Program Kerjasama Advertorial Harus Diawasi
PEKANBARU, PANTAUNEWS.CO.ID - Program kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan institusi Perusahaan Pers, yang dikenal dengan Kontrak Kerjasama atau program Advertorial, perlu dikaji secara cermat dan saksama.
"Sebab, penggunaan dana publik dengan jumlah spekatekuler untuk program ini, nyaris tidak berdampak positif. Baik terhadap Media maupun terhadap penyebaran informasi kebenaran," kata Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Media, Riau Media Watch, Drs. Wahyudi El Panggabean, MH, ketika dimintai komentarnya di Pekanbaru, Jum'at (19/2/2021).
Menurut Wahyudi, dari hasil kajian institusinya, beberapa waktu silam, pada intinya program ini sangat memengaruhi kemerdekaan pers.
"Bagaimana mungkin seorang wartawan yang di ikat kontrak kepetingan masih tega mengkritisi pihak pengontrak. Yang benar aja," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Wahyudi, sapaan akrabnya, program ini membutuhkan pengawasan yang ketat, karena menyoal proyek ini menyangkut uang yang cukup bersekala besar menelan dana APBD.
"Penggunaan anggaran untuk kerjasama ini, biasanya tidak transparan. Malah, pihak Perusahaan Pers yang seyogianya melakukan pengawasan, malah sudah terikat kepentingan," katanya melanjutkan.
"Satu hal yang kita duga, selain tidak menguntungkan bagi masyatakat, Pers juga akan dirugikan akibat kemerdekaan sebagai kontrol sosial akan terdistorsi," jelasnya.
Wahyudi menyebut, berbagai persyaratan administrasi memang akan diberlakukan untuk menyeleksi media yang layak, menurut pihak Pemda.
"Tetapi, bisa jadi persyaratan itu akan menjadi legitimasi untuk membangun koalisi yang kemudian menjadikan pihak Media sebagai korban. Khusus dalam penggunaan dana kerjasama itu," katanya.
Yang pasti, kata Wahyudi program ini sangat rentan bias dan berpeluang mengalami penyimpangan.
"Sebaiknya terus dikawal dan diawasi," tegasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Riau, Drs. Chairul Risky, M.Si., yang dimintai konfirmasi via selulernya mengatakan, program kerjasama ini sangat bermamfaat bagi masyarakat Riau untuk penyebaran informasi.
Risky juga membantah, program ini akan memengaruhi kritisi Pers terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. "Gak ada pengekangan jika Wartawan memberitakan atau mengkritisi Pemprov Riau. Bebas aja," tegasnya.
"Aturan mainnya jelas. Ada Pergub. Ada juga Petunjuk dari Dewan Pers. Jika kerjasana ini tidak bermanfaat kita hentikan. Kita tidak mau ada masalah," katanya (19/2/2021) sore.
Menurut Risky, untuk Tahun Anggaran 2021 sekitar seribu media yang mengajukan Kontrak Kerjasama dan Program Advertorial ke Pemprov. Riau.
"Dari jumlah itu, sekitar 400 media disetujui permohonannya," kata Risky. (*)


Berita Lainnya
Hearing DPRD, Dishub dan Dinas PUPR Riau, Diputuskan Jalan Sudirman Airmolek Bebas dari Truck ODOL
Pemantapan dan Pembentukan PWO di Riau, Rizal Tanjung: Kita Buka Peluang Bagi Jurnalis yang Ingin Bergabung
Brimob Polda Riau Perketat Penyekatan dan Pembubaran Kerumunan
DPC GRIB Jaya Kota Dumai Adakan Rapat Persiapan Pelantikan, Berlangsung Penuh Semangat Dan Soliditas
DPD Pekat IB Dumai Gelar Aksi di Depan PT Agro Murni: Tuntut Transparansi Izin dan Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi
PT Energi Sejahtera Mas Didemo Warga: Tuntut Evaluasi Izin dan Penyelidikan Pencemaran
Biaya Berobat Riska yang Derita Tumor di Lutut Ditanggung Pemprov Riau
Warga Laporkan PT SSS ke Komisi III DRPD Inhu
Komunitas Crafter Dumai Gelar Workshop di Rutan Kelas II B Dumai, Beri Keterampilan bagi Warga Binaan
Berhasil Internalisasi Budaya AKHLAK, PT KPI RU Dumai Raih Juara 1 Best Function LCV Implementator 2022
BEM Se-Riau Minta Kejagung Copot Kajari Kuansing
MWC NU Pangkalan Kerinci Gelar Khitanan Massal