ball Club
Seluruh Stakeholder di Kota Dumai Bahu-membahu Putuskan Mata Rantai Virus Corona
Ketua DPRD Pelalawan Sayangkan Pengadangan Tim LAMR oleh Security PT Arara Abadi
Bupati Rohil Terkesima, Kawasan Hutan Kota yang Disulap Jadi Tempat Wisata
Kasatreskrim Polres Dumai: Namanya juga Mafia, Kalau dah Terbentur Jual-jual Nama
GRIB JAYA Dumai Berkomitmen Lawan Politik Uang, Siapkan Langkah Strategis di Lapangan
Berikan Rasa Aman Saat Ibadah, Satgas Gakkum Polres Dumai Lakukan Patroli
Berbuntut Dugaan Penyalahgunaan Etika dan Wewenang,Kepala PN Siak Dilaporkan
Lagi-lagi 'KNPI Riau Peduli Sesama' Salurkan Santunan, Kali ini Digelar di Kecamatan Medang Kampai
Terendus Proyek Jalan Sudirman Dumai dalam Pantauan APH, Larshen Yunus: Jangan Main- main dengan Uang Rakyat