• Home
  • Opini
  • Riau
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Olahraga
  • Nasional
  • Politik
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Sumatera
  • Hukrim
  • More
    • Kesehatan
    • Internasional
    • Video
    • News
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • #Galeri
  • Indeks
PILIHAN
DPRD Dumai Matangkan Regulasi Kepariwisataan, Dorong Kontribusi Pariwisata untuk PAD
29 Juli 2025
MK Tolak Gugatan, Paisal-Sugiyarto Siap Dilantik Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai
04 Februari 2025
Polres Dumai Tutup Tahun 2024 dengan Deretan Prestasi dan Komitmen untuk Keamanan Kota
31 Desember 2024
Keberhasilan Walikota Dumai dalam Membangun Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
19 Mei 2024
Apical Dumai Lakukan Normalisasi Parit di Lingkungan Warga Sekitar Perusahaan
03 Mei 2024

  • Home
  • News

Kerap Mengeluarkan Asap Hitam dari Cerobong Pabrik, PT. NPL Diduga Lakukan Pencemaran Udara

PantauNews

Senin, 05 Agustus 2019 20:30:00 WIB
Cetak



Dumai, (Pantaunews.co.id) – Salah satu perusahaan pabrik pengolahan kelapa sawit, PT.Nagamas Palmoil Lestari (NPL) yang berada dikawasan PT. Pelindo I Cabang Dumai, diduga membuang asap beracun keudara.

Pantauan awak media yang menyaksikan langsung, Senin (05/08/2019) sekitar pukul 16.00 WIB, tampak asap hitam pekat keluar dari corong pembuangan di pabrik PT. NPL Dumai.

Dari dalam cerobong asap pabrik, gas buang dari pengolahan sawit membuat udara disekitar kelurahan yang berdekatan kawasan pelabuhan PT. Pelindo, seperti daerah Ring Satu Kelurahan Dumai Kota, Laksamana dan Buluh Kasap terkena imbasnya.

Ketika dikonfirmasi kepada Humas PT. NPL, Ardiansyah terkait Asap hitam yang kerap hampir selalu mengeluarkan asap yang diduga beracun ini keluar dari corong pembakaran pabrik, namun hanya ditanggapi datar saja.

“Terima kasih infonya,” ungkap Ardiansyah via WhatApps.

Salah seorang masyarakat, Abdullah yang biasa akrab disapa Wak Dul mengatakan bahwa asap hitam tersebut diduga akibat pembakaran cangkang yang basah.

"Menurut pandangan saya, operator memasukan cangkang yang basah pada mesin boiler sebagai pembangkit tenaga pembakaran, makanya asap yang keluar dari cerobong pabrik mengeluarkan asap hitam,” ungkap Wak Dul, pensiunan salah satu BUMN terbesar di Indonesia.

Wak Dul juga menambahkan, asap hitam tidak dapat dibiarkan karena sudah mencemari udara. Meski belum dapat mematikan  apakah pencemaran  ringan, sedang, atau berat, tetapi Wak Dul mendesak pemerintah, uji kualitas udara di pabrik itu.

“Perlu diketahui, apakah pembuangan asap pekat hasil pengolahan sawit itu sesuai SOP atau tidak,”lugas Wak Dul.

Jika dilihat dari foto yang ditunjukkan, itu termasuk pencemaran udara. Ada dugaan pembuangan tidak sesuai SOP Pemerintah dan harus dilakukan croscek, apakah ada regulasi di pabrik.

“Jika tidak, ada yang salah. Jika melanggar, tindak tegas.” tegas Wak Dul.

Sumber pemberitaan online yang dilansir dari mongabay.co.id, kejadian yang sama beberapa tahun yang lalu di dua PTPN BUMN yakni PTPN IV Unit Adolina, Kabupaten Deli Serdang, dan PTPN III PKS Sei Silau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Kusnadi Oldani, Direktur Eksekutif Walhi Sumut pernah mengatakan pemerintah harus mengecek instalasi pengamanan gas buang.

"Apakah berfungsi atau tidak, dalam evaluasi dan penyelidikan nanti, katanya, pemerintah harus bisa memastikan, apakah gas buang di bawah baku mutu,” pernyataan Direktur Eksekutif Walhi Sumut disalah satu media online saat itu. Kusnadi juga mengatakan saat itu bahwa harus dicek juga dokumen laporan berkala dilakukan atau tidak.

Harus pastikan ketinggian cerobong asap lebih tinggi dari pembuangan gas beracun itu. Penyebab gas buang dari cerobong asap pabrik pekat  kuat dugaan karena ada kerusakan alat dust colektor. Ini bagian dari kelengkapan boiler, berfungsi sebagai pemisah antara abu dengan asap hasil pembakaran dari sisa pengolahan sawit. Kejadian yang diduga kemungkinan kecorobohan operator yang tidak menjalankan tugas dengan baik sesuai aturan DLH dan Kementerian Tenaga Kerja yang dilarang keras membuang debu hitam pekat atau gas sisa hasil pengolahan sawit ke alam bebas.

Kusnan juga menambahkan bahwa sisa bahan pembakaran mengandung asap itulah dibuang ke atas melalui cerobong asap. Jika bahan bakar basah, akan mengandung air hingga menyebabkan asap hitam pekat. Kala bahan bakar kering, asap berwarna putih seperti gas disebut gas bekas.

Fauzi, Peneliti dan Analisis juga menanggapi bahwa ada ketentuan baku soal proses pengolahan buah sawit di pabrik. Kasus di PTPN Adolina dan PTPN III, seharusnya tak boleh terjadi. Sebab, pencemaran udara membahayakan manusia dan makhluk hidup lain.

“Harus pengecekan alat, jika bagus, ada dugaan operator tidak bekerja dengan benar,” kata Fauzi yang dilansir dari media Mongabay.co.id beberapa tahun yang lalu.(red)



[Ikuti PantauNews.co.id Melalui Sosial Media]


PantauNews.co.id

Tulis Komentar


Berita Lainnya

Penangkapan Dua Harimau Eka dan Tora Singka Zoo Berjalan Dramastis

Terkait soal 19 anggota DPRD Malang yg di ciduk KPK,Kementrian Dalam Negri Memberi Tanggapan

Baderhood TKP Tangerang Raya Peduli Korban Banjir

Jika Jadi Bos Pertamina Ahok Bisa Bawa Pulang Rp 3,2 M/Bulan

Soni Elga Resmi Pimpin RT 08 Bintan, Joko Susilo: Siapapun Terpilih, Itu Merupakan Pilihan Semua

Gubernur Jateng Kirim 18 Relawan dan Bantuan Untuk Korban Bencana NTT

Ganti Uang Winda Earl Raib, Maybank Baru Siapkan Rp 16,8 Miliar

Walikota Dan Wakil Walikota Dumai Hadiri Acara Ramah Tamah

Wakil Bupati Dukung Musda KNTI Kendal

LPPD Gelar Rapat Besar dan Siapkan Mimbar Bebas Refleksi 100 Hari Kepemimpinan Wali Kota

Merasa Miliki 'Taji' di Pemko Dumai, 2 Oknum Pejabat Esselon IV Sering Bolos Kerja

Jasa Duplikasi Kunci Antara Manfaat dan Resikonya

Terkini +INDEKS

Berawal dari Informasi Masyarakat, Bea Cukai Dumai Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal

25 Oktober 2025
Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai
25 Oktober 2025
Kembali, Tim GJB Pemuda Sintong Bagikan Sembako ke 15 Warga Kurang Mampu
24 Oktober 2025
Wujud Kepedulian Terhadap Pembangunan Rumah Ibadah di Wilayah Hukumnya, Kapolsek Kubu Berikan Bantuan Semen
24 Oktober 2025
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Batu Hampar Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal lll
24 Oktober 2025
Perkuat Sinergitas dan Upaya Pencegahan Berita Hoax, Diskominfotiks Rohil Pererat Hubungan Dengan Insan Pers
23 Oktober 2025
Kanwil DJBC Riau Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp12,8 Miliar
23 Oktober 2025
Tingkatkan Produktivitas Sektor Pertanian Di Rokan Hilir, PT SPRH Rohil Bersinergi dengan Kementrian Pertanian RI
23 Oktober 2025
Pastikan Pengelolaan Sampah Berjalan Optimal, Kadis LH Rohil Suwandi Tinjau Langsung Pengelolaan Sampah dari Jalur Pujud Sampai Bagan Batu
22 Oktober 2025
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
22 Oktober 2025

Terpopuler +INDEKS

Fakta Baru Terungkap! Dua Transaksi dengan Nilai Sama Picu Dugaan Rekayasa di Lingkungan PT KPI Dumai

Dibaca : 1030 Kali
Gubernur Riau dan Kadisdik Diminta Dipecat, Erwin Sitompul: Jangan Zolimi Guru
Dibaca : 754 Kali
Ketua PCNU Kab. Pelalawan Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025
Dibaca : 232 Kali
Pasca Bentrokan Berdarah, Wakil Bupati Rohil Jhony Charles dan Kapolres Rohil Dudukkan Dua Pihak Berseteru
Dibaca : 495 Kali
Berbuat Untuk Masyarakat, Tim GJB Pemuda Sintong Kembali Bagikan Sembako ke 22 Kepada Warga Kurang Mampu
Dibaca : 369 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PantauNews.co.id ©2020 | All Right Reserved