Politik Uang atau Bantuan Sosial? , Bazar Pasar Murah di Kampanye Paslon Walikota Dumai Menuai Kritik

Jumat, 04 Oktober 2024

PANTAUNEWS, DUMAI – Salah satu pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Dumai tengah menjadi sorotan setelah menggelar kampanye yang dibarengi dengan bazar pasar murah. Di bazar tersebut, minyak makan kemasan 1 kg/Liter dijual dengan harga yang sangat rendah, yakni hanya Rp2.000. Padahal, harga minyak di pasaran saat ini berkisar antara Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram, menjadikan selisih harga tersebut terlalu signifikan untuk dianggap wajar. 

Bazar pasar murah ini, yang secara jelas menarik minat masyarakat untuk hadir, memicu keCurigaan di tengah publik. Banyak yang mempertanyakan motif di balik strategi ini, apakah murni bagian dari kepedulian sosial atau upaya terselubung untuk menarik dukungan suara dengan cara yang kurang etis. 

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keprihatinannya terkait taktik ini. “Itu modus saja sebenarnya, mana ada harga minyak makan seharga Rp.2.000/kg di Indonesia ini. Tentu sangat tidak masuk akal. Janganlah para Paslon ini membodohi masyarakat di masa kampanye seperti ini,” katanya dengan nada kecewa. 

Ia menegaskan pentingnya pendidikan politik yang sehat dalam setiap kampanye, bukan sekadar memainkan emosi dan kebutuhan dasar masyarakat dengan cara-cara yang tidak masuk akal. “Masyarakat kita juga harus lebih cerdas. Jangan mau dibodoh-bodohi hanya karena minyak murah saat kampanye, lalu memilih paslon yang hanya modal jualan minyak Rp.2.000,” lanjutnya. 

Warga ini juga menekankan bahwa seharusnya paslon lebih fokus pada penyampaian visi, misi, dan program nyata yang akan membawa perubahan positif bagi Kota Dumai jika mereka terpilih. 

"Ini bukan soal minyak murah, tapi soal masa depan kota kita. Kalau pilih hanya karena iming-iming sesaat, Dumai bisa saja terjebak dalam kepemimpinan yang tidak membawa kemajuan," tegasnya. 

Fenomena ini membuka diskusi lebih luas tentang etika kampanye politik dan bagaimana paslon seharusnya bertanggung jawab dalam membangun kesadaran politik yang benar, bukan dengan pendekatan yang terkesan manipulatif. Masyarakat Dumai diimbau untuk lebih bijak dalam memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan jangka panjang, bukan sekadar tergiur janji-janji kampanye yang tidak realistis. 

Bersama untuk Kota Dumai yang Lebih Baik.