Figur Karate yang Dikagumi Itu Telah Pergi, Warisan Disiplinnya Tetap Abadi
INKAI Dumai Berikan Penghormatan Terakhir untuk Senpai Joseph
PANTAUNEWS, DUMAI 26 Juli 2025 — Suasana khidmat menyelimuti Perumahan BTN Mina Patra Bukit Timah Kota Dumai , ketika puluhan karateka Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Dumai berkumpul memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Joseph Tetelepta, sosok senior yang akrab disapa Senpai Busu. 
Dipimpin langsung oleh Senpai Amek, upacara penuh keharuan ini menjadi saksi betapa mendalamnya penghargaan dunia beladiri Karate terhadap dedikasi almarhum.
Ketua Umum INKAI Kota Dumai, Hamzah, dalam sambutannya yang diucapkan dengan suara bergetar menegaskan,
"Seluruh keluarga besar INKAI menyampaikan duka mendalam atas kepergian Senpai Busu. Beliau bukan hanya senior, tapi juga pilar yang membentuk karakter karateka Dumai. Setiap pukulan dan kihon yang ia ajarkan adalah fondasi yang tetap hidup di setiap muridnya." Ucap Ketua Hamzah 
Monang Maradongan Simanungkalit, S.Sos, Ketua Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) Dumai dalam sambutan menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas kehilangan Senpai Senior di kota Dumai
Rangkaian penghormatan berlangsung tertib, karateka berbaris laksana formasi kata, dengan memakai karategi( Dogi) dengan sabuk hitam dipinggang kontras dengan langit Dumai yang mendung.
Senpai Amek memimpin ritual rei (salam penghormatan) terakhir, diikuti dentuman tepuk tangan ippon berirama—simbol tradisional karate untuk mengantar kepergian legenda.
Kehadiran tokoh-tokoh kunci turut memberi bobot pada upacara:
- Monang Maradongan Simanungkalit, S.Sos, Ketua Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) Dumai
- Hamsah, Ketua Umum INKAI Dumai
- Perwakilan perguruan besar seperti Tako, KKI, dan Gokasi, INKANAS , SHOKAIDO —bukti solidaritas antaraliran.
Senpai Busu, yang wafat dalam usia 77 tahun, dikenang sebagai sosok rendah hati namun disiplin ketat. Sepanjang 50 tahun mengabdi, ia melahirkan puluhan jawara kejuaraan regional.
"Dia mengajarkan bahwa karate bukan sekadar tendangan, tapi jalan hidup," kenang Senpai Amek , salah satu muridnya yang kini menjadi pelatih.
Upacara ini bukan sekadar rutinitas duka. Ia adalah cermin bushido (jalan kesatria) yang diwariskan Senpai Busu, kesetiaan pada nilai, penghormatan pada hierarki, dan persaudaraan sejati. Saat peti diturunkan, sorakan "Osu!" bergemuruh—sebuah janji bahwa semangatnya akan terus hidup di dojo-dojo Dumai.
Selamat jalan, Senpai. Ajaranmu tetap mengalir dalam setiap kime kami.


Berita Lainnya
Semarak HUT PIPAS ke-21, PIPAS Rutan Dumai Ikuti Pertandingan Bola Volley
Adakan Turnamen Pingpong Merdeka Cup 2022, Pertamina Dumai Ajak Pekerja Berpartisipasi
Pengurus E-Sport Kota Dumai Silaturahmi Dengan Walikota Dumai
Hasil Liga Inggris, Arsenal Balik ke Jalur Kemenangan
Balqyis Nabila Juara I Lomba Instrumen Gitar Solo Tingkat SMK se-Provinsi Riau pada Festival Lomba Seni & Sastra Siswa Nasional (FLS2N) 2025
Final M6 MLBB: Indonesia vs Filipina, Misi Membawa Pulang Trofi ke Tanah Air
Transparansi Jadi Landasan, Ketua Panitia Sampaikan Laporan Keuangan Pelantikan Pengurus INKAI Dumai 2025 sampai 2028
Walikota Dumai Melepas sekaligus Mengukuhkan Atlet Yang Akan Bertanding di Pekan Olahraga Provinsi
Pilih Ketua KONI Riau yang Baru, Tim Pejaringan Segera Tentukan Jadwal Muswil
Turnamen Bola Voli LPMK 2024 Meriahkan Kota Dumai
Babak II Indonesia Vs Thailand: Gol Keempat Thailand!
Legenda Bulu Tangkis Indonesia Markis Kido Meninggal Dunia