PANTAUNEWS, DUMAI –Deretan insiden di PT Pelita Agung Agrindustri (PT PAA) Pelintung, Dumai, kembali bertambah. Kali ini, api melalap area kritis Plant Refinery pada Kamis (29/5/2025) siang, meninggalkan sejumlah pertanyaan mendesak dan respons manajemen yang masih gelap.
Kebakaran terjadi tepat pukul 11.45 WIB, di jantung fasilitas pengolahan perusahaan. Sebuah video amatir berdurasi 19 detik yang beredar cepat menjadi bukti visual pertama kegentingan situasi. Dalam rekaman singkat namun mencekam itu, terlihat sejumlah pekerja—dengan peralatan seadanya—berjibaku melawan kobaran api. Kepulan asap putih pekat yang menyembur dari titik api menjadi pemandangan dominan, memicu spekulasi tentang material apa yang menjadi sumbernya.
Pihak media secara proaktif berusaha mengungkap fakta di balik insiden ini. Upaya konfirmasi dilakukan kepada dua pucuk pimpinan: Head Unit PT PAA Pelintung Dumai, Sarjali, dan Humas perusahaan, Riski Siregar, melalui saluran resmi WhatsApp. Namun, hingga berita ini disiarkan, kedua pihak tersebut tetap membisu. Kesenyapan manajemen ini kontras nyata dengan gambaran heroik pekerja di video yang berusaha memadamkan api dengan tangan mereka sendiri.
Frasa "kembali terjadi" dalam laporan awal bukan tanpa alasan. Insiden di PT PAA Pelintung ini bukan catatan pertama, menimbulkan tanda tanya besar tentang efektivitas manajemen risiko dan protokol keselamatan pasca-insiden sebelumnya. Belum adanya konfirmasi resmi juga menyisakan kegelisahan: Adakah korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa ini? Sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan? Apa penyebab pastinya? Dan yang terpenting, langkah konkret apa yang akan diambil perusahaan untuk memutus mata rantai insiden berulang?
Asap putih yang terekam dalam video menjadi perhatian khusus. Jenis asap ini sering dikaitkan dengan pembakaran senyawa kimia tertentu, menambah lapisan kekhawatiran mengenai potensi dampak lingkungan atau kesehatan jangka pendek bagi pekerja dan warga sekitar.
Kebakaran di dapur proses PT PAA Pelintung Dumai siang tadi bukan sekadar insiden isolasi. Ia adalah episode terbaru dalam deretan kejadian yang menggarisbawahi persoalan serius. Sementara pekerja turun tangan langsung, manajemen justru memilih diam. Kapan perusahaan ini akan terbuka dan bertanggung jawab? Keselamatan pekerja dan keberlangsungan operasi yang aman menunggu jawaban nyata, bukan kesenyapan. Publik dan pemangku kepentingan berhak mendapat penjelasan yang transparan dan komprehensif.