SUBULUSSALAM, PANTAUNEWS.CO.ID - Proyek pengaspalan peningkatan jalan Subulussalam Barat - Sukamakmur, yang terletak di Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, menelan anggaran fantastis senilai Rp 5.250.322.900 diduga Kejar Target demi meraup keuntungan.

Mirisnya, belum sampai sebulan, Proyek pekerjaan peningkatan jalan Subulussalam Barat - Sukamakmur yang bersumberkan dari anggaran provinsi, Tahun 2022 itu telah di penuhi lubang-lubang kecil. Bahkan, pengerjaan pengaspalan jalan itu ada yang bergelombang, seolah bak mengejar target demi keuntungan sepihak, persisnya di depan SMP N 3, Simpang Kiri.

Kini, terpantau awak media ini, Proyek pekerjaan peningkatan jalan yang Berlubang itu terlihat telah di tutup menggunakan aspal yang baru, Rabu, (11/01/23).

Sebelumnya, seperti diberitakan oleh awak media ini beberapa waktu lalu, proyek jalan pengaspalan tersebut terletak di jalan Subulussalam Barat - Sukamakmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh, yang bersumberkan dari anggaran provinsi, Tahun 2022.

Mirisnya, terlihat jelas pengerjaan pengaspalan jalan itu ada yang bergelombang, seolah bak mengejar target demi keuntungan sepihak. Bahkan, kini terlihat di bagian jalan itu sudah di penuhi lubang-lubang kecil, persisnya di depan SMP N 3, Simpang Kiri.

Menurut Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Jupril Padang, saat di konfirmasi mengatakan. Pihaknya telah menyampaikan kepada pihak kontraktor, bahwa jalan tersebut sudah ada yang berlubang.

"Sudah pernah saya sampaikan secara lisan kepada pihak kontraktor agar memperbaiki kembali jalan yang telah berlubang itu," katanya, Kamis, (29/11/22), dikediamannya.

Bahkan, dia juga menambahkan. Dalam waktu dekat ini akan menyampaikan kembali kepada pihak kontraktor Pelita Nusa Grup.

Saat dikonfirmasi pihak kontraktor tidak ada tanggapan hingga berita ini sampai ke meja redaksi.

Disamping itu, diminta kepada instansi terkait agar segera mengkroscek langsung ke lapangan pekerjaan proyek Peningkatan Jalan Subulussalam Barat - Sukamakmur guna untuk menyelamatkan keuangan negara. (Juliadi)